Jakarta, TopBusiness—Mandiri Tunas Finance (MTF) terus mengintensifkan digitalisasi sistem HC (human capital) di banyak lini. Ada sejumlah contoh yang bisa diberikan terkait hal itu. “Antara lain bahwa, dalam sistem perekrutan karyawan pun, kami sudah digitalisasi,” kata HC Business Partner Departement Head Mandiri Tunas Finance, Okta Widanto, dalam paparannya untuk Dewan Juri Top HC 2024, yang digelar Majalah TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah lembaga, melalui jaringan internet (27/9/2024).
Dalam tanya-jawab tersebut, hadir pula Makah Indra Purnomo, HC Division Head Mandiri Tunas Finance.
Okta menjelaskan bahwa digitalisasi sistem perekrutan tersebut mampu mengefisienkan waktu. Semula, perekrutan di level staf dan penyelia (supervisor) membutuhkan 20 hari kerja. “Nah, dengan digitalisasi, kini waktu tersebut menjadi 11 hari kerja,” Okta menjelaskan.
Saat ini, sistem perekrutan tersebut masih menggunakan berkas hard copy. Dan ke depan, MTF akan mendorong transformasi ke berkas-berkas digital.
Ada tujuan hal tersebut. Antara lain agar sistem perekrutan karyawan di level tersebut lebih efisien. “Dengan efisiensi tersebut, kandidat-kandidat potensial tersebut tidak akan mudah diambil oleh perusahaan lain,” ucap Okta.
Dalam kesempatan yang sama, Talent Management Departement Head Mandiri Tunas Finance, Gina, juga memaparkan sejumlah hal perihal digitalisasi HC. Ia, antara lain, mengatakan bahwa semua proses terkait HC di MTF akan dipercepat melalui sistem digital.
“Di samping itu, sistem HC kami, dirancang untuk adanya inovasi oleh para karyawan,” kata Gina.
MTF akan terus menguatkan pondasi digital. Hal itu dengan menguatkan ekosistem digital. “Juga dengan memercepat transformasi digital,” kata Sonia Katrini, OD and Reward Departement Head Mandiri Tunas Finance.
Adapun HC Service Management and Information System Departement Head Mandiri Tunas Finance, Sri Mardiana, mengatakan bahwa transformasi HC di perusahaan tersebut, akan membangun organisasi yang lebih gesit-adaptif. Dan hal tersebut bisa dicapai dengan digitalisasi.
Ia menjelaskan satu ukuran keberhasilan transformasi digital. “Keberhasilan transformasi digital terjadi saat karyawan sudah punya soft skill yang bagus dalam hal digitalisasi,” kata dia.