Jakarta, TopBusiness – PT Haleyora Power merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam bisnis OM Transmisi, OM Distribusi dan Niaga di 104 kota di Jawa, Bali, dan Sumatera.
Haleyora Power sendiri mempunyai jumlah tenaga kerja yang cukup besar, di mana selain karyawan organic, perusahaan juga memiliki pegawai yang berstatus PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dan PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu).
Seperti dikatakan Isral PLT Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan & SDM, Haleyora Power memiliki tenaga kerja alih daya dengan status PKWT dan PKWTT berjumlah 44.533 pegawai. Sementara karyawan organik Haleyora Power berjumlah 261 orang. Menguasai pangsa pasar 50,53% total pendapatan perusahaan pada tahun 2023 ini sudah mencapai angka Rp3,73 triliun dengan pengelolaan asset Rp1,54 triliun.
Haleyora Power memiliki nilai-nilai yang menjadi andalan perusahaan, antara lain
- Haleyora Power sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) telah berpengalaman selama lebih dari 11 tahun menjalankan bisnis OM Transmisi, OM Distribusi dan Niaga di 104 kota di Jawa, Bali, Sumatera.
- Diversifikasi layanan Eksisting kepada PT PLN berupa Corrective Action, Predictive Action, Preventive Action sehingga dapat memberikan layanan seperti yang pelanggan inginkan (customize services)
- Kualitas SDM yang profesional, berbudaya K3 dan bersertifikasi kompentensi sesuai dengan lingkup pekerjaan.
- Organisasi pengelolaan project yang sudah matang untuk mempercepat koordinasi dan layanan kepada pelanggan.
- Dukungan digitalisasi proses bisnis sehingga layanan lebih akurat, efisien, dan akuntabelt.
- Bundling product PLN Group: Iconet, PV Rooftop, Smart Building, dan EV Charging.
Haleyora Power memiliki anak usah bernama PT Haleyora Powerindo yang mengelola sekitar 15.494 tenaga kerja dan bergerak di bidang Building Management, Supporting Office, dan Industrial Cleaning in Power Plant.
Pengelolaan Human Capital
Lanjut pada paparannya di hadapan dewan juri TOP HC Awards 2023 beberapa waktu lalu, Isral mengungkap sejumlah hal mengenai pegelolaan human capital di perusahaan. Dalam pengelolaan human capital, Haleyora Power disebut telah menerapkan Human Experience Management System (HXMS). Di mana sesuai visi perusahaan To be Global Electricity Network Service Solution (GENSS), Haleyora Power menerapkan strategi People Strategy dan Human Capital Strategy.
“Di mana untuk People Strategy adalah menjadi unggulan di dalam membentuk talenta Haleyora Power yang berdaya saing dalam pengembangan solusi energi dan bisnis yang berkelanjutan untuk kemajuan bangsa Indonesia,” jelas Isral.
“Sedangkan dari Strategy Human Capital menjadi menjadi arsitek bakat, penasihat strategis dan mitra dalam praktik terbaik sumber daya manusia melelui intervensi yang efisiens dan berkelanjutan dalam mencapai keunggulan bisnis dan menghasilkan organisasi kelas dunia yang didukung oleh IT System yang terintegrasi,” sambungnya.
Adapun dalam penerapannya, Haleyora Power memiliki apa yang disebutnya sebagai 4R, singkatan dari Right Size, Right Skill, Right Spend, dan Right System.
“‘R’ pertama adalah Right Size, (yakni) penciptaan model operasi dan desain organisasi yang selaras dengan strategi perusahaan serta dilengkapi dengan pembagian tugas yang tegas dan efektivitas tata kelola. Sehingga model bisnis dengan organisasi itu selaras sehingga mampu memberikan pergerakan organisasi yang lincah tentunya,” jelas Isral.
Berkaitan dengan Right Size, berdasarkan penuturan Isral hal yang telah dilakukan Haleyora Power, yaitu terkait dengan strategi dan tata kelola, proses bisnis, organisasi, budaya, dan employee value proposition.
Lalu yang kedua Right Skill, yakni menciptakan talenta unggul, berdaya saing, serta memiliki adaptasi yang tinggi terhadap perubahan transformatif. Beberapa hal yang tercakup dalam Right Skill antara lain Manajemen Sumber Tenaga Kerja, Manajemen Akusisi Pegawai, Manajemen Talenta dan Pengawai, dan Manajemen Pengembangan Pegawai. “Kami di sini menerapkan Talent Mobility PLN Group, Aplikasi PLN Group Success Profile, Talent Managemant System, Program Pendidikan (beasiswa), Pemagangan (FHCI), serta Program Pembelajaran dan Sertifikasi Kompetensi/profesi,” jelas Isral
Yang ke-3 Right Spend, yakni pengelolaan human capital yang efisien namun tetap memperhatikan kesetaraan internal dan eksternal serta berorientasi pada kinerja yang superior. Hal yang dikelola dalam Right Spend (tepat pengeluaran) antara lain Manajemen Kinerja Pegawai, Manajemen Penghargaan Pegawai, Manajemen Hubungan Industrial, dan Manajemen Pemutusan Hubungan Kerja.
Adapun yang keempat Right System, yakni pembenahan proses dan sistem berkelanjutan dengan mengupayakan penyerapan teknologi terintegasi dalam pengembangan human capital saat ini dan masa depan. Right System pada Haleyora Power mencakup Penerapan Sistem Informasi Tenaga Kerja serta Manajemen Administrasi dan Pelayanan Pegawai. Dalam hal ini perusahaan sudah menggunakan SAP, Aplikasi Home, dan Sistem Pegawai Online (SIMPONI).
Masuk dalam Human Capital Management System yang dijalankan perusahaan antara lain HC Learning dan Talent Development. Di sini ada beberapa inisiatif yang diungkap perusahaan antara lain Identify Critical Potition, Talent Acqusition, Talet Classification, Talent Development, Talent Mobility, Talent Retention, serta Pengukuran Kesiapan Talenta.
Menyinggung soal Sistem Manajemen Kinerja Pegawai, Isral mengungkap tiga aktivitas yang dilakukan, yakni perencanaan, evaluasi, dan pemantauan yang dilakukan bersama-sama dengan pegawai dan atasan masing-masing pegawai.
”Dan hasil dari manajemen kinerja pegawai ini berdampak kepada pencapaian kinerja dan pendapatan per pegawai. (Selain itu) juga memberikan pengukuran yang transparan kepada kinerja masing-masing pegawai,” ujarnya.
Pada sesi penjurian kali ini, tak ketinggalan Isral juga membeberkan sejumlah kegiatan HC Initiatives yang mendukung kinerja bisnis perusahaan agar tumbuh berkelanjutan, antara lain.
- Kolaborasi Seluruh Divisi untuk Penetapan Visi dan Misi Perusahaan serta Target Kontribusi Revenue Beyond kWh terhadap total Revenue Perusahaan yang terus meningkat (1,29% pada 2022 menjadi 4,73% pada 2025), alignment RJP dan RKAP.
- Penyiapan Organisasi Perusahaan yang mendukung pertumbuhan revenue beyond kWh dengan Menambahkan Organisasi pada Bidang BisDev (Level MD + 2 SpvA) dan Penguatan Subbidang Bussiness Solution (1 SpvA).
- Menyusun rencana pelatihan pegawai terkait pengembangan bisnis beyond kWh, sertifikasi kompetensi, menjadwalkan benchmark, Joint Planning Session serta strategic partnership.
- Melakukan evaluasi dan monitoring kinerja pegawai khususnya beyond kWh untuk memastikan tercapainya KPI Hijau setiap bulannya.
- Menggerakkan setiap Pegawai untuk terlibat dalam peningkatan revenue beyond kWh baik di internal Kantor Pusat, Unit Pelaksana, Anak Perusahaan maupun Afiliasi melalui penetapan target KPI.
Penulis: Fauzi