Jakarta, TopBusiness — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0.61% pada perdagangan Jumat lalu disertai dengan net sell asing 1.16 Tr. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBRI, BBCA, AMMN, dan BREN.
Head of Retail Research BNI Sekuritas mengatakan bahwa IHSG berpotensi sedikit teknikal rebound di tengah data PCE US yang menurun yang memvalidasi potensi Fed kembali cut rate.
“Dengan proyeksi level Support IHSG akan berada berada di rentang 7630-7660 dan level Resist IHSG di kisaran 7750-7800,” jelas dia, dalam risetnya, Senin (30/9/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Menguat Sepekan, Inflasi yang Melandai Mendorong Pasar Saham. Dow Jones (DJIA) ditutup rekor tertinggi pada Jumat (27/9).
Laporan inflasi yang tenang memicu harapan lebih banyak penurunan suku bunga The Fed. Dow Jones naik 0,33% menjadi 42.313,00. Sementara, indeks S&P 500 turun 0,13% menjadi 5.738,17 dan Nasdaq Composite turun 0,39% menjadi 18.119,59.
Departemen Perdagangan AS melaporkan kenaikan moderat pada belanja konsumen. Secara terpisah, pembacaan terakhir sentimen konsumen bulan September dari Universitas Michigan mencapai 70,1, melampaui perkiraan sebesar 69,3. Sedangkan, harga saham Saham Nvidia turun 2,17%.
Saham Bristol-Myers Squibb naik 1,58% setelah FDA AS menyetujui obat skizofrenianya. Saham Costco Wholesale turun 1,76% setelah membukukan pendapatan Q4 yang lemah.
Saham perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS seperti Alibaba naik 2,15%, PDD Holdings naik 4,67%, dan NetEase naik 2,65% setelah PBoC menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan. Saham Arcadium naik 2,13%, dan saham BHP yang terdaftar di AS naik 1,81%.
Mayoritas Bursa Asia Mixed, Terdorong Rencana Stimulus China. Langkah stimulus China telah mendongkrak mayoritas Pasar saham Asia Pasifik.
Saham-saham China kemungkinan akan menutup kenaikan selama seminggu, setelah karena langkah-langkah stimulus China yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi telah diberlakukan.
Otoritas China juga akan merilis data laba industrinya hingga Agustus 2024. Jumat (27/9), di China memimpin kenaikan pasar saham, dimana CSI 300 melonjak 4,47% dan Shanghai Composite melesat 2,88%.
Sementara, indeks Nikkei 225 Jepang naik 2,32%, Hang Seng Hong Kong melesat 3,11%, dan ASX 200 Australia naik tipis 0,10%. Sedangkan, Taiex Taiwan turun 0,16% dan Kospi Korea Selatan melemah 0,82%.
Mayoritas bursa Asia naik di seluruh pasar keuangan yang terdongkrak oleh stimulus terbaru China dan momentum positif AS.
Di sisi lain, para pejabat China berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal dan menstabilkan sektor properti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, stimulus di China dan AS menjadi katalis bagi pasar pekan ini. (Source: Kontan, Investor Daily, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: MEDC, PGAS, PTRO, INCO, BBNI, dan FILM
–MEDC Spec Buy dengan area beli di 1280, cutloss jika break di bawah 1260. Jika tidak break di bawah 1280, potensi naik ke 1320-1335 short term.
–PGAS Buy on Weakness dengan area beli di 1450, cutloss jika break di bawah 1410. Jika tidak break di bawah 1450, potensi naik ke 1490-1510 short term.
–PTRO Spec Buy dengan area beli di 13350, cutloss jika break di bawah 12900. Jika tidak break di bawah 13350, potensi naik ke 13700-13900 short term.
–INCO Spec Buy dengan area beli di 4000, cutloss jika break di bawah 3970. Jika tidak break di bawah 4000, potensi naik ke 4100-4200 short term.
–BBNI Buy on Weakness dengan area beli di 5300-5400, cutloss jika break di bawah 5200. Jika tidak break di bawah 5200, potensi naik ke 5500-5600 short term.
–FILM Buy on Weakness dengan area beli di 3170, cutloss jika break di bawah 3120. Jika tidak break di bawah 3120, potensi naik ke 3250-3300 short term.