Jakarta, TopBusiness – From Zero to Hero, barangkali itulah gambaran layak disematkan kepada PT Nusantara Regas yang memiliki kinerja positif dengan ragam strategi dan inovasi di bidang Human Capital (HC), khususnya terkait dengan transformasi organisasi perusahaan dari operational organization kini berbasis strategic management organization untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
“Dalam kesempatan ini kami menyampaikan beberapa hal terkait dengan organisasi Shift of Pertamina Regas untuk menjadi organisasi yang strategis, di mana kami melakukan, meng-improve efisiensi, fleksibilitas dan competitiveness untuk mendorong terjadinya energi di Indonesia bahkan di dunia,” ungkap Sri Andayani Kepala Divisi SDM dan Umum PT Nusantara Regas saat mengikuti wawancara penjurian TOP Human Capital Awards 2024 secara daring, Senin (30/9/2024).
Untuk itu, lanjut Sri, PT Nusantara Regas memiliki strategi utama melalui upaya menyelaraskan sumber daya manusia (SDM), proses, dan inisiatif sebagai wujud menjalankan transformasi perusahaan yang sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
“Jadi strategic fit-nya kami melakukan aligning people, kemudian proses untuk pertumbuhan dari inisiatif itu sendiri,” katanya.
Strategic fit tersebut meliputi tiga komponen utama yakni, Optimizing Organizational Efficiency, Driving Sustainable Business Growth dan Enhancing Strategic Agility.
“(Strategi) Yang pertama kami lakukan adalah optimalisasi organisasi secara efisien. Kemudian kami men-driving sustainable business growth sehingga kami dalam perjalan waktu kami harus melakukan strategi bisnis bagamana bisa lebih tumbuh, lebih sustain,” ungkap Sri.
Tak hanya itu, kata Sri, untuk menjaga pertumbuhan bisnis juga dibutuhkan adaptasi dengan tantangan dan perubahan pasar dan industri, seperti yang terjadi saat pandemi beberapa waktu lalu.
“Terus kemudian bagaimana kami untuk meng-enhancing strategic secara agility karena kan dalam perjalanan waktu kemaren pada saat pandemi kita mengalami hal yang sama dan itu bagamana kita menjada sustain kita harus meng-enhanch strategic secara agility,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Nuri Mayang Sari, Kepala Departemen SDM menambahkan, sebagai perusahaan konsorsium antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Nusantara Regas meyakini implementasi HC dapat mendukung strategi perusahaan untuk mengembangkan bisnis baru.
“Karena memang dari arah strategi bisnis berubah, kami terjemahkan bagaimana HC bisa mendukung strategi perusahan khususnya dari sisi organisisi, karena memang kita sangat operation organisation butuh pengembangan bisnis baru karena itu pasti akan ada perubahan di organsisasinya juga,” papar Nuri.
Kinerja Bisnis
Berkat transformasinya, PT Nusantara Regas berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang membanggakan. Hal ini dapat dilihat kinerja keuangan yang meningkat signifikan seperti revenue, pendapatan usaha, laba bersih, dan lain sebagainya.
“Dari yang sekarang sampai dengan saat ini, dari sisi revenue kami meningkat dari U$ 81,076 juta, kemudian targetnya menjadi US$ 108,021 juta. Untuk pendapatan usaha kami dari US$ 19,068 juta menjadi US$ 83,361 juta,” beber Sri yang mengawali presentasi.
“Kemudian Laba Bersih dari US$ 15,579 juta menjadi US$ 65,022 juta,” imbuhnya.
Tak hanya itu, kinerja yang patut diapresiasi juga pada jumlah proyek (bisnis baru) yang terus bertambah seperti New FSRU Jawa barat, Terminal Regasifikasi Papua, LNG Breakbulking and Bunkering dan LNG Transportation.
“Dan kemudian dari sisi proyek yang sekarag ini kami kerja sama dengan single customer dengan PLN, kemudian kami untuk 2024 ke depan kamai mendapatkan empat bisnis yang kita targetkan yaitu dengan new FSRU Jawa Barat, Terminal Regasifikasi Papua dan sekitarnya, kemudian LNG Breakbulking dan LNG Transportation sehingga kami bisa sustain, itu harus bagaimana dengan membuat proyek ke depannya,” jelasnya.
Sri Andayani juga menambahkan, Area Operasi PT Nusantara Regas yang semula hanya FSRU Tanjung Priok, kini telah memiliki area operasi tambahan, yakni Jawa Barat, Papua dan lain sebagainya.
“Untuk Area Operasi kami juga menjadi tiga lokasi yang sebelumnya cuma satu Lokasi. Kemudian untuk customer, (dari) single menjadi multi, ada PLN, Freeport, Pertamina Group dan Shipping Line,” pungkasnya.