Jakarta, TopBusiness – Inovasi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan bisnis perusahaan. Sebab itu, PT Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) berkomitmen penuh terhadap penerapan Human Capital melalui ragam inovasi dan transformasi manajemen.
“Kami membangun manajemen HC yang tidak hanya berfokus pada pengembangan pengelolaan SDM. Kami percaya bahwa kunci keberhasilan terletak pada bagimana inovasi dan pengembangan talent-talent yang ada di kami,” Demikian pernyataan Nasihin selaku Direktur KRA saat mengikuti wawancara penjurian TOP HC Awards 2024 secara daring, Rabu (2/10/2024).
Sebab itu, menurutnya, pengembangan SDM dibutuhkan upaya secara menyeluruh melalui integrasi proses digital, kompetensi hingga kesejahteraan demi tercapainya keberlanjutan bisnis perusahaan.
“Oleh karena itu strategi terkait dengan SDM dirancang untuk mendukung sustainability atau keberlanjutan melalui integrasi proses digital, peningkatan kompetensi dan program kesejahteraan karyawan yang komprehensif,” katanya mengawali presentasi.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Human Capital and Finance Hendy Nugroho mengungkapkan, sebagai faktor penentu, SDM memiliki andil terhadap keberhasilan bisnis perusahaan. Karena itu, pihaknya memiliki sistem penghargaan (reward and punishment) bagi karyawan yang dikelola berdasarkan nilai pekerjaan, kontribusi, dan kompetensi.
Ketiga hal tersebut sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dan menjamin kesejahteraan mereka secara adil dan komprehensif. Sistem tersebut mengikuti prinsip 3P, Pay for Position, Performance, and People.
“Untuk sistem reward di KRA dirancang untuk memotivasi karyawan mencapai tujuan perusahaan serta memperhatikan kesejahteraan mereka, sistem ini mencakup reward financial berbasis Triple P, Pay for Position, Pay for Performance dan jugaPay for People,” ungkapnya saat mengikuti penjurian.
Pay for Position, lanjut Bayu, penghargaan yang ditinjau melalui evaluasi pekerjaan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan keselarasan antara peran pekerjaan dan nilai pekerjaannya.
Dengan evaluasi ini, perusahaan dapat menilai dan mengevaluasi setiap posisi pekerjaan sehingga diharapkan dapat memenuhi rasa keadilan dalam hal tanggung jawab dan kompensasinya.
Singkatnya, penghargaan model ini amat bergantung pada jabatan atau posisinya. “Untuk pay for position pemebayaran berdasarkan posisi. Setiap posisi dinilai melalui job grading system,” katanya dalam presentasi.
Kemudian Pay for People, penghargaan ini didasarkan pada pemetaan Human Asset Value (HAV) untuk mengetahui kompetensi dan kinerja karyawan. Dengan pola tersebut, diharapkan perusahaan memahami kondisi SDM dan tantangan bisnis yang dihadapi.
“(Pay for People) Melakukan people review untuk menilai kompetensi kepemimpinan dan kinerja, hasilnya adalah Human Asset Value (HAV) mapping. Dalam mapping membantu untuk memahami kondisi SDM dan mengatasi tantangan bisnis. Artinya manajemen menyesuaikan kompensasi sebagai bentuk retensi dan apresiasi atas kinerjanya,” lanjutnya.
Sedangkan Pay for Performance, sistem manajemen kinerja dilaksanakan melalui siklus perencanaan, peninjauan, dan penilaian kinerja yang dilakukan setiap tahun untuk menilai kontribusi karyawan terhadap pencapaian perusahaan.
Berkat Upaya dan implementasi Human Capital Manajement System yang telah dilakukan, PT KRA berhasil mencatatkan kinerja positif, salah satunya kinerja penjualan yang meningkat sebesar 115 persen di tahun 2023. Bahkan indeks kepuasan pelanggan KRA juga meningkat dibanding dengan kompetitor lainnya.
“Index Performance kami dimana secara sales pada tahun 2023 dibanding 2022 tumbuh sebesar 115 persen sebagaimana dalam slide. Kemudian dari perspektif customer berdasarkan Customer Satisfaction Index 2023, KRA dibandingkan dengan kompetitor masih lebih unggul,” pungkasnya.