Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup naik 0.29% kemarin, dan akhirnya disertai dengan net buy asing ~210 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah TLKM, BREN, UNVR, SMGR, dan BBRI.
Untuk perdagangan hari ini, menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, laju IHSG berpotensi mencoba melanjutkan kenaikan setelah BI hold rate dan jelang pelantikan Presiden.
“Dengan begitu, level Support IHSG akan berada di rentang 7590-7630 dan level Resist IHSG diperkirakan di kisaran 7680-7740,” ujar dia dalam risetnya, Kamis (17/10/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi Didukung oleh Kenaikan Saham Bank.
Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/10), dengan Dow Jones mencatat rekor tertinggi.
Indeks Dow Jones naik 0,79% ke level 43.077,70, S&P 500 naik 0,47% ke 5.842,47 dan Nasdaq Composite naik 0,28% menjadi 18.367,08.
Saham Morgan Stanley melonjak 6,5%, setelah bergabung dengan rekan-rekannya seperti JPMorgan Chase dalam melaporkan laba yang kuat menyusul peningkatan tajam dalam pendapatan perbankan investasi.
Bank-bank regional lebih besar, secara tradisional kurang bergantung pada kegiatan perbankan investasi, juga lebih tinggi. Saham First Horizon naik 4,1% dan U.S. Bancorp naik 4,7% setelah melaporkan hasil kuartal ketiga. Sedangkan, saham Apple turun 0,9%, saham Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft masing-masing turun 0,2% dan 1,6%. Sementara, saham Nvidia naik 3,1%.
Nikkei Jepang Pimpin Koreksi pada Pasar Saham Asia Pasifik. Nikkei Jepang memimpin pelemahan di pasar saham Asia Pasifik pada Rabu (16/10), melemah 1,83%. Sedangkan, di China, Shanghai Composite naik tipis 0,05%. Selain itu, investor akan mencermati langkah stimulus untuk menopang sektor real estate. Menteri perumahan negara tersebut akan mengadakan jumpa pers pada Kamis (17/10). Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,88%, dipengaruhi oleh penurunan saham produsen chip utama di tengah kekhawatiran perlambatan permintaan global. Indeks ASX 200 Australia turun 0,40%, pelemahan ini dipicu oleh turunnya harga bijih besi di tengah prospek permintaan global yang melambat. Selain itu, investor kini menantikan rilis data ketenagakerjaan Australia bulan September, yang akan dirilis pada Kamis (17/10). Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Index (HSI) Hong Kong turun 0,16%. dan Taiex Taiwan turun 1,21%. Di domestik, BI memutuskan menahan BI rate di level 6% pada RDG BI 15-16 Oktober 2024.
(Source: Kontan, Investor Daily, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: BBNI, BBCA, ADRO, BREN, KLBF, dan PTBA
BBNI Spec Buy dengan area beli di 5425, cutloss jika break di bawah 5400. Jika tidak break di bawah 5400, potensi naik ke 5550-5600 short term.
BBCA Spec Buy dengan area beli di 10450, cutloss jika break di bawah 10350. Jika tidak break di bawah 10350, potensi naik ke 10550-10700 short term.
ADRO Spec Buy dengan area beli di 3850, cutloss jika break di bawah 3800. Jika tidak break di bawah 3800, potensi naik ke 3920-3970 short term.
BREN Buy if Break 6875, dengan target resistance di 7000-7100 short term. Jika belum break di atas 6875, bisa coba antri beli di area 6700-6750, cutloss di bawah 6675.
KLBF Buy on Weakness dengan area beli di 1720, cutloss jika break di bawah 1700. Jika tidak break di bawah 1700, potensi naik ke 1750-1780 short term.
PTBA Spec Buy dengan area beli di 3050, cutloss jika break di bawah 3020. Jika tidak break di bawah 3050, potensi naik ke 3120-3200 short term.