Jakarta, TopBusiness — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup turun 0.02% dan disertai dengan net sell asing ~444 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, TLKM, MDKA, PTBA, dan ANTM.
Untuk perdagangan hari ini, menurut Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman, laju IHSG berpotensi terkoreksi minor setelah naik terus sejak 11 Oktober 2024.
“Dengan kondisi demikian, level Support IHSG akan berada di rentang 7720-7740, dan level Resist IHSG berada di kisaran 7830-7850,” ungkap dia dalam risetnya, Kamis (24/10/2024).
Global Overnight Review
Wall Street Ditutup Turun Terdorong Koreksi Sektor Teknologi & Kekhawatiran Suku Bunga. Wall Street ditutup melemah karena yield US Treasury yang meningkat menekan saham mega cap dan kekhawatiran tentang pemangkasan suku bunga dari The Fed, di tambah berita perusahaan menekan McDonald’s dan Coca-Cola.
Indeks Dow Jones ditutup turun 0,96% menjadi 42.514,95, indeks S&P 500 melemah 0,92% ke 5.797,42 dan indeks Nasdaq Composite turun 1,60% ke 18.276,65.
Sentimen utama bursa saham AS datang setelah yield US Treasury tenor acuan 10-tahun mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan jelang pemilihan presiden yang akan datang. Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, Nvidia anjlok 2,81%, Apple melemah 2,16%, Meta Platforms turun 3,15%, dan Amazon melemah 2,63%.
Sementara itu, saham McDonald’s anjlok 5,12% setelah infeksi E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder-nya menewaskan satu orang dan membuat banyak orang sakit. Saham Coca-Cola juga turun 2,07%, saham Boeing turun 1,76%.
Bursa Asia Bergerak Mixed, Investor Cermati Pelonggaran Moneter AS. Bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu (23/10), dengan mayoritas indeks menguat.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,80%, Hang Seng Hong Kong menguat 1,27%, Taiex Taiwan turun 0,85%, Kospi Korea Selatan naik 1,13%, CSI 300 naik 0,39%, Straits Times menguat 0,37% dan FTSE Malaysia turun tipis 0,06%. Indeks ASX 200 Australia naik 0,13%, didorong oleh kenaikan di sektor tambang dan konsumen.
Sementara saham QBE Insurance tertekan setelah regulator korporasi domestik mengumumkan gugatan terhadap perusahaan tersebut terkait dugaan penipuan diskon produk.
IMF pada Selasa (22/10), menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 untuk AS, Brasil, dan Inggris namun memangkasnya untuk China, Jepang, dan zona euro.
Sementara di Asia, ketahanan reli saham China baru-baru ini terus menarik perhatian setelah rencana penerbitan obligasi pemerintah khusus senilai 2 triliun yuan untuk membantu menciptakan stabilisasi pasar.
Trading Idea hari ini: BREN, BBRI, ADRO, BRPT, SMGR, dan ERAA
–BREN Spec Buy dengan area beli di 7525, cutloss jika break di bawah 7475. Jika tidak break di bawah 7525, potensi naik ke 7600-7800 short term.
–BBRI Spec Buy dengan area beli di 4850, cutloss jika break di bawah 4800. Jika tidak break di bawah 4800, potensi naik ke 4900-4950 short term.
–ADRO Buy on Weakness dengan area beli di 3690, cutloss jika break di bawah 3650. Jika tidak break di bawah 3650, potensi naik ke 3750-3840 short term.
–BRPT Spec Buy dengan area beli di 1035, cutloss jika break di bawah 1015. Jika tidak break di bawah 1035, potensi naik ke 1050-1065 short term.
–SMGR Spec Buy dengan area beli di 4250, cutloss jika break di bawah 4150. Jika tidak break di bawah 4250, potensi naik ke 4320-4430 short term.
–ERAA Spec Buy dengan area beli di 442, cutloss jika break di bawah 438. Jika tidak break di bawah 442, potensi naik ke 450-456 short term.