Jakarta, TopBusiness – Dewan juri TOP Human Capital (HC) Awards 2024 menemukan sejumlah temuan menarik selama proses penilaian dan wawancara penjurian TOP Human Capital Awards 2024.
Temuan-temuan tersebut adalah Pertama, secara umum, keselerasan antara Human Capital Management System (HCMS) dengan strategi bisnis perusahaan peserta, sudah cukup tinggi.
“Namun yang perlu lebih diperhatikan adalah pentingnya ukuran atau indikator keselarasan strategi HCMS dan strategi bisnis perusahaan,” ujar Ketua Dewan Juri TOP Human Capital Awards 2024, Budi W. Soetjipto, PhD., dalam sambutan acara puncak TOP Human Capital Awards 2024 yang digelar di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jakarta, Rabu malam (30/10/2024).
Sejumlah pejabat pemerintah menghadiri acara puncak TOP Human Capital Awards 2024antara lain Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenaker Sunardi Manampiar Sinaga. Tokoh lainnya yang hadir adalah Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (2007-200) Muhammad Lukman Edy, Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita (LKN) Samsul Hadi, Ketua Dewan Juri TOP Human Capital Awards 2024 Dr Budi W. Soetjipto, PhD, dan tokoh-tokoh lainnya. konsultan/pengamat bisnis, serta media massa.
Temua kedua, kata Budi, makin banyak penggunaan teknologi digital untuk pengembangan aplikasi atau sistem HCMS. Beberapa perusahaan sudah mengembangkan secara terintegrasi dengan proses bisnis, namun sebagian yang lain masih mengembangkan aplikasi HCMS yang terpisah dari sistem bisnis.
Ketiga, penggunaan alih daya. Penggunaan tenaga alih daya, tentu tergantung dari pilihan strategi bisnisnya. Yang perlu lebih diperhatikan adalah kebijakan alih daya tentu harus terus memerhatikan aspek regulasi ketenagakerjaan dan aspek pengembangan manusianya.
Keempat, terkait leader yang menjadi kunci keberhasilan HCMS. Agar HCMS dapat menjadi budaya di perusahaan, diperlukan leader yang memiliki peran dan komitmen tinggi untuk menerapkan kebijakan human capital. Aspek Tone at the TOP, harus dijalankan. Presiden direktur, termasuk dewan direksi, harus dapat menjadi teladan dalam hal implementasi dan HCMS. Selain itu, peningkatan kompetensi human capital, di semua level manajemen, perlu ditingkatkan agar nilai-nilai dan budaya perusahaan, dapat dikembangkan sebagai perilaku dan budaya unggul dalam perusahaan.
Kelima, tingginya turn over pekerja Generasi Z. Seperti diketahui bersama, Generasi Z (atau Gen Z) rata-rata bertahan di satu pekerjaan selama dua tahun tiga bulan. Sebagian besar Gen Z hanya bertahan di tempat kerja selama satu-dua tahun. Bahkan, 23 persen dari Gen Z keluar sebelum kontrak kerja berakhir.
“Oleh karenanya, kita harus terus berinovasi dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menantang, agar Generasi Z lebih betah dan memiliki ruang untuk berkreasi.”
Keenam, untuk mendukung berhasilnya inovasi, ada beberapa perusahaan peserta yang membentuk Lean Project Team, yakni semacam unit khusus yang berisi anak-anak muda, untuk mengembangkan dan menjalankan inovasi bisnis/layanan baru, atau untuk menghadapi disrupsi pasar maupun teknologi, yang membutuhkan agility tinggi. Itu khususnya untuk proyek business development yang impact-nya besar di masa yang akan datang.
TOP Human Capital Awards 2024 digelar Majalah TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah lembaga antara lain LKN (Lembaga Kajian Nawacita); beberapa asosiasi yang terkait dengan sektor human capital; akademisi dari beberapa kampus seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Pertamina; konsultan bisnis dan GCG (good corporate governance) seperti Sinergi Daya Prima, SGL Management, Dwika Consulting, Melani K. Harriman and Associate, Solusi Kinerja Bisnis.