Jakarta, TopBusiness – PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (IDX: OBAT) baru saja menggelar aksi korporasi dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham/ Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan hari ini, Senin (13/1/2025) dilakukan seremoni pencatatan saham perdana OBAT.
Dengan melantainya OBAT di Bursa, Perseroan berharap agar dapat mendapat akses ke pasar modal, guna melakukan pengembangan usaha. Dalam aksi korporasi ini, OBAT menawarkan sebanyak 170.000.000 saham dengan nominal Rp 50,- per saham, setara dengan 28,33% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Harga final yang ditetapkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp350 per saham. Dengan hasil IPO saham ini, OBAT berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp 59,5 miliar.
“Nantinya, seluruh dana hasil IPO kami alokasikan ke modal kerja untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk. Dan ini komitmen kuat kami dalam mengembangkan usaha,” ungkap Direktur Utama OBAT, Is Heriyanto dalam konferensi pers seusai pencatatan saham di BEI, di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Modal kerja ini, lanjut dia, antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.
Untuk diketahui, PT. Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk yaitu perusahaan yang memproduksi maklon produk herbal seiring dengan berdiri dan beroperasinya pabrik herbal pada tahun 2018. Dan setahun kemudian, dengan berdirinya pabrik kosmetik, Perseroan menambah kegiatan usaha berupa maklon produk kosmetik dan pada tahun 2022.
Dengan berdirinya pabrik minuman fungsional dan botanikal, Perseroan kembali menambah kegiatan usahanya yaitu maklon produk minuman fungsional dan botanikal. Selain itu, Perseroan juga telah memiliki 4 Perusahaan Anak yang didirikan untuk saling mendukung dan memberi nilai tambah bagi Perseroan dan masing-masing Perusahaan Anak.
Pada 2024, dijelaskan dia, realisasi penjualan OBAT menembus angka Rp100 miliar dengan perolehan laba bersih lebih dari Rp30 miliar. Kinerja ini naik hingga dua kali lipat secara tahunan (year on year) dari tahun 2023 lalu. Sehingga saat IPO, price to earning (PE) ratio Perseroan di bawah delapan kali.
“Sementara untuk tahun ini, laba bersih kami targetkan dapat meningkat minimal 20%. Dan ini memang target kami dalam setiap tahunnya bisa meningkat sebanyak 20%. Itu proyeksi kami. Dan salah satu yang kita lakukan adalah melalui digital marketing,” ungkap dia.
Sejak kinerja sebelumnya, Perseroan secara berkala membagikan dividen dalam jumlah yang optimal. Bahkan dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, total dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham mencapai Rp40 miliar. “Pembagian dividen kepada para pemegang saham merupakan komitmen kami,” ujar dia.
Saat ini, lanjut Heriyanto, jaringan distribusi penjualan OBAT juga dijalankan secara mutakhir, di antaranya dengan penjualan secara online, sehingga profit margin secara optimal damn berkelanjutan.
Apalagi memang, kata dia, saat ini ada program makan bergizi gratis dari pemerintah. Hal ini diproyeksi akan meningkatkan penjualan Perseroan melalui produk terbaru OBAT, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina yang termasuk dalam program peningkatan gizi ini.
“Perseroan menghasilkan produk berkualitas dan berpotensi menjadi tambahan suplemen untuk program makan bergizi gratis. Hal ini sejalan dengan misi kami memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkas dia.