Jakarta, TopBusiness—Perumda Tirta Uli Kota Pematang Siantar (Sumatera Utara) terus menjalankan inovasi dan terobosan, yang layak menjadi acuan bagi BUMD (badan usaha milik daerah) yang lain. Satu di antara itu adalah layanan Zona Air Minum Prima (ZOMP) atau pelayanan air siap minum.
“Saat ini, kami menjadi salah satu pilot project nasional untuk pelayanan air siap minum,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Pematang Siantar, Arianto, saat presentasi dan tanya jawab dengan Dewan Juri Top BUMD Awards 2025, yang digelar Majalah TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah lembaga (14/1/2025).
Untuk saat ini pun, kata Arianto, Perumda Tirta Uli belum menaikkan tarif ke pelanggan yang telah mendapatkan layanan air siap minum tersebut. Layanan tersebut, kini, telah berjalan di sebuah kawasan perumahan. Itu adalah Perumahan Meranti Permai.
Dalam presentasinya, Arianto pun menjelaskan sejumlah capaian kinerja BUMD tersebut. “Kinerja kami terus meningkat, walau belum FCR (full cost recovery),” papar dia.
Untuk tahun 2023, nilai kinerja Perumda Tirta Uli di 3,96. Hal ini berdasarkan penilaian dari Kementerian PUPR RI. Untuk tingkat propinsi, Perumda Tirta Uli ada di peringkat I.
Jumlah pelanggan ada di 71.519 SR. Cakupan layanan teknis di 88,46%. Sedangkan cakupan layanan administrasi ada di 98,96%.
Kemudian, rata-rata jam layanan per hari di 22,69 jam. “Kualitas air yang kami distribusikan, merupakan ‘air bersih’,” Arianto menjelaskan lagi.
Lantas, tingkat NRW (non revenue water) di Perumda Tirta Uli di 29,04%. Ini sebuah kemajuan karena, pada beberapa tahun sebelumnya, tingkat NRW ada di atas 30%. atau tepatnya di kisaran 35%.
“Kami akan terus berusaha menurunkan tingkat NRW. Bahkan, kami punya tim khusus terkait penekanan NRW,” begitulah Arianto menjelaskan.
Menurunkan NRW pun merupakan salah satu langkah menurunkan beban operasional BUMD tersebut.
Strategi lain untuk menurunkan beban operasional BUMD tersebut yakni dengan menonaktifkan sumur bor/air baku bawah tanah. “Kemudian, kami pun menyiapkan sumber tambahan air baku. Itu dari lima sumber mata air,” Arianto menjelaskan.