Jakarta, TopBusiness – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambani Rato Ebu Bangkalan masuk dalam nominasi peraih penghargaan TOP BUMD Awards 2025 karena dinilai menjadi salah satu BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dengan kinerja layanan yang mangalami peningkatan melampaui target berkat ragam inovasi yang telah dilakukan.
Direktur Utama RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan, Farhat Surya Ningrat mengungkapkan, RSUD Syamrabu mengalami kenaikan kinerja dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari tren pendapatan dengan persentase realisasi tertinggi di tahun 2023, yakni sebesar 150,25% dari target pendapatan.
“Tren Pendapatan kami selalu meningkat sejak kami memimpin di 2022, Ini Rp148 miliar sekarang mencapai Rp242 miliar. Dalam tiga tahun terakhir meningkatnya hampir 100% pak,” ungkap Farhat saat wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2025 secara daring, Kamis (23/1/2025).
Diketahui, Nilai Penjualan atau Pendapatan RSUD Syamrabu Bangkalan pada tahun 2023 sebesar Rp236 miliar dari target Rp157 milair atau tumbuh 150,25%. Sedangkan di tahun 2024 RSUD Bangkalan mencatatkan kinerja pendapatannya sebesar Rp 242 miliar dari target Rp 180 miliar atau tumbuh 104,65%.
Masih menurut Farhat, kenaikan juga terjadi pada CRR (cost recovery rate) atau rasio kemampuan pendapatan menutup biaya operasional. Bahkan, lanjutnya, RSUD Syamrabu Bangkalan diklaim surplus sehingga tak bergantung pada Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya terkait dana operasional selain dari gaji pegawai negeri (ASN).
“Cost recovery rate kami Alhamdulillah ini sudah melebihi target Pak. Ketergantungan kami dari Pemerintah Daerah hanya sebatas penggajian ASN (Aparatur Sipil Negara),” beber Farhat sambil menampilkan slide grafik kenaikan pencapaian kinerja kepada dewan juri.
Tak hanya mampu membiayai operasional, berkat kenaikan itu RSUD Syamrabu Bangkalan juga berhasil mengalokasikan pendapatan untuk pengembangan lainnya guna menunjang kinerja bisnis lembaga.
“Di luar itu (gaji ASN) kami sudah surplus dan Alhamdulillah tidak hanya untuk cost recovery rate, kami juga bahkan (mengalokasikan) untuk pengembangan,” tegasnya.
Kenaikan juga terjadi pada jumlah pelanggan baik kunjungan rawat inap, IGD dan rawat jalan dengan total jumlah 241.803 di 2024 dari sebelumnya sebanyak 196.873 pelanggan di tahun 2023. “Kemudian jumlah pelanggan yang meningkat serta skor layanan pelanggan kami juga meningkat. Jadi kunjungan kami dalam 3, 4 tahun terakhir meningkat baik rawat jalan, UGD dan rawat inap,” jelasnya.
Meningkatnya kinerja dan layanan tersebut berdampak pada Indeks Kepuasan masyarakat yang juga mengalami kenaikan. “Alhamdulillah nilai indeks kepuasaan masyarakat kami meningkat dari tahun ke tahun Pak. Tahun ini mencapai angka 89% nilai SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) sakit kami mencapai angka 63,” ujarnya.
“Ini (kenaikan) karena effort dan support dari tim kami untuk menambah layanan dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi anggaran,” sambungnya.
Ragam Inovasi Layanan
Dalam presentasinya berjudul RSUD Syamrabu; Paripurna Melayani Masyarakat, Farhat Surya Ningrat juga menjelaskan ragam inovasi penunjang untuk meningkatkan kinerja layanan, seperti Inovasi Taromah (Pengantaran Obat Ke Rumah), Duwe’ Beres (Beres Sakekna Beres KTP na), Canting (Cara Aktif Atasi Stunting), Sambang (Syamrabu Sapa Masyarakat Bangkalan), Ampibi ( Ambulans Peduli Tretan Dibi’) dan Syamrabu Mobile ( antrian Online).
“Kemudian kami juga melakukan beberapa inovasi yang satunya Taromah untuk meningkatkan kualitas (layanan) ke masyarakat. Jadi (Taromah) pengantaran obat sampai ke rumah,” kata Farhat.
Inovasi berikutnya yakni Duwe’ Beres (Beres Sakekna Beres KTP na). “Beres ini bahasa Madura Pak. Beres itu artinya Sembuh. Jadi bagi pasien yang tidak punya KTP karena kami sudah UHC (universal health coverage), jadi tidak punya KTP berobat ke rumah sakit asalkan warga Bangkalan pulang, sakitnya sembuh dan bawa KTP,” imbuhnya.
Kemudian Canting (Cara Aktif Atasi Stunting). Program ini merupakan dukungan RSUD Syamrabu Bangkalan terhadap pengentasan stanting yang merupakan program nasional. Melalui layanan tersebut, RSUD Syamrabu secara aktif mengadvokasi pasiennya jika ditemukan stunting.
“Ini (Canting) kami juga membantu pemerintah daerah serta nasional dalam mengatasi stunting. Jadi pasien kami yang aktif kita temukan di Poli Rawat Jalan anak atupun Inap anak, jika stunting kami langsungan ke yang bersangkutan sehingga membantu pemerintah daerah dalam mengatasi stunting,” paparnya.
Inovasi yang tak kalah menarik yakni, Sambang (Syamrabu Sapa Masyarakat Bangkalan). Layanan ini merupakan bentuk komitmen dan pengabdian masyarakat ke berbagai Kecamatan dengan memberikan edukasi Kesehatan, seperti lokakarya dan sebagainya.
“Kami juga punya inovasi Sambang. Sambang ini adalah Syamrabu Menyapa Masyarakat. Jadi dokter-dokter spesialis kami turunkan ke Puskesmas mengikuti acara puskesmas dalam acara mini loka karya atau yang sejenis,” pungkasnya.
Sebagai informasi, RSUD Syamrabu Bangkalan juga telah mengimplementasikan layanan berbasis digital seperti baik internal maupun eksternal (masyarakat), seperti eDokter (database karyawan), eRIM (rekam medis), Syamrabu Mobile dan lain sebagainya.