Jakarta, TopBusiness – PT BPR Gerbang Serasan Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan terus mencatatkan kinerja positif dalam dua tahun terakhir. Ini terungkap saat Direktur Utama BPR Gerbang Serasan, Zaman Hury, hadir di sesi wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2024 yang digelar secara virtual, Kamis (29/2/2024) lalu.
Sedikit mengenai profil perusahaan, BPR Gerbang Serasan mengusung visi, yakni menjadi menjadi Bank Perkreditan Rakyat yang sehat terus tumbuh seiring kepercayaan masyarakat dalam layanan keuangan.
“Jadi kita menampilkan BPR kita yang sehat, terutama di BPR wilayah Sumsel Babel. Kita juga masih sehat dibanding dengan BUMD yang lain (di Kabupaten Muara Enim). Bukan kita merasa besar sendiri, tetapi itu atas penilaian dari OJK,” ujar Zaman Hury.
Sementara untuk misinya, ada dua yakni menjadikan PT BPR Gerbang Serasan Kabupaten Muara Enim sebagai pilar utama pemenuhan kebutuhan layanan keuangan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta masyarakat umum khususnya di pedasan.
“Misi kita membantu untuk masyarakat, khususnya untuk UMKM, tahun ini kita sudah meningkatkan pembiayaan kredit kita, Alhamdulillah sudah mendekati 20% sesuai dengan dari Perda kita,” jelas Zaman Hury.
Lalu, misi yang kedua adalah menjadikan PT BPR Gerbang Serasan Kabupaten Muara Enim sebagai sumber pendapatan asli daerah.
“Alhamdulillah kita dua tahun ini sudah menyumbangkan untuk PAD bagi Kabupaten Muara Enim,” imbuhnya.
Sebagai upaya untuk mencapai target yang dicanangkan pada visi dan misi perusahaan, BPR Gerbang Serasan mengusung sejumlah strategi antara lain
1. Selalu berpegang teguh kepada nasabah dengan memberi pelayanan dengan cepat dan tepat kepada seluruh relasi (customer oriented).
2. Bekerja dengan integritas tinggi (integrity), konsisten dengan nilai disiplin, jujur dan bertindak sesuai dengan etika perusahan dan bisnis.
3. Membangun serta menjaga hubungan bisnis yang sehat, berkelanjutan dan sama-sama menguntungkan (network).
4. Menjaga dan meningkatkan kerja team (team work) yang solid dalam organisasi dan hubungan kekeluargaan serta mengutamakan peningkatan kualitas SDM.
5. Memiliki sikap tanggung jawab atas semua tindakan dalam upaya pencapaian tujuan jangka pendek maupun jangka panjang (accountability).
Kinerja dan Kontribusi
Bicara soal tingkat kesehatan bank, Zaman Hury kembali menegaskan bahwa secara umum berdasarkan ketentuan OJK, BPR Gerbang Serasan dalam kondisi sehat.
“Berdasarkan ketentuan OJK, di tahun 2023 kita sehat secara keseluruhan dari profil resiko, dari tata kelola kita sehat, kemudian dari rentabilitas juga sehat. Kemudan ROA di posisi 4,36 bagus itu, permodalan juga 30% (sehat). Dan nilai akhir kompositnya semua sehat,” ungkapnya.
Selanjutnya diungkap pula bahwa kondisi BPR secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan tata kelola, rentabilitas, dan permodalan, yang secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan baik dari sisi internal maupun eksternal maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan.
Dari aspek penerapaan tata kelola, BPR Gerbang Serasan senantiasa berpedoman pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi telah berjalan dengan baik. Dari sisi faktor positif aspek Hasil Tata Kelola, BPR masih dapat beroperasi dengan baik dan dapat mencetak kinerja yang baik. Kecukupan permodalan masih memadai, dapat mengcover potensi kerugian dan dikelola dengan baik sesuai dengan skala usaha dan kompleksitasnya.
Secara lebih detil pada kesempatan ini Zaman Hury juga mengungkap tingkat kinerja bank dari sisi rentabilitas yang secara umum dalam kondisi baik.
“ROA sebesar 4.36% mendapat peringkat 1 artinya BPR memiliki kemampuan yang baik dalam memaksimalkan laba dari aset yang dimiliki. BOPO sebesar 67.13% mendapat peringkat 1 artinya BPR dapat menjalanakan usahanya dengan sangat efisien. NIM sebesar 6,28% mendapat peringkat 2 artinya BPR dapat menghasilkan laba bersih dari aktiva produktif dengan baik,” tandasnya.
Adapun terkait dengan pencapaian kinerja berdasarkan target yang ditetapkan, secara umum BPR Gerbang Serasan juga dalam kondisi sangat baik.
“Ini kinerja kita tahun 2024, (untuk) tabungan pada RBB kita dibandingkan dengan hasil kinerja kita, itu sangat baik, rata-rata mencapai target. Tabungan kita pencapaiannya dibandingkan tahun lalu, direncanakan itu tabungan Rp9,1 miliar menjadi Rp9,028 miliar itu pencapaiannya 98% sudah mendekati. Deposito kita rencanakan Rp23 miliar tercapai Rp24 miliar, pencapaian deposito 101%. Kredit tercapai 94%, Kalau dari NOA-nya itu ada kenaikan 454,” jelas Zaman Hury.
“(Untuk) pendapatan itu kita targetnya Rp13 miliar, realisasinya Rp14 miliar ada kenaikan 12%. Kemudian biaya itu, kita rencanakan Rp8,8 miliar realisasinya Rp9,8 miliar, ada kenaikan 11%. Kemudian laba kita rencanakan Rp3,6 miliar, kita realisasi Rp3,8 miliar itu ada kenaikan 5%,jadi 105% dari kinerja kita,” sambungnya.
Sementara itu, sebagai upayanya untuk menggenjot peningkatan dana pihak ketiga, BPR Gerbang Serasan telah melakukan terobosan, yakni lewat Produk Tabungan Arisan Masyarakat Muara Enim (TAMASYA).
”TAMASYA atau Tabungan Arisan Masyarakat adalah produk tabungan Bersama yang bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat yang dikemas dalam bentuk arisan dengan nominal dan hadiah yang telah ditentukan. Produk ini sudah kita jalankan mulai akhir tahun kemarin,” jelas Zaman Hury.
Seiring dengan kinerja BPR yang tergolong apik dan berhasil mencetak laba, BPR Gerbang Serasan telah memenuhi kewajibannya terhadap pemerintah daerah lewat penyetoran PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Tahun 2023 laba yang dicapai sebesar Rp3.834.147.342. Dengan demikian BPR akan memberikan kontribusi terhadap PAD kepada Pemda di tahun 2023 sebesar Rp2.087.693.227,78. Jadi, inilah PAD yang kami berikan ke Pemda untuk tahun 2024 dari laba tahun 2023,” tandasnya.
Secara beturut-turut, dari tahun 2021 sampai tahun 2023 BPR Gerbang Serasan berhasil meningkatkan perolehan laba. Di tahun 2021 ke 2022 laba perusahaan meningkat sebesar 83%, yakni Rp1,4 miliar menjadi Rp2,6 miliar. Sementara di tahun 2022 ke tahun 2023 labanya meningkat 42%, dari Rp2,6 miliar menjadi Rp3,8 miliar atau tepatnya Rp3.834.147.342 seperti tertulis di atas. Tidak hanya itu, BPR juga berhasil menurunkan tingkat NPL (non performing loan) dari 3,03% menjadi 2,38%.
Editor: Busthomi