Jakarta, TopBusiness – Tak henti terus berinovasi, PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) bisa terus membukukan kinerja positif, baik di sistem manajemen, operasional, layanan, maupun capaian bisnis, di antaranya berkat penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Dengan berbagai capaian yang kian membaik, tahun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Karanganyar ini, kembali masuk nominasi untuk penghargaan “TOP BUMD Awards 2025”.
Banyak terobosan dan inovasi yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis, performa manajemen, hingga layanan pelanggan atau nasabah. Mulai dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), strategi pemasaran, penguatan penerapan GCG, inovasi core banking system, pengembangan produk, dan lainnya. Termasuk penguatan teknologi informasi, melalui penguatan infrastruktur, pembangan sistem aplikasi perbankan berbasis teknologi digital (digital banking).
Salah satu inovasi yang dilakukan yakni meluncurkan “Sembada Plus Zipay”. Sembada Plus Zipay merupakan aplikasi mobile yang dikembangkan untuk makin memudahkan nasabah untuk mengakses berbagai layanan bank BPR Bank Daerah Karanganyar. Mulai dari informasi rekening, sekaligus bisa melakukan berbagai transaksi melalui perangkat smartphone dimanapun dan kapanpun. “Ada banyak fitur, fitur yang jadi unggulkan di antaranya cek saldo/mutasi rekening, pembayaran tagihan (PPOB), dan pembeyaran melalui QRIS,” ujar Direktur Utama PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda), H. Haryono, SE, MM, dalam sesi wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2025 secara virtual yang digelar oleh Majalah TopBusiness, Jumat (31/01/2025).
Melalui inovasi digital banking, PT BPR Bank Daerah Karanganyar bisa memberikan layanan perbankan secara online yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang bank. Dengan mesin pencetak struk secara online (mobile e-collectoin), petugas akan mendatangi nasabah (jemput bola), termasuk mendatangi pasar-pasar tradisional untuk nasabah UMKM. Mereka juga bisa langsung mendapatkan Fasilitas pemberitahuan dari handpohe untuk setiap transaksi yang dilakukan.
“Layanan jemput bola dengan mobile collection dengan menurunkan petugas di lapangan ini, juga bagian dari strategi kami untuk menekan pelaku rentenir di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah kami. Hal ini juga sejalan dengan salah satu misi perusahaan, yakni -Memberantas lintah darat yang berada di Kabupaten Karanganyar terutama di pasar-pasar, melaksanakan fungsi intermediasi dalam bidang penghimpunan dana dan pemberian kredit secara professional,” ungkap Haryono kepada Tim Dewan Juri penilai.
Bertindak sebagai juri dalam kesempaan ini di antaranya, Dwinda Ruslan (Senior Business Consulting Yayasan Pakem), DR. Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), Febrizal Efendi (Aspiluki), serta Prof.DR. Satya Arinanto (Guru Besar – Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI), yang dimoderatori Ahmad Chury (MSI Group).
Dalam paparannya, Haryono mengungkapkan bahwa Bank Daerah Karaganyar, juga melakukan inovasi terkait digitaliasi, di antaranya mengembangkan ATM BDK dan BDK Mobile Banking yang saat ini masih dalam tahap pengembangan dan perizinan dengan OJK. ”Untuk rencana pengorasian ATM dan mobile banking ini, kami sudah siap semunya. Sesuai ketentuan, untuk mengoperasikan ATM dan Mobile Banking, harus medapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi posisinya kami tinggal nunggu aja izin keluar, dan siap operasional,” ujarnya.
Seiring dengan tuntutan era digital, PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) juga melakukan strategi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai kinerja layanan, operasional dan keuangan yang semakin baik. Salah satunya dengan melakukan strategi “Change Manajmen” dengan membumikan Tata kelola Perusahaan yang baik (Penerapan Good Corporate Governance) dan perubahan budaya kerja.
“Kami melakukan perubahan manajemen atau (change management) yang tujuan utamanya adalah bagaimana bank ini bisa makin mendapat kepercayaan luas. Dan ini bisa terlihat hasilnya dalam beberapa tiga tahun terakhir, di mana kami dipercaya mengelola dana desa. Pengelolaan trus kami tingkatkan, bahkan juga sudah menerapkan transaksi dana desa cashless, sehingga makin mudah, cepat dan transparan,” ujarnya.
Untuk mendukung strategi change management, kompetensi SDM juga ditingkatkan secara berkala dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan, termasuk untuk jajaran direksi. Untuk level karyawan, dengan meningkatkan pelatihan, di mana per 1 karyawan, minimal 3 pelatihan yang dilakukan. Bahkan juga untuk direksi dan komisaris dengan mengikutkan beberapa pelatihan peningkatan kompetensi yang dilaksanakan oleh Perbarindo, Perbamida maupun lembaga penyelenggara pendidikan lainnya.
“Sebanyak 22 karyawan telah lulus kompeten mengikuti Certif Direktur tingkat 1 dan Direktur tingkat 2 serta Pelatihan tentang Taat Hukum dan Hindari Hukuman dari Kejaksaan Negeri Karanganyar guna pencegahan terjadinya fraud (penyimpangan),” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus melakukan Continuous Improvement pada setiap bagian guna perbaikan proses atau alur kerja yang dinamis. Hal ini sejalan dengan visi dan misi dengan aktivitas usaha yang juga tetap perpedoman pada peraturan atau compliance dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. “Intinya dari aspek pelayanan, kita ingin terus bisa berkembang dengan kualitas layanan terbaik (PROSES CEPET NGGAK RIBET namun taat SOP),” tegasnya.
Terobosan lain yang tak kalah penting yakni inovasi produk perbankan. Satu di antaranya dengan mengembangkan MUSTIKA (Memajukan Usaha Wanita Karanganyar) yaitu memberikan Kredit modal kerja Tanpa Bunga yang bersumber dari CSR Perusahaan. Hal ini juga dalam rangka membantu UMKM sekitar kantor Bank Daerah Karanganyar.
Terkait pelanggan, BDK juga telah melakukan survei pelanggan, di mana hasil survei secara keseluruhan adalah baik. Hal ini lanjutnya, dibuktikan dengan presentase tertinggi jawaban responden terkait berbagai indikator program dan layanan yang semuanya positif.
“Beberapa item survei yang perlu diperhatikan terkait dengan kualitas pelayanan dan fasilitas meskipun bukan pendapat mayoritas respondens. Di antaranya yaitu tentang: ketersediaan brosur yang menarik dan lengkap, kenyamanan ruang pelayanan, keamanan selama di bank, fasilitas penunjang transaksi di bank, fasilitas untuk layanan online, pelayanan berdasarkan urutan, kecepatan proses pengajuan kredit, tingkat bunga pinjaman, dan beberapa hal lain,” terangnya.
Terobosan lain dilakukan di bidang bisnis dan pemasaran. Guna meningkatkan daya tarik nasabah, PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) juga menerapkan berbagai strategi, baik untuk Funding, Lending, serta peningkatan kelolaan dana nasabah. Saat ini, di antara ada promo melalui program “Promosi Hadiah 3 Mobil, 15 sepeda motor, 10 sepeda gunung, dan hadiah menarik lainnya”.
Guna menambah jumlah nasabah, saat ini juga ada program Satu Pelajar Satu Rekening (KEJAR) melalui produk tabungan Simpel SiCermat. Program ini sebagai salah satu rekomendasi dari OJK untuk segmen seluruh pelajar khususnya di daerah Kabupaten Karanganyar dengan minimal pembukaan rekening tabungan sebesar Rp 20.000,- dan bebas administrasi setiap bulan. Adapun siswa yang telah bermitra dengan Bank daerah Karanganyar adalah sebagai berikut: 12 SMK (2.192 rek), 7 SMA (1.453 rek), 50 SMP (17.416), 143 SD (10.468), 8 MI (1.049), 14 TK (539 rek), 3 PAUD (27 rek).
Perusahaan juga melakukan pendekatan emosional & kekeluargaan untuk layanan cepet nggak ribet bagi para nasabah, bahkan ada layanan ATM khusus yakni Program ATM atau ‘Angkat Telepon Moro’ (begitu mendapat telepon dari nasabah, petugas bank akan datangi untuk layanan jemput bola). Untuk layanan, bank daerah yang 100% dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar ini, juga ditopang dengan 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang dan 18 Kantor Kas di setiap kecamatan kabupaten Karanganyar.
Berbagai terobosan dan inovasi ini, juga berdampak pada kinerja bisnis dan peraihan laba, termasuk kontribusinya kepada pemegang saham melalu setoran PAD. Secara umum, kinerja usaha dan bisnis dari beberapa rasio yang ada juga terus membaik, dan masuk bank sehat. Mulai dari asset, KYD (Kredit yang Diberikan), Dana Pihak Ketiga juga naik, terutama tabungannya juga depositonya. Dari sisi asset, tahun 2023 sebesar Rp 533.219.313.475, tahun 2024 per Desember naik menjadi Rp 583.327.716.649, lebih tinggi dari yang ditaregtekan semula sebesar Rp558.255.539.565.
Perolehan laba sebelum pajak juga naik dari Rp6,8 miliar di tahun 2022 menjadi Rp7,6 miliar 2023. Tahun 2024 laba sebelum pajak naik menjadi Rp7,8 miliar, melebihi dari yang ditargetkan semula Rp7,4 miliar. “Alhamdulillah semua naik dan dari pencapaian target kinerja dari Rencana Bisnis Bank yang ditetapkan semula,” sambungnya.
Adapun ntuk setoran PAD, Bank Perekonomian Rakyat Daerah Karanganyar (Perseroda), dengan Modal Dasar sebesar Rp 100 Miliar dengan Modal Disetor sebesar Rp. 50.250.000.000,-. Proporsi Deviden 55% Laba untuk setoran PAD, tahun 2023 lalu telah memberikan setoran PAD sebesar Rp. 2,95 Miliar. Setoran ini melebihi target yang diberikan sebesar Rp 2,91 Miliar. “Dan PAD atas kinerja tahun 2024 optimistis akan memberikan lebih besar lagi, melampaui target PAD yang ditetapkan,” ungkapnya optimistis.
Editor: Agus H