Jakarta, TopBusiness—BPR BKK Purwodadi (Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah) untuk tahun pembukuan 2024 mencatatkan pelampauan target dalam sejumlah indikator keuangan. Hal itu antara lain dalam laba, aset, DPK (dana pihak ketiga), dan lain-lain.
Direktur Kepatuhan BPR BKK Purwodadi, Imam Budiyanto, menjelaskan hal tersebut, dalam presentasi untuk Dewan Juri Top BUMD Awards 2025, hari ini, melalui jaringan Zoom/internet.
Imam menjelaskan bahwa laba bank tersebut di 2024, senilai Rp53.666.385.000. Angka ini 101,9% daripada target.
Kemudian, aset pada tahun pembukuan 2024 di Rp1.355.648.677.000. Pencapaian tersebut 102,95% dibandingkan target yang dipasang.
Lantas, DPK tahun 2024 di Rp1.178.464.909.00. Angka tersebut sebesar 103,69% dari target pada tahun itu.
Imam pun mengatakan bahwa pendapatan BPR BKK Purwodadi di tahun 2024 senilai Rp177.344.304.000 atau 97,77% dari target.
Bagaimana dengan nilai kredit di tahun 2024? Di situ, pencapaian tahun 2024 di Rp1.011.655.342.000. Ini sebesar 99,26% dari yang ditargetkan.
BPR BKK Purwodadi pun, Imam menjelaskan lagi, punya nilai skor GCG (good corporate governance) di level 3, atau berarti ‘cukup baik’.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran BPR BKK Purwodadi, Widi Raharjo, menjelaskan bahwa BPR tersebut banyak bermitra dengan kalangan peternak atau pun petani. Satu contoh untuk hal tersebut yakni bahwa BPR BKK Purwodadi bekerjasama dengan para peternak ayam di Kendal, untuk penyediaan jagung dan padi bagi kalangan tersebut. “Kemitraan tersebut kami bangun dengan beberapa dinas pemerintahan yang terkait bidang tersebut,” Widi mengatakan.
Adapun untuk tahun 2025 ini, BPR BKK Purwodadi menggelar kemitraan dengan kalangan petani padi. Penyebab hal itu karena akan datangnya musim panen raya. Kata Widi, “Koperasi, nantinya akan membeli padi dari para petani. Lalu, koparasi akan menjual padi itu.”
Bulog (Badan Urusan Logistik), kata Widi, siap membeli padi tersebut. “Ini merupakan solusi dan tantangan kami di tahun 2025. Dengan kerjasama ini, kami pun telah memutus peran para tengkulak.”
Masih dalam kesempatan yang sama, Manajer SDM dan Umum BPR BKK Purwodadi, Wahyu Adi, menjelaskan bahwa bank tersebut menyelaraskan sistem manajemen SDM dengan strategi bisnis. Contohnya, ketika BPR BKK Purwodadi punya strategi bisnis ‘meningkatkan kualitas layanan perbankan dan meluaskan jangkauan pasar’, maka manajemen SDM melakukan beberapa strategi.
Strategi yang pertama, adalah menggelar pelatihan berkala untuk menaikkan kompetensi di bidang perbankan, teknologi informasi, dan pelanggan. “Sedangkan contoh berikutnya yakni bahwa kami mengadakan perekrutan SDM yang paralel dengan kebutuhan bisnis,” Wahyu mengatakan.