Jakarta, TopBusiness – PT BPR Serang (Perseroda) kembali terpilih menjadi nominator TOP BUMD Awards 2025. Perusahaan yang memiliki visi ‘Menjadi Bank Serang Terpercaya dan Kebanggan Bersama Menuju Masyarakat Banten Sejahtera’ ini pada Senin (3/2/2025) mengikuti sesi presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang dilakukan secara daring.
Hadir dalam penjurian pula, Komisaris Utama PT BPR Serang Adjat Gunawan, Komisaris PT BPR Serang Juariah, dan Direktur Bisnis PT BPR Serang Teguh Iman Darmawan. Sementara itu hadir sebagai Dewan Juri, Dwinda Ruslan dari Yayasan PAKEM, Kusuma Prabandari dari Dwika Consulting, Febrizal Efendi dari Aspiluki dan Satya Arinanto, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Dalam Penjurian, Direktur Utama PT BPR Serang Dadi Suryadi menyatakan, perusahaan kembali mencatatkan kinerja yang membanggakan. Hal ini karena perusahaan yang sebelumnya meraih TOP BUMD Awards 2024 Star 5 ini, berhasil melaksanakan target kinerja berdasar penugasan Kepala Daerah pada tahun 2024.
Target kinerja tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Melakukan Kerjasama dengan pihak lain. Peningkatan laba bersih dan menekan rasio BOPO untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, memberikan kontribusi dividen terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta menargetkan pertumbuhan nasabah, baik untuk tabungan, deposito, maupun kredit.
Menurut Dadi Suryadi, PT BPR Serang dicatat berhasil melakukan kerjasama dengan bank lain dalam linkage program dan penempatan ABP. Seperti dengan BPR Jombang, BPR Daya Lumbung Asia, BPR Prima Dadi Artha, BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung, BPR Athena Surya Prima, dan BPR XEN. Pada Peningkatan Laba Bersih, perusahaan dicatat berhasil meningkatkan Laba Bersih sebesar 27,27% secara YoY. Di mana Laba Bersih tahun 2023 (Audit) sebesar Rp10.079.781.034. Dan tahun 2024 (Un-Audited) naik menjadi Rp12.828 124.444.
Pada penugasan menekan rasio BOPO untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan berhasil melaksanakan Efisiensi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Di mana pada tahun 2023, BOPO perusahaan sebesar 87,87 (Audited) dan tahun 2024 turun menjadi 84,99 (Un-Audited). Sementara itu pada memberikan kontribusi dividen terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), PT BPR Serang dicatat berhasil menyetor deviden dari tahun buku 2008 s/d 2024 kepada Pemda Kabupaten Serang sebesar Rp43.961.634.537, di mana modal yang disetor sebesar Rp27.588.930.000. PT BPR Serang juga berhasil memberi kontribusi CSR sebesar Rp302.344.094 tahun 2023 dan meningkat menjadi Rp302.393.431 pada tahun 2024.
Pada target pertumbuhan nasabah, baik untuk tabungan, deposito, maupun kredit, PT BPR Serang dicatat meningkatkan dana pihak ketiga sebesar 7,08%. Hal ini karena Dana Pihak Ketiga tahun 2023 sebesar Rp295.231.910.174 dan tahun 2024 meningkat menjadi Rp316.138 859.377.
Semua pencapaian tersebut, menurut Dadi Suryadi tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan Inovasi Bisnis, terobosan dalam bidang Human Capital serta Sistem Manajemen Kinerja, KPI, Reward & Punishment.
Dalam Inovasi Bisnis, PT BPR Serang menerapkan apliksi yang dapat mempercepat pelayanan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah dengan tetap memperhatikan mitigasi risiko yang melekat. Seperti misalnya, aplikasi Mlos atau Mobile Loan Services yaitu proses pengajuan kredit melalui apliaksi. Perusahaan juga mengembangkan aplikasi Manajemen Informasi Service yang berisi data laporan Keuangan Internal serta perkembangan performance BPR Serang. Semua inovasi bisnis tersebut, bertujuan meningkatkan penghasilan perusahaan. Selain itu, juga untuk meminilasir risiko terutama risiko fraud dan mempercepat pengambilan keputusan.
Pada terobosan dalam bidang Human Capital, perusahaan membuka jalur karier yang jelas dengan program rotasi pekerjaan atau promosi berbasis kopetensi. Di samping itu, bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ada di wilayah Banten dalam seleksi atau assessment calon karyawan. Perusahaan bahkan juga telah mengembangkan aplikasi digitalisasi penilaian kinerja karyawan yang diberi nama SIKABAR. Perusahaan juga selalu melakukan Update Peraturan Perusahaan agar sesuai dengan ketentuan yang ada dan situasi saat ini.
Terakhir pada pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja, KPI, Reward & Punishment, perusahaan menggunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk melacak dan menganalisis faktor yang dianggap penting untuk keberhasilan organisasinya. Dalam penyusunan KPI, PT BPR Serang menggunakan prinsip SMART (Spesific, Measurable, Achivable, Relevant, Time).
“Spesific berarti penyusunan target harus specific, Measurable berarti penyusunan target harus dapat diukur, Achivable berarti harus realistis, Relevant berarti harus relevan, Time berarti waktu yang dibutuhkan. Dalam penyusunan KPI tersebut, perusahaan juga menggunakan balanced scorecard meliputi 4 Aspek, yaitu: Pelanggan, Keuangan, Proses Bisnis, dan SDM”, pungkas Dadi Suryadi.