Jakarta, TopBusiness – Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi atau RSUD Dr. Achmad Mochtar memiliki strategi bisnis. Ini diperlukan agar RS bisa terus beroperasional dengan optimal, tapi tetap mendapatkan keuntungan seiring pengelolaan dana yang terstruktur dan terukur.
Direktur Busril, MPH, mengatakan bahwa RSUD Dr. Achmad Mochtar mempunyai strategi bisnis agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terutama pasien.
Dalam paparan materi presentasi berjudul ‘Tata Kelola Dan Digitalisasi Dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD, Busril menyebutkan sejumlah poin-poin strategi bisnis RSUD Dr. Achmad Mochtar dalam melaksanakan bisnis proses melalui beragam tindakan.
Dia menyebutkan strategi bisnis poin pertama, yakni RSUD mengoptimalkan sistem manajemen keuangan dengan melakukan efisiensi. “Jadi memang ini prinsip BLUD, itu memang kita cari dan kelola serta lakukan. Ada standar memang kita tetapkan di sana, karena ada target-target. Itu bagaimana kita juga bisa melakukan pengelolaan secara mandiri. Dan keuangan RS, itu bisa menjadi mandiri,” kata Busril kepada Dewan Juri TOP BUMD Awards 2025, di Jakarta secara online, hari ini.
Bahkan dirinya mengklaim, pihaknya melakukan pendekatan-pendekatan secara transparan dan hitung-hitungan akuntansi. “Efesiensi keuangan ini juga kita lakukan dengan berbagai pendekatan-pendekatan. Alhamdulillah diterima oleh semua pihak,” ujarnya.
Kemudian tindakan kedua yaitu meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga. “Kita punya banyak kerja sama dengan sejumlah perusahaan baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Kalau di dalam negeri, beragam peralatan yang cukup canggih. Dari luar negeri kita bekerja sama dengan Perancis ada cathlab yaitu untuk katerisasi jatung. Dan ini sudah banyak sekali presentasi yang sudah kita tangani di sini,” ungkap dia.
Tindakan ketiga yakni pengelolaan manajemen risiko keuangan. “Kita ada SPI dan Dewan Pengawas yang selalu intens melakukan pengawasan-pengawasan di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi,” ucap Busril.
Tindakan keempat. “Kemudian kita juga mempunyai aplikasi pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan akuntabel. Yang tentunya bisa dimanfaatkan dan diakses oleh seluruh kawan-kawan di RSUD,” tutur Busril.
Busril menyebutkan tindakan kelima. “Dan yang tak kalah penting, kami selalu mengatur bagaiman cashflow RS ini bisa berjalan dengan baik. Jadi, tidak ada obat yang terlambat, tidak ada alat-alat yang rusak, yang tidak terlambat diperbaiki. Tentu kita atur dengan baik sehingga Ketika terjadi kebutuhan-kebutuhan ini bisa kita fasilitasi dengan ketersediaan anggaran di RS,” bebernya.
Lalu Busril menyatakan strategi bisnis poin kedua RSUD Dr. Achmad Mochtar yaitu pemanfaatan digitalisasi dalam menunjang efisiensi dan efektifitas pelayanan. “Kita sudah ada pendaftaran online. kita sudah menjalankan rekam medik elektronik (RME). Kemudian sudah melakukan digitalisasi informasi kesehatan di semua sistem, yang saya sampaikan melalui RSAM TV. Dan kita juga melakukan marketing mix,” ungkap Busril.
Strategi bisnis poin ketiga adalah fokus pada pemberian layanan yang berkualitas tinggi kepada pasien. “Kita sudah ada program 10 layanan prioritas, itu sudah lengkap sarana dan prasarananya. Dan kita punya inovasi layanan yang sangat banyak sekali di RS DR. Achmad Mochtar Bukittinggi. Jadi, wajar RSUD Dr. Achmad Mochtar ini unggul,” ucap dia.
Kemudian strategi bisnis poin keempat adalah pengembangan spesialis dan sub spesialis, serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan pengembangan layanan kesehatan. “SDM kita sudah banyak sekarang, yang tentunya ada sub spesialis kita yang memang terus kita tambah. Dan yang sekarang kita tingkatkan ada 37 orang dokter yang memang kita sekolahkan untuk salah satunya sub spesialis,” kata Busril.
Strategi bisnis poin kelima, menurut Busril adalah survei kepuasan secara kontinu. “Kita secara rutin melakukan survei kepuasan. Itu melihat bagaimana respon masyarakat kepada RSUD Dr. Achmad Mochtar yah. Memang kita pakai melalui pihak ketiga,” ujarnya.