Jakarta, TopBusiness – Tak dapat dipungkiri, aktivitas tambang batu bara memiliki dampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi masyarakat, hingga ekosistem lingkungan. Sebagai salah satu kontraktor besar di industri ini, Putra Perkasa Abadi (PPA) Site Adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan juga menaruh perhatian besar terhadap tanggung sosial dan lingkungan (TJSL) yang direalisasikan dalam berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR).
PPA didirikan pada 2002 sebagai kontraktor pertambangan yang bergerak dalam penyewaan alat berat, penyedia jasa pemindahan tanah dan pertambangan. Saat ini, PPA menjadi salah satu kontraktor penambangan batu bara terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun 2023, Perusahaan mencatatkan total produksi batu bara sebanyak 66.048.709 ton dan OB sebanyak 335.831.433 BCM. Ini berarti PPA mengalami kenaikan produksi batu bara sebesar 30% jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Perusahaan terus berkembang seiring pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan. Hal tersebut selaras dengan penguatan penerapan aspek ESG sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasional.
Sejak awal, PT Putra Perkasa Abadi (PPA) telah menempatkan nilai ketakwaan dan integritas sebagai fondasi utama dalam menjalankan kegiatan operasional. PPA menyadari bahwa mengelola bisnis secara bertanggung jawab tidak hanya melibatkan kinerja keuangan yang baik, tetapi juga memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dan sosial yang sejalan dengan prinsip ketakwaan kepada Tuhan dan integritas yang teguh.
Adaro Indonesia juga menerapkan tambang terintegrasi dan memiliki berbagai fasiliatys pendukung, seperti akses transportasi, pelabuhan, dan pemrosesan batubara. Fasilitas ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh rantai pasok batubara mulai dari tambang hingga pengiriman ke pelanggan. Perusahaan ini juga peduli dengan kelestarian lingkungan dan telah mengadopsi teknologi terbaru untuk meminimalkan dampak lingkungan dari operasi tambangnya.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PPA telah mengambil langkah-langkah nyata dalam mengurangi jejak lingkungan, termasuk memulai perhitungan emisi dan menerapkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan di beberapa jobsite. Upaya ini dilakukan perusahaan sebagai dedikasi dalam menjaga kelestarian alam, yang tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.
“PPA yakin bahwa dengan mengurangi emisi karbon, kami dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kelestarian lingkungan,” ungkap Arief Ahmad, Staf CSR PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dalam sesi presentasi dan wawancara penjurian “TOP CSR Asards 2025” yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang dihelat majalah TopBusiness Jakarta, belum lama ini.
Tahun ini, untuk pertama kalinya PT PPA masuk nominasi ikut dalam sesi wawancara dan penjurian Top CSR Awards 2025 yang dihelat Majalah TropBusiness bekerja sama dengan beberapa konsultan CSR, GCG, binsis, serta lembaga penilai independent. TOP CSR Awards adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkualitas dan berdampak positif. Penilaian TOP CSR Awards dilakukan berdasarkan: Inovasi dalam program CSR, Dampak sosial positif yang dihasilkan, Keberlanjutan program, Keterlibatan pemangku kepentingan, hingga pelaporan yang transparans.
Turut hadir dalam wawancara penjurian ini, di antaranya Noor Akhmad – Section Head CSR PT PPA, Arief Ahmad – staf CSR, M. Rizky Noor Fauzi-Media Relation Crew. Sedangkan tim juri penilai terdiri Tendri Supriatno- Creating Shared Value (CSV) Institut, Peggy Arnolia (Corporate Forum For Community Development (CFCD), Febrizal Efendi (Aspiluki), Ummu Azizh MUkarnawatio (CSR Professional- ESG Adviser-CFCD) yang yang dimoderatori Ahmad Chury (Solusi Kinerja Bisnis/SKB).
Dalam presentasinya berjudul “SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI PT PUTRA PERKASA ABADI” ditegaskan bahwa kegiatan CSR telah menjadi bagian yang tak terpisah dalam kegiatan perusahaan yang berkelanjutan. Disebutkan bahwa sebagai Perusahaan kontraktor jasa pertambangan mineral dan Batubara, perusahaan tidak diwajibkan untuk fokus pada CSR berbasis teritorial, namun sebagai perusahaan yang mengedepankan bisnis keberlanjutan, PPA melaksanakan pengelolaan Tanggung Jawab Sosial yang diimplementasikan ke dalam Program CSR. “Hal ini juga selaras dengan kebijakan dan strategi manajemen dalam visi & misi -Memberdayakan masyarakat lokal berdasarkan potensi dengan mematuhi tata nilai dan tradisi di mana perusahaan beroperasi,” terangnya.
Perusahaan juga telah memiliki tata kelola tersendiri bidang implementasi program CSR ini. Tata Kelola Program CSR mencakup seluruh aspek CSR (Perencanaan, Implementasi, Monitoring Evaluasi & Pelaporan). Dalam hal ini, perusahaan menerapkan adanya pelibatan (pemberdayaan) masyarakat dalam setiap kegiatan CSR yang akan dilaksanakan. Pelibatan masyarakat dimulai dari perencanaan, pelaksanaan bahkan setelah program selesai. Perencanaan program dilakukan melalui tiga tahapan besar, yakni penyusunan program, koordinasi dengan Pemerintah Daerah, pengajuan Rencana Program & Anggaran Tahun Berjalan.
Dalam kesempatan ini, Noor Akhmad – menjelaskan bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR), selain diwujudkan melalui bantuan kepedulian, charity, ataupun donasi, juga diwujudkan dalam program CSR secara berkelanjutan untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar. Terdapat lima pilar yang jadi fokusnya, meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan.
Program CSR maupun Community development (comdev) juga selaras dengan upaya perusahaan untuk meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif dari operasinya dalam mendukung masyarakat di ranah ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingannya (stake holder) yang juga diselaraskan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebagaimana diketahui SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs mencakup berbagai isu pembangunan sosial dan ekonomi. Termasuk di dalamnya kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial.
“Perusahaan memahami bahwa kelangsungan kegiatan operasional salah satunya merupakan dukungan dari masyarakat setempat. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial (CSR) dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) berdasarkan potensi, mematuhi tata nilai, maupun tradisi di mana kami beroperasi,” ujarnya.
Melalui bidang pendidikan PPA berkomitmen untuk menjalankan program CSR yang berfokus pada pengembangan pendidikan di sekitar area operasi dengan program beasiswa dan bantuan Pendidikan lainmnya. Pada bidang kesehatan, PPA juga turut menyediakan sarana prasarana kesehatan untuk mempermudah proses kerja layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Serta melalui bidang ekonomi, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membangun lingkungan yang lebih sejahtera.
Salah satu yang jadi andalan yakni Program pemberdayaan dan kemitraan antara PT PPA dengan BUMDes Desa Maburai di Kabupaten Tabalong-Kalimantan Selatan. Sebagai Perusahaan jasa pertambangan, PPA melalui program CSR memberikan program pembinaan & pendampingan dalam kegiatan BUMDes. Peran dan kontribusi BUMDes sebagai mitra strategis dari PPA berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi di area operasional.
Kerja sama yang terjalin antara BUMDes dengan PPA banyak memberikan manfaat untuk kesejahteraan Masyarakat sekitar, seperti peningkatan pendapatan asli desa, peningkatkan lowongan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi di area desa yang dekat dengan mess karyawan.” Kemitraan yang baik antara PPA dengan BUMDes memberikan iklim kondusifitas dan relasi yang baik sehingga tercipta kombinasi enabling, empowering, dan protected menjadi kunci dalam membangun sistem pemberdayaan yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi Desa Maburai,” pungkasnya.
Editor: Agus H