Jakarta, TopBusiness – PT PLN Indonesia Power UP Indralaya mempunyai strategi pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terdokumentasi dengan baik, yaitu mulai dari berupa rumusan strategi hingga program atau inisiatif strategis CSR untuk mengelola dampak yang ditimbulkan.
Manager Rendi Wijaya Putra, saat sesi pemaparan materi presentasi berjudul SEKANCAN OGAN, atau Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pangan Lokal Berbasis Limbah untuk Mitigasi Karhutla di Kab. Ogan Ilir, Sumatra Selatan, menyinggung soal strategi pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL/CSR) untuk mengelola dampak yang ditimbulkan perusahaan. Pertama adalah membuat rumusan strategi. Kedua, program atau inisiatif strategis CSR untuk mengelola dampak yang ditimbulkan. Itu semua terdokumentasi, sekaligus untuk mengukur sejauhmana program CSR bisa dirasakan oleh pemangku kepentingan.
Dikatakan Rendi, pihaknya dalam melaksanakan program CSR berpijak pada rumusan strategi dalam rangka mengelola dampak yang ditimbulkan. Untuk itu, ada kebijakan community development (comdev) UP Indralaya dan prosedur monitoring dan evaluasi (monev) program.
“Nah kemudian, dalam melakukan monitoring terhadap dampak yang ditimbulkan, dari CSR yang dibuat. Kami menyusun satu prosedur yang namanya prosedur monitoring evaluasi program CSR yang dilakukan secara berkala. Jadi, kita bisa melihat dampak-dampak yang ditimbulkan dalam program CSR, ini seperti apa? setiap bulannya,” ungkap Rendi kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2025 yang berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting, di Jakarta, hari ini.
Selanjutnya, perusahaan melaksanakan program atau inisiatif strategis CSR untuk mengelola dampak yang ditimbulkan. Karenanya, ada dalam bentuk dokumentasi monev, dokumen kajian dampak lingkungan, dan dokumen SROI.
“Nah, kemudian kita buat dalam satu dokumen monitoring evaluasi. Kemudian, kami juga melakukan kajian terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan. Terakhir adalah kami melakukan penyusunan dokumen SROI (social return on investment) untuk melihat seberapa dampaknya program-program yang kami buat terhadap investasi yang sudah dialokasikan,” papar Rendi.
Dikatakan Rendi, dalam melaksanakan program CSR pihaknya tetap memastikan pertumbuhan bisnis berkelanjutan, yang dibarengi dengan kepedulian sosial dan lingkungan yang berpijak pada aturan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Strategi yang dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan melalui pengelolaan tanggung jawab sosial, kami membuat suatu kebijakan. Kebijakan yang berlandaskan Perpres No. 59 Tahun 2017 tentang SDGs,” ujar dia.
“Jadi kebijakan yang kami buat, ini berfokus pada pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Yang difokuskan pada upaya penanggulangan masalah dan kebutuhan sosial dengan penekanan metode creating shared value (CSV) dengan berfokus pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sosial budaya, dan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, inovasi, dan pertumbuhan masyarakat di wilayah Ring 1, Ring 2, dan Ring 3 perusahaan. Tentunya nanti akan memberikan feedback berupa reputasi positif bagi perusahaan,” papar Rendi.