Jakarta, TopBusiness – PT PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan terpilih menjadi kandidat peraih penghargaan TOP CSR Awards 2025. Perusahaan Pembangkit Listrik Negara ini dinilai sukses menjalankan ragam inovasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan melalui program Korsa (Konservasi dan Rekonsiliasi Sistem Pertanian).
Korsa merupakan program inisiatif yang memadukan konservasi lingkungan dan rekonsiliasi sosial. Program ini dapat memulihkan lahan kritis dengan menggunakan media tanam FABA (Fly Ash Bottom Ash) dari PLTU untuk memperbaiki kualitas tanah.
“Program inisiatif ini adalah program yang memadukan konservasi lingkungan dan rekonsiliasi sosial. Dua hal ini konservasi lingkungan dan Rekonsiliasi sosial dipadukan oleh media tanam Faba,” ungkap Donny Ureansyah selaku Manager Administrasi PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan saat mengikuti wawancara penjurian TOP CSR Awards 2025 secara daring, Rabu (5/3/2025).
Menurut Donny, Korsa merupakan upaya PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan mengatasi isu lingkungan melalui program Metafora (Media Tanam Faba Organik), program inisiatif yang memanfaatkan limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) dari PLTU sebagai media tanam organik untuk merehabilitasi lahan kritis.
“Inisiatifnya adalah dari Faba, limbah Faba, itu dimanfaatkan ternyata bisa digunakan sebagai media tanam, media tanam organik atau yang kalau kita kenal pupuk ya,” katanya.
Dengan memanfaatkan Faba tersebut, kata Donny, dapat memperbaiki kondisi lahan kritis sehingga dapat berfungsi dengan baik dan menekan penyebaran lahan kritis yang ada di area program, yakni Gunung Karang Pandeglang.
“Secara uji lab, lahan yang ada di Gunung Karang ini menunjukkan bagaimana pH, C Organik, Nitrogen, Fosfor maupun struktur tanah itu jauh dari kata baik,” bebernya.
“Nah media tanam Faba ini sebagai rehabilitasi lahan kritis, (dengan pemanfaatan Faba) ini kita bisa lihat ya bagaimana pH-nya meningkat begitu dan lain sebagainya,” kata Donny sambil menampilkan slide manfaat inisiatif program CSR-nya terhadap rehabilitasi lahan kritis.
Selain isu lingkungan, lanjut Donny, Program Korsa juga bertujuan untuk rekonsiliasi sosial. Diman dalam aplikasi program tersebut, PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan memberdayakan eks-narapidana teroris untuk berkontribusi kepada masyarakat, menciptakan hubungan sosial yang lebih baik dengan petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan melalui pertanian berkelanjutan.
“Lalu juga di isu sosial, Bagaimana kami memberdayakan eks narapidana teroris yang tergabung dalam satu koperasi. Ya Alhamdulillah sudah terbentuk satu koperasi yang bernama koperasi Bina Insan Mandiri atau BIM yang selama ini mereka termarginalkan,” jelasnya.
Pada aspek ekonomi, program tersebut dapat menjadi langkah alternatif mengatasi mahal dan langkanya harga pupuk di Masyarakat karena pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia.
“Lalu di isu ekonomi bagaimana ketika itu di tahun 2021, ketika kami mulai ini ada kelangkaan dan mahalnya pupuk karena dua hal, yang pertama pandemi covid-19, yang kedua adanya perang Ukraina dan Rusia,” paparnya.
“Bagaimana kok perang Ukraina dan Rusia mempengaruhi pupuk? karena memang pupuk itu NPK, P dan K-nya Fosfor dan Kaliumnya itu adalah kebanyakan dari Ukraina dan Rusia,” lanjutnya.
Dengan Faba tersebut menghasilkan efisiensi total 91,25 ton dengan penghematan biaya pembelian pupuk itu Rp 5.334 per kg.
Kemudian aspek kesejahteraan, pada aspek tersebut, PLN Indonesia Power UBP Banten 2 memiliki program PMT, Pemberian Makanan Tambahan. Program tersebut merupakan upaya korporasi dalam upaya meningkatkan status gizi, khususnya pada anak yang terancam masalah stunting di Kecamatan Pagelaran dan Labuan.
“Program ini tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak yang berpotensi stunting. Nah uniknya program ini kami implementasikan dengan mensinergikan dengan program Anak Apung (budidaya ayam kampung) di mana hasil telur dan daging ayam tadi, yang tentu kaya akan protein hewani ini di diberikan sebagai makanan tambahan untuk anak-anak,” jelasnya.