Jakarta, TopBusiness – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah atau Bank Kalteng merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah.
Bank Kalteng terus berusaha memberikan solusi jasa keuangan berbasis teknologi kepada pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dengan didukung SDM yang berbudaya harati. Tak sampai disitu, Bank Kalteng juga berkomitmen memberikan kontribusi kepada pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Kami berusaha menjadi bank pilihan utama dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah,” ujar Maslipansyah selaku Plt Direktur Utama Bank Kalteng saat memulai presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2025 secara online oleh Majalah TopBusiness, Kamis, 06 Maret 2025.
Berdiri sejak tahun 1961, Bank Kalteng terus menunjukan kinerja yang positif. Salah satunya terlihat dari kinerja keuangan yang terus meningkat tiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2022, aset Bank Kalteng sejumlah Rp. 13,3 triliun, Rp. 15,1 triliun tahun 2023 dan meningkat menjadi Rp. 16,9 triliun pada tahun 2024.
Tak hanya aset yang meningkat, laba perusahaan juga mengalami tren yang positif. Tercatat laba tahun 2022 Rp. 256 miliar, meningkat Rp. 300 miliar pada tahun 2023 dan Rp. 321 miliar pada tahun 2024. Karenanya, Bank Kalteng terus konsisten menyetorkan dividen sebagai Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah.
“Bank Kalteng berkontribusi dalam pembangunan daerah Kalimantan Tengah melalui penyaluran Dividen sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah yang mana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” terang Maslipansyah.
Maslipansyah juga mengatakan, Bank Kalteng berkomitmen turut berperan serta dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Tengah melalui penyaluran CSR. Sebagai informasi Bank Kalteng telah menyalurkan dana CSR senilai Rp 6,2 miliar pada tahun 2024.
Kinerja positif Bank Kalteng merupakan buah dari inovasi dan tata kelola manajemen yang telah dilakukannya selama ini. Diantara terobosan yang telah dilakukan antara lain penguatan layanan digital banking hingga pengembangan produk-produk digital. Di bidang human capital, Bank Kalteng mengimplementasikan e-learning.
“Melalui teknologi ini, karyawan dapat belajar secara fleksibel menggunakan platform digital, menghadiri sesi langsung via video konferensi, simulasi, hingga diskusi online yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan secara real-time,” pungkas Maslipansyah.