Jakarta, TopBusiness – Sepak terjang PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam aktivitas CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terungkap saat sesi penjurian TOP CSR Awards 2025 yang digelar Majalah TopBusiness secara dari pada Kamis (6/3/2025) lalu.
Aktivitas CSR atau TJSL ini bisa dikatakan tidak terpisahkan dari aktivitas perusahaan yang bergerak di bidang produksi aluminium tersebut. Bahkan, mengenai CSR/TJSL hal ini termaktub dalam misi yang dicanangkan perusahaan.
PT Inalum diketahui memiliki visi menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan. Dengan misinya antara lain:
- Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.
- Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
- Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat, dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
- Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium.
“Dari misi ini ada poin yang sangat berkaitan erat dengan CSR, yaitu poin 2 dan 3,” ujar Ali Hasian Harahap, selaku Vice President CSR Inalum saat sesi penjurian TOP CSR Awards yang digelar secara daring itu.
Inalum sendiri memiliki dua aktivitas usaha, yakni Aluminium Smelter Plant, yaitu pabrik peleburan aluminium dan PLTA Power Plant yang merupakan sumber energi bagi perusahaan.
Apiknya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi aluminium, PT Inalum telah memperoleh sejumlah penghargaan, di antaranya TOP CSR Awards level tertinggi, yakni Bintang 5 pada tahun 2024. Dan terbaru, perusahaan juga telah memperoleh penghargaan PROPER EMAS Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Untuk penghargaan Proper KLHK ini tahun 2024 kami mendapatkan PROPER EMAS yang diumumkan beberapa hari lalu. Kemudian untuk skor GCG di tahun 2024 ini kami mendapatkan skor 98,” ungkap Ali Hasian.
Strategi dan Inisiatif CSR
Sebelum menyinggung lebih jauh soal kebijakan dan strategi CSR, pada kesempatan ini Ali Hasian mengungkap terkait pandangan manajemen terkait Strategi dalam membangun pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berkelanjutan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Inalum, Ilhamsyah Mahendra.
“Sebagai anggota holding pertambangan di bawah MIND ID, kami turut berkontribusi mewujudkan hilirisasi pertambangan untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah, PT Inalum berkomitmen untuk menjalankan operasi peleburan aluminium yang menguntungkan, aman, dan ramah lingkungan, mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.”
“Ini poin penting dari pandangan manajemen dalam hal ini Direktur Utama kami,” ujar Ali Hasian.
Lebih lanjut Ali Hasian membeberkan terkait Strategi Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan, yang dapat didukung melalui Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial.
“Yang pertama, itu diwujudkan dalam rumusan tujuan pengelolaan tanggung jawab sosial dalam mendukung strategi bisnis berkelanjutan. Di sini sudah ada beberapa kebijakan yang membuktikan kami sudah mewujudkan itu. Yang pertama, Kebijakan Lingkungan dan Energi, di mana Inalum berkomitmen menghadirkan operasi perusahaan yang mengedepankan perlindungan lingkungan serta pencegahan pencemaran lingkungan,” papar Ali Hasian.
“Kebijakan kedua adalah Kebijakan TJSL, di mana Inalum juga berkomitmen menjalankan program Tanggung Jawab Sosial melalui pemberdayaan masyarakat dan upaya menjaga kelestarian lingkungan,” sambungnya.
Di samping itu, kata Ali Hasian, karena PT Inalum merupakan anggota holding MIND ID perusahaan juga harus menjalankan 6 Sustainability Pathway, antara lain Smart Operation and Product Stewardship, People, Society, Economic Development, Governance, Environment and Climate Change.
“Kemudian kami juga berpedoman dalam 17 tujuan SDGs United Nation. Dan saat ini kami juga sudah mendapatkan sertifikasi ASI, dan juga merupakan Interaktif United Nations Global Compact,” tandasnya.
Adapun inisiatif strategis CSR untuk mendukung strategi bisnis berkelanjutan dari PT Inalum antara lain:
- Bibit kebun rakyat untuk penanaman pohon pada lahan kritis di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba sebagai sumber air yang mengalir ke sungai asahan dimana terdapat bendungan dan PLTA Inalum untuk supply energi ke smelter plant.
- Pemberdayaan petani di bawah jalur transmisi listrik berupa pelatihan pertanian dan bantuan peralatan tani.
- Pelatihan keterampilan dan sertifikasi kompetensi untuk Pemuda/i di sekitar Perusahaan untuk mendukung penyediaan SDM yang kompeten bagi Perusahaan, misalnya: Pelatihan pengoperasian forklift, pelatihan ahli K-3 ketinggian, Pelatihan pengoperasian & mekanik Alat berat, dan Pelatihan Pengamanan/Satpam.
- Beasiswa Diploma 1 Akademi Komunitas Pertambangan (AKIPBA) untuk mendukung penyediaan tenaga kerja di bidang pertambangan yang kompeten.
- Mitra Binaan menjadi bagian rantai pasok untuk supply kebutuhan Perusahaan sebagai berikut Batik mangrove untuk Suvenir Perusahaan, Petani hidroponik dan nelayan untuk Kantin, Tukang las, pembuat tenda, peternak lembu, dan Bank Sampah dalam pengelolaan sampah INALUM.
Selain inisiatif CSR di atas, PT Inalum juga memiliki sejumlah inisiatif CSR unggulan antara lain Bibit Kebun Rakyat; Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Masyarakat; Desa Binaan Inalum yang mencakup Agroekowiyata Dewi Kuta (Desa Kuala Tanjung), Eduekowisata Mangrove di Pantai Sejarah, Desa wisata adat budaya Batak Desa Meat, dan Desa Babe Lucu Lumbung Cabai Lubuk Cuik; selanjutnya dan inisiatif Program UMKM; Kampung Aluminium; dan Pemberdayaan Petani di sekitar jalur transmisi.
Pada kesempatan ini pun Ali Hasian juga mengungkap terkait Ringkasan Sustainable Report perusahaan di tahun 2023.
“Jadi, untuk Kemasyarakatan hasil SROI (Social Return on Investment) kami untuk Ekowisata Mangrove Pantai Sejarah itu 14,22, Kelompok Ternak Sari Larva Berdaya 7,13, Desa Adat Meat 2,03, dan UKM Desa Lalang 2,36. Kemudian untuk IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) sendiri Skornya 83 untuk Ekowisata Mangrove pantal Sejarah, dan 90 untuk kelompok Ternak Sari Larva Berdaya,” ungkapnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Kebijakan dan Program CSR yang terkait Strategi Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan atau yang dianggap oleh Manajemen merupakan hal yang menonjol, dalam hal ini PT Inalum telah menyusun dan melaksanakan program TJSL sebagai bagian investasi sosial Perusahaan berbasis SDGs, ESG, dan ISO 26000 dalam rangka Mewujudkan Ketangguhan dan Kemandirian untuk masa depan Berkelanjutan.
Selain itu, PT Inalum dalam slide presentasinya juga menyatakan bahwa Program yang dilaksanakan telah menjawab permasalahan sosial dan menjadi contoh untuk desa lainnya dan dapat menjadi contoh untuk pelaksanaan CSR di Perusahaan lainnya dalam forum TJSL Perusahaan.
Editor: Busthomi