Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG kemarin ditutup turun 0.21%, disertai dengan net sell asing ~265 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBNI, BREN dan AMRT.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi sideways di range 7950-8050.
“Dengan kondisi itu, maka level Support IHSG diproyeksi di rentang 7930-7950 dan level Resist IHSG di kisaran 8020-8050,” ujar dia di risetnya, Jumat (19/9/2025).
Global Overnight Review
Wall Street Cetak Rekor Baru, Intel Melonjak Usai Dapat Suntikan dari Nvidia. Bursa saham AS Wall Street kembali mencatat rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Kamis (18/9).
Kenaikan tersebut terjadi sehari setelah The Fed, memangkas suku bunga sebesar 25 bps, serta kenaikan tajam saham Intel usai mendapat investasi dari Nvidia.
Dow Jones Industrial Average naik 0,27%, S&P 500 menguat 0,48%, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 0,94%.
Saham Intel terbang 22,8%, kenaikan tersebut terjadi setelah Nvidia mengumumkan rencana investasi senilai US$ 5 miliar terhadap Intel.
Saham Nvidia naik 3,5%, setelah rilis laporan soal potensi penurunan permintaan dari perusahaan teknologi China. Sedangkan, saham pesaing Intel, Advanced Micro Devices (AMD), melemah 0,8%.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa melemahnya pasar tenaga kerja menjadi perhatian utama, dan memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan dalam pertemuan berikutnya.
Di sisi lain, sektor barang konsumsi pokok dan barang konsumsi diskresioner tercatat melemah.
Data terbaru juga menunjukkan penurunan klaim baru tunjangan pengangguran, meski pasar tenaga kerja AS masih lesu akibat melemahnya permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Di antara saham yang bergerak signifikan, CrowdStrike melesat 12,8% setelah sembilan perusahaan pialang menaikkan target harga sahamnya. Sebaliknya, Darden Restaurants jatuh 7,7% usai induk usaha Olive Garden itu melaporkan kinerja kuartalan yang lemah.
The Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Merespons Beragam. Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada Kamis (18/9), menyusul keputusan The Fed memangkas suku bunga acuan sesuai ekspektasi.
Sejalan dengan The Fed, Hong Kong Monetary Authority (HKMA) pada Kamis (18/9) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50%.
Sedangkan, Bank sentral China (PBOC) mempertahankan biaya pinjaman pada operasi reverse repurchase agreement (repo) tujuh hari tetap stabil pada Kamis (18/9).
Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyebutkan pemangkasan bunga kali ini sebagai langkah “risk management cut” merupakan respons terhadap pelemahan ekonomi yang signifikan.
The Fed juga mengindikasikan akan ada dua kali pemangkasan tambahan pada 2025, satu kali pada 2026, satu lagi pada 2027, dan tidak ada pemangkasan pada 2028. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,15%, dan Topix menguat 0,41%.
Sementara itu, Kospi Korea Selatan menguat 1,40% dan Kosdaq naik 1,37%. Sedangkan, ASX/S&P 200 Australia melemah 0,83%, Hang Seng Hong Kong turun 1,35%, CSI 300 China turun 1,16% dan FTSE Malaysia berkurang 0,79%.
Di sisi lain, BoJ memulai pertemuan kebijakan dua harinya dengan ekspektasi BoJ akan menahan suku bunga di level saat ini. (Source: Investor Daily, Kontan, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: CDIA, TOBA, EMTK, WIRG, BRMS, dan AMMN
- CDIA Spec Buy dengan area beli di 1490-1500, cutloss di bawah 1475. Target dekat di 1515-1540.
- TOBA Spec Buy dengan area beli di 1350-1365, cutloss di bawah 1350. Target dekat di 1385-1420.
- EMTK Buy if Break 1260 dengan target dekat di 1280-1350. Cut di bawah 1220.
- WIRG Spec Buy dengan area beli di 155-157, cutloss di bawah 150. Target dekat di 164-168.
- BRMS Buy on Weakness dengan area beli di 540-555, cutloss di bawah 510. Target dekat di 575-610.
- AMMN Spec Buy dengan area beli di 7950-8000, cutloss di bawah 7875. Target dekat di 8125-8225.