Jakarta, TopBusiness – PT Bank Perekonomian Rakyat Sumatera Selatan (Perseroda) atau Bank BPR Sumsel menjadi salah satu kandidat peraih penghargaan TOP Human Capital (HC) Awards 2025 yang diselenggarakan Majalah TopBusiness. Untuk keperluan penilaian BPR Bank Sumsel telah melewati sesi penjurian yang digelar secara daring, Kamis (25/9/2025) lalu.
Hadir mewakili perusahaan, Bakhrum Setiawan, Direktur Kepatuhan BPR Bank Sumsel, memaparkan presntasinya di hadapan dewan juri. Pada sesi penjurian ini, BPR Bank Sumsel mengusung tema presentasi ‘Peran Human Capital dalam Pencapaian Bisnis dan Tingkat Kesehatan Bank BPR Sumsel’.
Bicara soal pengembangan human capital, inisiatif dijalankan Bank BPR Sumsel bisa dibilang bukan sekadar formalitas, melainkan strategi jangka panjang yang telah terbukti memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan institusi.
Ada hal menarik di awal pemaparan Bakhrum Setiawan terkait pengembangan sumber daya manusia di Bank BPR Sumsel. Di mana dirinya menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan strategi human capital yang diterapkan perusahaan.
Bakhrum Setiawan diketahui merupakan satu-satunya direktur yang berasal dari jenjang internal perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai mampu menciptakan pemimpin yang kompeten, bahkan dalam menghadapi uji kelayakan ketat dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ini adalah bukti nyata bahwa pengembangan karyawan di BPR Sumsel bukan hanya slogan. Saya sendiri adalah hasil dari proses itu,” ungkap Bakhrum dalam paparannya.
Tak hanya itu, SDM BPR Sumsel juga mulai ‘diekspor’ ke lembaga keuangan lain. Salah satu Kabag di BPR Sumsel, disebut telah ditunjuk menjadi Direktur Operasional di BPR lain.
Ada empat nilai perusahaan yang dipegang Bank BPR Sumsel, yakni Trustworthy, Service Excellent, Synergy, dan Result Oriented. Dengan jumlah pegawai mencapai 84 orang yang tersebar di Kantor Pusat Palembang dan dua kantor cabang di Lahat dan Sekayu, bank ini terus mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam praktik manajemen SDM sehari-hari.
Pelatihan Berkelanjutan
Sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas SDM, Bank BPR Sumsel secara rutin mengadakan pelatihan bersertifikasi bagi seluruh pegawai dan pejabat eksekutif. Hingga saat ini, 50% pejabat eksekutif telah memiliki sertifikasi Direksi dan PE (Pejabat Eksekutif) sesuai ketentuan POJK, sementara sisanya masih dalam masa tunggu karena belum memenuhi masa kerja minimum satu tahun.
Proses pelatihan dilakukan secara terstruktur, dimulai dari pemetaan kebutuhan pelatihan, penyusunan anggaran pelatihan, hingga pelaksanaan On Job Training (OJT) bagi pegawai baru. Pelatihan mencakup pengembangan hard skill, soft skill, dan kepatuhan terhadap kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
Dalam hal rekrutmen, Bank BPR Sumsel menerapkan proses seleksi yang ketat dan profesional. Calon pegawai wajib melalui serangkaian tahap mulai dari wawancara, psikotes, tes kesehatan, hingga pre-assessment.
Setelah diterima, pegawai juga akan menjalani post-assessment untuk menilai kesiapan dalam promosi atau mutasi. Semua proses ini dilakukan guna memastikan bahwa setiap individu yang bergabung telah memenuhi standar kompetensi dan integritas yang ditetapkan oleh bank.
Sementara untuk pengembangan karier (career development), Bank BPR Sumsel telah membentuk suatu branding bagi pegawai-pegawai terutama pegawai staf yang di bawah yang sudah bekerja selama 5 tahun.
“Kami telah memiliki SK terkait dengan promosi mutasi dan rotasi, sesuai untuk meminimalisasi risiko operasional. Selain itu, kami memiliki kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pegawai termasuk pengurus di mana kami ada bulutangkis maupun kegiatan bola. Bahkan kami bersaing dengan BPR yang lain,”ujar Bakhrum.
Penguatan Struktur dan Peran Strategis SDM dalam Bisnis
Tidak hanya membangun SDM, Bank BPR Sumsel juga memperkuat struktur organisasi untuk mendukung transformasi bisnis. Di tengah kekurangan struktur pengurus – yakni belum terpenuhinya posisi Komisaris Utama dan Direktur Operasional – manajemen tetap memastikan kelengkapan komite-komite pengawas seperti Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi.
Di tingkat pelaksana, struktur organisasi juga terus disesuaikan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas operasional. Jabatan Kasi Kredit dan Kasi Marketing kini dibuat terpisah dan independen untuk memperkuat fungsi pengawasan dan eksekusi, termasuk dalam mendukung Mobile Team yang menjadi ujung tombak pemasaran kredit.
Mobile team terdiri dari 3 orang marketing yang dipimpin oleh 1 orang Team Leader, di bawah koordinasi Kepala Bagian Operasional dan Bisnis di Kantor Pusat. Outstanding Kredit yang telah dicapai oleh Ke empat Mobile Team tersebut yaitu sebesar 72 miliar. Dengan outstanding yang telah di capai tersebut, Mobile Team adalah salah satu unit kerja yang nantinya menjadi cikal bakal pembukaan Kantor Kas diwilayah tersebut
Tak berhenti sampai di situ selain pengembangan SDM, Bank BPR Sumsel juga terus memperkuat kapabilitasnya di ranah teknologi informasi. Di mana perusahaan telah mengembangkan sistem virtual account yang ditargetkan pada tahun ini layanan perbankan dapat dilakukan secara online, layaknya bank umum.
Adapun sebagai hasil dari strategi human capital yang diterapkan terlihat dari performa keuangan bank sejauh ini.
“Dibandingkan dengan RBB (rencana bisnis bank)) di tahun 2024, Alhamdulillah aset kami (telah mencapai) 96%, kredit yang diberikan (KYD) kami lebih dari target, dengan laba rugi kami (sebesar) 188% melebihi target, dan NPL di semester 1 2025 ini tetap terjaga di bawah 5%,” pungkas Bakhrum.
Editor: Busthomi