Jakarta, TopBusiness – Dalam sesi penjurian TOP Human Capital (HC) Awards 2025 yang digelar oleh Majalah TopBusiness pada Rabu, 8 Oktober 2025, PT Bank IBK Indonesia tampil sebagai salah satu nominasi unggulan dengan tema “Grow Together: The Role of Talent Mobility and HCMS as Strategic Business Partner.”
Melalui presentasi yang disampaikan oleh Ruth D. Sianturi, selaku Head of Human Resources Division PT Bank IBK Indonesia, perusahaan menegaskan komitmennya untuk menjadikan pengelolaan sumber daya manusia sebagai mitra strategis bisnis, bukan sekadar fungsi administratif.
“Transformasi SDM menjadi kunci agar organisasi tetap adaptif dan kompetitif di tengah perubahan industri perbankan. Kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan tumbuh bersama perusahaan, baik dari sisi kapabilitas maupun kesejahteraan,” ujar Ruth dalam paparannya.
Bank IBK Indonesia mengusung visi menjadi bank yang profesional, inovatif, dan terdepan dalam melayani segmen UKM dan korporasi. Visi tersebut diwujudkan melalui empat pilar misi utama: memberikan layanan prima, membangun infrastruktur yang handal, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, serta meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan SDM yang berkelanjutan.
Dari sisi aktivitas usaha, Bank IBK Indonesia menjalankan berbagai layanan utama seperti penghimpunan dana, penyaluran kredit produktif untuk UKM dan korporasi, layanan tresuri, transaksi internasional, serta pengembangan digital banking. Sebagai bagian dari jaringan Industrial Bank of Korea, IBK Indonesia berfokus mendukung perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea.
Dalam bidang pengelolaan SDM, perusahaan menekankan empat strategi utama:
Pertama, Individual Performance Appraisal, yakni sistem penilaian kinerja berbasis indikator terukur untuk memastikan kontribusi setiap pegawai selaras dengan tujuan bisnis.
Kedua, Coaching, Counseling, and Monitoring, sebuah pendekatan pembinaan terintegrasi yang mendorong komunikasi dua arah dan pengembangan berkelanjutan, termasuk melalui Performance Improvement Plan (PIP).
Ketiga, penguatan sistem dan manajemen SDM melalui implementasi Human Resources Information System (HRIS) yang mencakup modul perjalanan dinas, karier, jurnal penggajian, tunjangan, serta pelatihan.
Keempat, Employee Engagement Program dan Best Employee Award sebagai bentuk apresiasi dan penguatan rasa kepemilikan terhadap perusahaan.
Menurut Ruth, digitalisasi SDM melalui HRIS menjadi tonggak penting dalam menjadikan fungsi Human Capital sebagai strategic business partner. Sistem ini mengintegrasikan seluruh siklus hidup karyawan, mulai dari rekrutmen, administrasi karier, hingga pengembangan kompetensi dalam satu platform data yang akurat dan real-time.
“Dengan HRIS, keputusan strategis berbasis data kini bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Selain itu, fitur Employee Self-Service memberi pengalaman baru bagi karyawan untuk mengakses layanan HR secara mandiri,” jelasnya.
Transformasi digital tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat budaya kinerja tinggi di seluruh lini. Melalui Talent Management dan *Internal Promotion & Rotation Program, perusahaan memastikan regenerasi kepemimpinan berjalan optimal.
Bank IBK Indonesia juga menaruh perhatian besar pada penguatan budaya kerja dan engagement Program seperti IBK Lympics, perayaan HUT IBK, kegiatan tim (team building), serta pelatihan fisik dan mental menjadi sarana mempererat kolaborasi lintas divisi. Sementara itu, IBKabar Newsletter dan Groupware Intranet berfungsi sebagai kanal komunikasi internal untuk menyebarluaskan nilai dan budaya perusahaan.
Ruth menambahkan, keseimbangan antara hard skill dan soft skill menjadi fokus utama dalam pengembangan talenta. Dari total program pelatihan, 47 persen diarahkan pada penguatan keterampilan teknis, 32 persen pada pengembangan soft skill, dan 21 persen pada pelatihan wajib serta sosialisasi kepatuhan.
Capaian positif juga terlihat dari penurunan tingkat turnover karyawan, dari 1,46 persen pada periode Januari–Juli 2024 menjadi 1,41 persen pada periode yang sama tahun 2025. Kondisi ini menunjukkan lingkungan kerja yang semakin stabil, sehat, dan minim konflik ketenagakerjaan.
Dalam kesempatan tersebut, Ruth menegaskan kembali peran divisi Human Capital sebagai penggerak budaya kerja yang berdaya saing.
“Kami ingin memastikan setiap kebijakan SDM tidak hanya efisien secara operasional, tetapi juga berdampak pada semangat kolaborasi dan kesejahteraan bersama,” katanya menutup presentasi.
Konsistensi Bank IBK Indonesia dalam menjalankan strategi Human Capital Management System (HCMS) yang terintegrasi menjadikan perusahaan sebagai contoh penerapan manajemen SDM modern yang berorientasi pada pertumbuhan bersama, baik bagi karyawan maupun nasabah.
