Jakarta, TopBusiness – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau MAMI menyadari bahwa untuk membangun proses bisnis dan layanan hingga menciptakan produk pasar modal yang mampu bersaing di industri, sekaligus menjadi pemain utama tak bisa dipisahkan dengan keberadaan sumber daya manusia alias human resources (HR) yang berkompeten dan unggul.
“Di MAMI, kalau terhadap HR business partner, kebenaran yang dipercaya bahwa HR existence di sebuah organisasi bukan untuk menjalankan proses-proses HR, menggawangi prosedur HR, memastikan SOP dipenuhi oleh para people leader maupun para karyawan, tapi kami percaya bahwa kami exist di MAMI, HR-nya walaupun sekarang tinggal dua orang, untuk membantu organisasi ini memenangkan persaingan di pasar, di market,” kata VP atau Head of Human Capital, Kandil Dermawan kepada Dewan Juri TOP Human Capital Awards 2025 yang berlangsung secara online melalui aplikasi zoom meeting, di Jakarta, hari ini.
Dapat dijelaskan bahwa HR business partner adalah profesional sumber daya manusia (SDM) strategis yang bertindak sebagai mitra bisnis bagi para pemimpin perusahaan. Adapun perannya adalah menyelaraskan fungsi SDM dengan tujuan bisnis secara keseluruhan, seperti mengembangkan talenta, perencanaan tenaga kerja, dan mendorong perubahan organisasi, bukan hanya mengurus tugas administratif SDM tradisional.
Dalam konteks itu, MAMI melakukan upaya agar mampu menciptakan talenta-talenta yang bisa menghadapi persaingan di industri pasar modal.
Beberapa hal yang dilakukan perusahaan adalah pertama, bersama-sama dengan dewan direksi (Board of Directors/BoD) dan pimpinan untuk menyusun strategi bisnis, organisasi dan bakat. “ Yang sudah kita lakukan bersama dengan BoD, kita men-setup bisnisnya, men-setup ulang bisnis prosesnya saat itu. Kemudian men-setup bisnis organisasi dan talent strategy-nya untuk men-support business growth yang kita capai 3-5 tahun ke depan,” ungkap Kandil.
Kedua, menanamkan konsep manajer SDM adalah manajer SDM yang sesungguhnya. “Kemudian yang saya sampaikan, dengan HR hanya beroperasi dua orang tidak mungkin, dan sangat tidak ideal kalau HR harus me-manage satu demi satu di tim masing-masing, karena yang mungkin, bahwa yang the real HR manager adalah para people manager-nya, mereka yang tahu bagaimana timnya beroperasi, kondisi apa yang dihadapi, itu yang kami lakukan,” ungkap dia.
Ketiga, memfasilitasi peningkatan kepemimpinan manajer sumber daya manusia dan kemampuan manajerial dengan serangkaian pembelajaran selama beberapa tahun terakhir yaitu memimpin sebagai sebuah profesi, seri pemimpin pengajaran, dan lain-lain.
“Sehingga tugas kami adalah memfasilitasi bagaimana para people manager, ini upgrade dari waktu ke waktu. Di lima tahun terakhir kami sangat intensif untuk mengembangkan leadership dan managerial capability bagi para people leader kami dengan berbagai learning series baik yang di-provide dari grup maupun dari lokal. Contohnya kita punya waktu itu setiap orang harus selesai modul leading as a profession. Jadi kita melihat bahwa menjadi leader, itu adalah sebuah profesi yang harus dijalani berbanding dengan fungsi bisnisnya. Kemudian ada pursuit leader series masih berjalan sampai sekarang,” papar Kandil.
Keempat, memastikan siklus manajemen kinerja dan bakat yang efektif.
“Kemudian kami ingin memastikan juga ada efektif performance dan talent management dengan cycle ada goal setting, performance conversation yang berjalan sepanjang tahun. Ada performance review, dilakukan yang formal dua kali, di pertengahan tahun dan di akhir tahun, berbarengan.”
“Dengan itu, kita lakukan juga talent review, dan menerapkan talent development plan untuk men-support succession yang kita inginkan. Karena filosofi yang dipilih dari BoD MAMI adalah kita sedapat mungkin ingin growth from within, jadi internal promotion kita galakkan. Kemudian kita lakukan conversation review untuk memastikan kita kompetitif di talent market juga,” pungkasnya.
