Jakarta, TopBusiness—NTT Data, perusahaan global di bidang AI, bisnis digital, dan layanan teknologi, merilis laporan riset (white paper) baru. Dalam keterangan resmi yang diterima Majalah TopBusiness (29/10/2025), dijelaskan bahwa laporan itu menyoroti pentingnya memasukkan aspek keberlanjutan di setiap tahap pengembangan dan penerapan AI.
“Langkah ini diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari teknologi tersebut,” kata Head of Sustainability Innovation Headquarters, NTT Data, David Costa.
Menerapkan solusi inovatif untuk menciptakan AI yang berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab perusahaan. Melainkan juga peluang strategis untuk menciptakan nilai jangka panjang, memperkuat perusahaan, dan menghemat sumber daya penting.
Laporan berjudul Sustainable AI for a Greener Tomorrow ini menjelaskan meningkatnya dampak lingkungan dari AI dan menawarkan jalan menuju inovasi yang lebih berkelanjutan.
Teknologi AI membutuhkan daya listrik yang sangat besar untuk melatih large language models, menjalankan proses inferensi, dan menjaga layanan yang selalu aktif.
Para peneliti memerkirakan beban kerja AI akan menyumbang lebih dari 50% konsumsi daya pusat data (data center) pada tahun 2028. Dampak lingkungan lainnya termasuk penggunaan air untuk sistem pendingin data center, limbah elektronik (e-waste), dan penambangan mineral langka untuk produksi perangkat keras.
“Dampak penggunaan sumber daya akibat pertumbuhan dan adopsi AI yang cepat memang menakutkan, tapi teknologi ini juga bisa menjadi solusi bagi masalah lingkungan yang ditimbulkannya,” ujar David Costa.
Kemampuan AI yang luar biasa dapat membantu mengelola jaringan energi lebih efisien, menurunkan emisi secara keseluruhan, memprediksi risiko lingkungan, dan meningkatkan konservasi air.
“Penting bagi perusahaan untuk menyadari tantangan ini dan membangun sistem AI yang berkelanjutan sejak tahap awal.”
