Jakarta, BusinessNews Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (8/5) ditutup merosot tajam. Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terperosok cukup dalam 110,38 poin atau setara 1,88% ke level 5.774,72.
Bloomberg mencatat, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) paling berperan menjatuhkan IHSG, hari ini. Saham perusahaan pelat merah ini menggerus indeks sebesar 16,27 poin, setelah merosot 4,74%. Diikuti, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga menekan indeks masing-masing 15,65 poin dan 6,02 poin. Selasa sore, saham HMSP ditutup turun 4,23% dan saham BBCA terkoreksi 1,23%.
Hari ini, IHSG menjebol level 5.800, lantaran semua sektor rontok. Mengutip RTI, sektor infrastruktur turun paling tajam, yaitu mencapai 3,77%. Diikuti, industri dasar, barang konsumsi, manufaktur dan konstruksi yang masing-masing tumbang di atas 2%. Kemudian, sektor perdagangan, pertambangan, perkebunan dan aneka industri masing-masing turun lebih dari 1%. Hanya, sektor keuangan yang melemah kurang dari 1%.
Sebanyak 304 saham ditutup melemah. Hanya 83 saham yang berhasil naik, sementara 94 saham lainnya tak beranjak dari level pembukaan. Sepanjang hari ini, investor di BEI mentransaksikan sekitar 10,16 miliar saham. Total nilai perdagangan mencapai Rp 8,21 triliun.
Aksi jual pemodal asing mulai mereda. Hal itu terindikasi dari nilai penjualan bersih alias net sell asing di semua pasar yang terbilang tipis, yaitu sekitar Rp 180,89 miliar pada hari ini.
Tiga saham yang paling banyak dilego asing, yaitu TLKM, Adaro Energy Tbk (ADRO) dan Matahari Department Store (LPPF). Ketiganya menorehkan nilai penjualan bersih tertinggi oleh pemodal asing alias net foreign sell yaitu masing-masing Rp 151,6 miliar, Rp 45,7 miliar dan Rp 20,1 miliar.
Dengan penurunan indeks hari ini, IHSG sudah terkoreksi selama empat hari beruntun. Total, indeks sudah tumbang 3,95%. Nilai kapitalisasi pasar atau market cap juga menyusut menjadi Rp 6.470,29 triliun.