Jakarta, TopBusiness—Vice President Risk Management Bumi Resources, Elly Slamet, mengatakan bahwa pihaknya sudah punya rencana pengembangan praktik GCG.Sifat rencana pengembangan itu jangka panjang.
“Rencana pengembangan jangka panjang untuk GCG itu dibuat berdasarkan review maturity GCG di Bumi Resources,” demikian Elly menjelaskan kepada Dewan Juri Top GRC 2019, sebuah penghargaan yang digelar oleh Majalah Top Business.
Dijelaskan pula oleh Elly bahwa rencana jangka panjang itu untuk periode tahun 2019 sampai 2022.
Di tahun 2019 ini, Bumi Resources menyelenggarakan review dan perbaikan sejumlah prosedur dan kebijakan. Juga, memerbaiki perencanaan dan menggelar rapat umum pemegang saham; memerbaiki publikasi laporan keuangan; meningkatkan kualitas manajemen situs internet.
Untuk tahun 2020, ada direncanakan juga sejumlah langkah. Yaitu mengoptimalkan peran dan pertanggungjawaban praktik GCG di dewan direksi dan dewan komisaris; memerbaiki praktik internal audit and enterprise risk management; dan lain-lain.
Tahun 2021, Bumi Resources memerbaiki hubungan dengan para pemangku kepentingan. Juga, memerbaiki whistle blowing system.
Adapun untuk tahun 2022, sejumlah langkah akan digelar. Itu antara lain memastikan bahwa penerapan model GCG masih relevan dan sesuai dengan best practice.
“Adapun untuk praktik GRC, Bumi Resources telah melakukannya saat melakukan restrukturisasi utang. Situasi menantang yang kami hadapi dalam mengelola risiko adalah ketika penurunan harga batu bara sejak 2011,” kata Elly.
Di samping itu, tingginya tingkat utang perusahaan di waktu yang sama menyebabkan tekanan pada arus kas operasi perusahaan secara menyeluruh. Saat yang sama, permintaan batu bara dari internasional dan domestik menurun,” kata dia.
Kata Elly, ”Tindakan mitigasi telah kami ambil untuk mengurangi risiko operasional dan finansial.”
(Adhito)