Jakarta, TopBusiness—Aturan penurunan GWM (giro wajib minimum) oleh Bank Indonesia diperkirakan berefek kepada likuiditas perbankan. Dalam hal ini, penurunan GWM sebesar 50 bps (basis poin) diperkirakan menambah likuiditas perbankan.
Penambahan itu sebesar Rp 25 triliun. Hal itu dijelaskan Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia, dalam riset harian yang dipublikasikan pagi tadi.
Kemudian, ada dipaparkan pula bahwa penurunan GWM itu berefek lain. Yakni, dapat sedikit membantu likuiditas perbankan.
Sehingga, mendorong pertumbuhan kredit perbankan.
Dijelaskan juga bahwa langkah Bank Indonesia memertahankan tingkat suku bunga BI Rate di 6%, merupakan hal yang tepat.
“Itu kebijakan yang tepat dalam hal pertahanan nilai tukar Rupiah kepada USD”, demikian dijelaskan oleh Tim Riset Samuel Sekuritas.
(Adhito)