Jakarta, TopBusiness – Ketua Penyelanggara Top Bank, Insurance, and Multifinance 2019, M. Lutfi Handayani mengungkapkan, ada beberapa temuan menarik, terkait kegiatan tahunan yang digelar Majalah TopBusiness ini.
Temuan itu di antaranya adalah upaya industri keuangan yang terus melakukan inovasi layanan berbasis digital. Hanya saja, masih perlu dukungan regulasi keuangan digital yang lebih memadai serta kesiapan masyarakat yang perlu dibangun.
Oleh karenanya, kata Lutfi, Dewan Juri menghimbau sekaligus merekomendasikan agar para Pelaku Industri Keuangan, terutama Bank, Asuransi, dan Multifinance, untuk terus aktif mengusulkan atau merekomendasikan berbagai kebijakan transaksi keuangan digital ke Lembaga Pemerintahan / otoritas terkait.
“Intinya, bukan menunggu adanya aturan, namun pelaku industri keuangan yang berinisiatif untuk mengusulkan kebijakan transaksi keuangan digital,” ujar Lutfi dalam siaran persnya terkait penyelenggaraan Top Bank, Insurance, & Multifinance di Balai Kart , Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Kedua, perlu adanya kampanye nasional untuk membangun budaya transaksi digital yang aman, sehingga masyarakat lebih siap dalam menghadapi perubahan budaya transaksi digital ini.
Selain itu, Dewan Juri juga menemukan indikasi bahwa perlu adanya upaya bersama dari semua pihak, agar seluruh UMKM dapat diedukasi/dilatih dalam mengelola keuangan usahanya dan dalam mendapatkan pembiayaan.
Tidak sedikit program pembiayaan UMKM yang tidak dapat dimaksimalkan, karena ketidaksiapan UMKM dalam mengajukan/ memenuhi persyaratan pinjaman. Oleh karena itu, sebagian UMKM beralih melakukan pinjaman usaha melalui pinjaman online, dengan bunga yang relatif tidak murah. (nrd)