Jakarta, TopBusiness—Lippo Karawaci hari ini di Jakarta mengumumkan laporan keuangan semester pertama 2019. Lippo Karawaci melaporkan total pendapatan semester pertama 2019 sebesar Rp 5,3 triliun. Itu datar dari Rp 5,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Lippo Karawaci, John Riyadi, mengatakan bahwa perubahan triwulanan didorong oleh pertumbuhan pendapatan recurring yang kuat terutama dari segmen bisnis healthcare (Siloam Hospitals) yang diimbangi oleh penurunan dari segmen bisnis properti dari tahun lalu (hal ini terkait dengan keuntungan satu kali di semester pertama 2018).
“Jika kami tidak memasukkan penjualan tanah yang tidak berulang, sebesar Rp 450 miliar di semester pertama 2018, maka pendapatan di waktu tersebut turun menjadi Rp 4,9 triliun. Sehingga pendapatan semester pertama 2019 naik sebesar 8,5% secara tahunan. Marketing sales pada semester pertama 2019 ini mencapai Rp 835 miliar, meningkat 84% dari Rp 453 miliar di semester pertama 2018,” kata John.
Adapun EBITDA turun turun 39,4% menjadi Rp 534 miliar dari Rp 882 miliar secara tahunan. Itu terutama disebabkan oleh hal-hal yang sifatnya sesekali, dan ini menyebabkan marjin EBITDA yang dilaporkan turun menjadi 10% dari 17% secara tahunan.
Segmen bisnis healthcare melaporkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi serta peningkatan kontrol biaya di berbagai lini bisnis.
Lippo Karawaci mencatatkan rugi bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp 1,456 triliun, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 486 miliar setahun yang lalu.
(Adhito)