
Jakarta, businessnews.id — Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ahmad Baiquni meminta melakukan ekspansi ke lapis kedua negara Asean seperti Kamboja, Laos, Burma, Vietnam, dan Filipina. Itu khususnya menyasar segmen UKM (usaha kecil dan menengah).
“Memang pasar negara tersebut bagus juga dengan menyasar produk UKM. Itu potensinya masih bagus sekali,” kata dia di Jakarta (12/9/2014) saat ditanya tentang minat pihaknya melakukan ekspansinya ke negara Asean.
Sebelum diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sektor perbankan tahun 2020, perlu persiapan baik dari sisi modal, sumber daya manusia, dan produk yang bakal dipasarkan di sana.
”Mulai sekarang, kita sedang persiapkan. Kita sangat antusias untuk menyasar ke sana,” terang dia.
Namun, terdapat kendala peraturan yang sedikit lebih ketat di negara yang bakal dituju, bila dibanding mudahnya bank asing masuk ke Indonesia.
Untuk itu, perlu peran regulator dalam menjalin kerja sama bilateral. “Sehingga kami sebagai pelaku bisnis tinggal eksekusi saja.”
Ia berharap ABIF (Asean Banking Integration Framework) bisa segera disepakati. Dengan demikian, akan lebih memermudah masuk ke negara Asean tersebut. “Konsep ini sangat jelas dapat menguntungkan BRI karena pasarnya lebih luas,” terang dia.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menyatakan, sampai saai ini belum ada niat pihaknya ekspansi ke luar negeri. Tapi, masih mengutamakan untuk fokus di dalam negeri. “Di dalam negeri masih bagus, pasarnya besar,” ujar dia.
Sementara untuk kesiapan dalam rangka kerangka acuan ABIF, pihaknya mengaku telah siap.
“Likuiditas kami terjaga di mana LDR (loan to deposit ratio) baru 65%; rasio permodalan dipandang cukup dengan 16%.” (Abdul Aziz)
Editor: Achmad Adhito