Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga akhir penutupan perdagangan Senin (07/10) terkoreksi hingga di bawah level psikologis 6.000 poin. Indeks komposit Jakarta ini melemah 60,67 poin atau setara dengan 1 persen ke posisi 6.000,582, sebagai akibat aksi lepas saham.
Indeks komposit Jakarta tersebut mengalami tekanan. Padahal pada saat pembukaan, IHSG sempat menguat dan berlanjut hingga ke posisi 6.073,81 poin, atau setara dengan 12,55 poin (0,12 persen) pada pukul 10.00 WIB. Sebaliknya, jelang akhir perdagangan sesi I (siang), IHSG turun 20,75 poin (0,34 persen) ke posisi 6.040,5. Hal itu terus terjadi hingga penutupan sesi I, IHSG 30,24 poin (0,50 persen) ke level 6.031,01. Memasuki sesi II, IHSG melemah 30,83 poin (0,51 persen) ke posisi 6.030,42, dan jelang akhir perdagangan, IHSG melemah 68,41 poin (1,13 persen) ke level 5.992,84.
Di bursa kawasan Asia, sejumlah saham mengalami tekanan. Seperti, indeks nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melemah 34,95 poin ke posisi 21.375,25, diikuti komposit PSE di Bursa Saham Filiphina 21,38 poin (0,28 persen) ke posisi 7.683,22.
Di pasar reguler, perdagangan saham berlangsung sepi dengan volume mencapai 17.222.477.798 unit dan frekuensi 445.575 kali senilai Rp 7,390 triliun. Sejumlah saham mengalami peningkatan harga, seperti, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 100 ke posisi 6.325, diikuti PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 175 ke posisi Rp 9.725, dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) Rp 16 ke posisi 422 per unit.
Penulis: Agus H