Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG hingga penutupan perdagangan Jumat (14/02) akhir pekan di Bursa Efek Indonesia masih berkurang dan tak beranjak ke zona hijau. Indeks komposit Jakarta tersebut negatif 5,01 poin, setara dengan 0,09 persen ke posisi 5.866,945.
Pelemahan IHSG tersebut sebagai imbas dari depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Berdasarkan Jisdor, mata uang Garuda bertengger di level Rp 13.707 per dolar. Pelaku pasar keuangan domestik tampak jelas masih memikirkan kondisi virus corana belum ada perubahan, di tengah-tengah bursa saham utama dunia yang bergerak variatif.
Beberapa saham utama Asia sebaliknya bergerak beragam, misalnya, nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo bahkan harus rela terjun bebas hingga 140,14 poin (0,59 persen) menjadi 23.687,59. Sebaliknya, Kospi terangkat 10,63 poin (0,48 persen) menjadi 2.243,59, dan indeks Australia Stocks Exchange di bursa saham Australia 27 poin (0,38 persen) menjadi 7.130,20.
Di pasar reguler, saham ditransaksikan dengan volume mencapai 6.388.288.505 unit, dan frekuensi 361.124 kali senilai Rp 6,209 triliun. Saham-saham mencetak kehilangan harga, seperti, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) Rp 55 ke level Rp 935 per unit, diikuti PT Blue Bird Tbk (BIRD) Rp 80 ke level Rp 2.410, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp 50 ke level Rp 8.975 .
Fotographer: Rendy MR