Jakarta, TopBusiness – Di tengah tren harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), komisaris perseroan, Muhadi memutuskan untuk membeli saham perseroan seharga Rp840 per lembar.
Padahal posisi saham perseroan terus merosot dan berada dalam tren penurunan yang sempat menyentuh level terendah Rp815 pada perdagangan Jumat, 28 Februari 2020 lalu.
Mengutip keterbukaan informasi BJBR yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (9/3/2020), sebelum melakukan pembelian saham BJBR, kepemilikan Muhadi di perseroan sebanyak 1,5 juta lembar.
Dan pada rentang 28 Februari-5 Maret 2020 itu, Muhadi membeli saham BJBR sebanyak 125 ribu lembar. Dengan demikian, saat ini kepemilikan komisaris BJBR tersebut mencapai 1.625.000 lembar saham.
Pembelian saham dengan penerima kuasa yakni Widi Hartoto (Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan BJBR) tersebut sebagai investasi langsung Muhadi di BJBR.
Keterbukaan informasi BEI merincikan, sebanyak 125 ribu saham yang dibeli Muhadi itu dilakukan dengan harga berbeda-beda. Sebanyak 40 ribu saham dibeli seharga Rp840 per lembar, sebanyak 65 ribu saham seharga Rp980 per lembar dan sebanyak 20 ribu saham seharga Rp975 per saham.
Perlu diketahui, pada penutupan Sesi I perdagangan hari ini di BEI, harga BJBR tercatat anjlok sebesar 7,58 persen ke level Rp915 dari harga pembukaan di posisi Rp990 per saham. Pada akhir Desember 2019, harga BJBR ditutup pada level 1.185 per saham.