Jakarta, TopBusiness—Direktur Utama BPR Bank Magelang (Jawa Tengah), Hery Nurjiyanto, mengatakan hari ini bahwa bank yang dipimpinnya tersebut punya sejumlah program untuk warga miskin. Program tersebut pun ada yang berjalan paralel dengan program milik Pemerintah Kota Magelang.
“Setiap tahun, kami mendapatkan tambahan modal disetor dari Pemerintah Kota Magelang sebagai pemegang saham. Dan dari modal tersebut, ada yang kami alokasikan untuk penanggulangan kemiskinan pada masyarakat Kota Magelang,” kata Hery dalam teleconference dengan Dewan Juri Top BUMD 2020, suatu ajang penilaian-penghargaan untuk BUMD se-Indonesia yang diselenggarakan Majalah TopBusiness, bekerja sama dengan sejumlah lembaga.
Hery memaparkan beberapa contoh program BPR Bank Magelang, yang bersifat penanggulangan kemiskinan. Satu di antara itu adalah keikutsertaan BPR Bank Magelang dalam program penataan pedagang kaki lima.
Contoh lainnya, BPR Bank Magelang punya produk Kredit Air Minum. Ini adalah fasilitas kredit untuk masyarakat yang belum punya sambungan pipa air minum dari PDAM, dan masih menggunakan air sumur. “Sebenarnya, kurang bagus kalau menggunakan air tanah. Sebab, di perkotaan yang tergolong padat, air tanah itu tidak sehat,” Hery menjelaskan.
Lebih lanjut, Hery menjelaskan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan PDAM dan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Kota Magelang dalam penyaluran kredit untuk pembuatan sanitasi yang sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Di sini, ada pinjaman/kredit untuk sanitasi sehat itu dari bank tersebut. “Pinjaman ini ada yang diberikan per kelompok, atau juga kepada perorangan,” kata Hery.
Kini, warga miskin di Magelang berjumlah sekitar 7,6% dari total 130.000-an warga Kota Magelang. “Kami sangat memerhatikan masyarakat miskin. Kami ingin agar pengusaha mikro di Kota Magelang, usahanya bisa berkelanjutan,” papar Hery.
Bank tersebut pun menyalurkan kredit murah untuk UMKM. Yakni, Kredit Pro-Master (Kredit Produktif untuk Magelang Sejahtera), yang bunganya 3% per tahun. “Tujuan kredit ini untuk memberantas rentenir. Dan untuk membantu usaha mikro kecil agar bisa tumbuh lebih kuat dan mandiri,” kata dia.
Sumber Foto: Borobudur News