Jakarta, TopBusiness – Mewabahnya virus corona atau COVID-19, tak pelak berdampak luas terhadap perekonomian masyarakat, apalagi sejak diberlakukannya aturan “social distancing” atau menjaga jarak serta himbauan agar masyarakat banyak berdiam di dalam rumah. Guna ikut membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda-Kalimantan Timur akhirnya menggratiskan tagihan rekening air warga selama dua bulan.
Tak dapat dipungkiri, kondisi perekonomian masyarakat termasuk yang ada di daerah ikut terganggu karena wabah Covid-19. Dengan adanya kebijakan pembatasan jarak sosial, aktivitas ekonomi seperti jual beli, berdagang di pasar tradisional, pekerja kantor, maupun pabrik ikut terdampak, bahkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Kondisi ini menumbuhkan rasa empati dan simpati di beberapa kalangan, tak terkecuali bagi PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda yang akhirnya menggratiskan tagihan rekening air warga selama dua bulan. Kebijakan bebas ini berlaku untuk pelanggan kelompok rumah tangga D1 dan pelanggan sosial. “Setelah koordinasi dengan Pemerintah Kota Samarinda, akhirnya diputuskan untuk menggratiskan tagihan rekening air selama dua bulan bagi pelanggan kelompok rumah tangga D1 dan kelompok sosial untuk pemakaian April dan Mei,” ungkap Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda, Nor Wahid Hasyim, ST, MM melalui video conference saat presentasi dan wawancara penjurian corporate rating “TOP BUMD Awards 2020” dipandu juri moderator Kusuma Prabandari pada (21/4/2020) yang diikuti lima dewan juri lainnya (Prof. Siti Zuhro dari i-Otda, Thendri Supriatna-TopBusiness, Totok Sediyantoro (LKN), serta Aldrin Herwany-UNPAD).
Dirut Wahin Hasyim menambahkan, ketentuan bebas tagihan ini berlaku untuk 10 kubik pertama pemakaian, dan jika melebihi maka baru dikenakan tagihan pembayaran. Misalnya jika pelanggan menggunakan pemakaian air 12 kubik, dia hanya membayar dua kubik saja. Sementara untuk pelanggan kelompok sosial seperti masjid, langgar, gereja, vihara, dan pura, sama sekali tidak dipungut biaya pemakaian selama dua bulan tersebut, alias gratis. “Khusus kelompok sosial tagihannya digratiskan selama dua bulan, pemakaian di April dan pemakaian Mei,” ujarnya.
Saat ini jumlah pelanggan kategori rumah tangga D1 PDAM Tirta Kencana mencapai sebanyak 40.919 Sambungan Rumah (SR) dan kategori pelanggan kelompok sosial 1.169 SR. Pada umumnya kelompok rumah tangga D1 adalah masyarakat menengah ke bawah. Sehingga kebijakan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi corona ini.
Dijelaskan, sebagai perusahaan milik Pemerintah Daerah, perusahaan ini didirikan antara lain mengemban tugas untuk memberilan layanan publik. Namun di sisi lain, diakui sebagaimana entitas bisnis pada umumnya, perusahan juga dituntut untuk menghasilkan profit agar bisa memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mendukung pembangunan bagi kemajuan daerah. “Dari kegiatan perusahaan, saat ini untuk layanan publik dan sosial porsinya sebanyak 84,58 %, sedangkan layanan orientasi laba (profit) sebesar 15,42 %,” ujarnya.
Kinerja dan Pelayanan Meningkat
Dalam kesempatan itu, Dirut PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda, Nor Wahid Hasyim, ST, MM juga memaparkan berbagai capaian dan kinerja dalam beberapa tahun belakangan ini. Dikatakan, melalui berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan jajaran manajemen, kinerja perusahaan juga makin meningkat. Selain performa bisnis dan keuangan yang makin solid, kualitas pelayanan bagi masyarakat pelanggan juga makin meningkat dengan indeks tingkat kepuasan pelanggan yang makin tinggi.
Dari aspek usaha misalnya, penjualan air bersih bisa terus meningkat. Tercatat penjualan air tahun 2017 sebanyak 45.432.807 m3, tahun 2018 naik menjadi 46.424.157 m3, dan tahun lalu- 2019 meningkat menjadi 47.181.725 m3. Hal ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan maupun laba perusahaan. Dari hasil usaha ini, PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda juga bisa memberikan kontribusi bagi PAD Pemkota Samarinda. “Tahun 2018, PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda memberikan kontribusi PAD sebesar Rp7,1 miliar, tahun 2019 naik menjadi Rp8,3 miliar, dan tentunya tahun ini diharapkan bisa meningkat lagi.” ungkapnya.
Sementara itu dari aspek pelayanan juga makin meningkat yang antara lain didasarkan dari hasil survey kepuasan pelanggan. Misalnya untuk kualitas air jernih, respondens pelanggan sebanyak 36,90% menyatakan puas, sebanyak 33.09% menyatakan cukup, dan yang kurang puas 22,45% dan yang tidak puas sebanyak 3,75%.
Hal ini katanya tidak terlepas dari berbagai upaya dan inovasi terobosan yang dilakukan, termassuk bidang Human Capital. Di antaranya ,membangun Gedung Training Center yang cukup representatif dilengkapi fasilitas lainnya. Menjalin kerjasama dengan Lembaga Diklat (Yayasan Pendidikan Tirta Dharma – PAMSI Jkt , Akademi Tirta Air Minum – Magelang). Melakukan promosi jabatan bekerjasama dengan pihak ke-3 (akademisi,lembaga psikolog). Sertifikasi Bidang Air Minum bagi level Kepala Seksi dan Kepala Bagian dan Sertifikasi keahlian lainnya.
Dari sisi infrasrutktur jaringan juga dilakukan perbaikan dan penggantian pipa dan meteran air, terutama untuk meningkatkan layanan serta menekan adanya kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) yang saat ini masih sebesar 36,97%. Dalam kaitan ini PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda juga melakukan peremajaan penggantian Water Meter pelanggan yang tahun lalu dilakukan sekitar 10.000 di semua wilayah Kota Samarinda. Penggantian secara gratis dilakukan pada water meter di rumah pelanggan yang angkanya sudah di atas 5.000 meter kubik.
“Tujuan penggantian water meter air ini antara lain agar pembayaran pelanggan sesuai dengan air yang dipakainya yang di buktikan dengan angka real yang tertera di water meter. Selain itu, dengan adanya peremajaan jaringan dan juga penggantian water meter di rumah ini, kita harapkan NWR bisa terus ditekan. Tahun ini targetnya bisa turun menjadi 35%,” tandasnya.
Penulis: Ahmad Churi