Jakarta, TopBusiness – Kinerja BNI Life secara yoy dicatat mengalami peningkatan. Total pendapatan dicatat naik lebih dari Rp 150 miliar di tahun 2019 dibandingkan tahun 2018. Pada tahun 2019, total pendapatan BNI Life mencapai lebih dari Rp 6 triliun.
Selain itu, pendapatan hasil investasi mencapai Rp 1,3 triliun, atau naik 185% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 pula, BNI Life berhasil menorehkan laba lebih dari 300 miliar, atau naik 63% dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 dan 2019, BNI Life juga meraih peringkat ke-1 pada pencapaian premi bisnis baru Telemarketing dalam Industri Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Rasio premi regular (Individu) meningkat dari tahun 2018 sebesar 37,9% ke 2019 sebesar 61,3%. Sementara itu rasio premi regular total BNI Life pada tahun 2019 meningkat 5,8% dari 2018, menjadi sebesar 53,3%.
Menurut Corporate Secretary BNI Life Arry Herwindo Wildansaat sesi penjurian TOP GRC Awards 2020 secara online oleh Majalah TopBussines beberapa waktu lalu, peningkatan kinerja perusahaan sejalan dengan Bisnis Plan BNI Life sejak tahun 2018 sampai saat ini. Peningkatan kinerja tersebut menurutnya kembali tidak lepas dari dikedepankannya Governance, Risk, dan Compliance (GRC). Seluruh Komisaris dan Direksi BNI Life dicatat aktif mendukung pelaksanaan GRC tersebut.
“Keaktifan Komisaris dan Direksi dicatat dengan keikutsertaan mereka dalam Komite Pelaksana GRC. Misalnya saja para Komisaris berperan aktif dalam Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi. Sementara itu Direksi berperan aktif dalam Komite Risiko, Komite Produk, Komite Investasi, Komite Anti Fraud, Komite TI, Komite Aset dan Liabilitas,” kata Arry Herwindo Wildan.
Berkat aktifnya Komite Pelaksana GRC pula, maka implementasi manajemen risiko sebagai contohnya, masuk dalam posisi Low To Moderate. Pengertian Low To Moderate artinya semua risiko berdasarkan ketentuan OJK dimanage dengan baik. Penilaian tersebut berdasarkan pada penilaian Risk Profile per 31 Desember 2019. Selain itu, GRC juga telah menjadi budaya perusahaan.
Penerapan GRC sebagai budaya perusahaan, di antaranya melalui: Pertama. Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh Pegawai. Kedua. Pelatihan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT). Ketiga. Pengawasan Internal oleh Line Manager melalui mekanisme Know your Employee. Keempat. Sertifikasi Manajemen Risiko BOD beserta one down layer (Chief dan General Manager). Kelima. Pakta Integritas Pengadaaan Barang dan Jasa untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung.
Penulis: Irawan Joko Nugroho