Jakarta, TopBusiness—Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Realty, Reza Erlangga Ludwian, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis.
“Dalam proses bisnis, kami mengadopsi berbagai peraturan yang sangat ketat di bisnis realty,” kata dia dalam presentasi melalui konferensi video untuk Dewan Juri Top GRC 2020 (22/7/2020).
Dijelaskan, Waskita Karya Realty menerapkan standar seperti ISO 3100: 2018. Aturan manajemen risiko telah menjadi kebijakan yang sangat ketat dalam proses bisnis perusahaan tersebut. “Tanpa manajemen risiko ini, potensi risiko akan menjadi ancaman besar bagi kelangsungan perusahaan.”
Perusahaan tersebut juga mengadopsi ISO 9001: 2015; ISO 14001:2015; ISO 45001: 2018. “Kami juga mengadopsi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Walau belum menjadi perusahaan publik, kami tunduk dan patuh dengan aturan OJK terkait sektor keuangan dan lintas keuangan,” ujar Reza.
Umur Waskita Karya Realty baru enam tahun, tetapi telah menerapkan GCG serta GRC. Hal itu terintegrasi dari manajemen puncak sampai pelaksanaannya di lapangan.
Kinerja keuangan perusahaan terus naik. Reza menjelaskan bahwa pendapatan tahun 2017 di Rp 247 miliar; 2018 sebesar Rp 286 miliar; tahun 2019 sebesar Rp 236 miliar.
Kemudian, laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 127 miliar; 2018 sebesar Rp 286 miliar; 2019 sebesar Rp 236 miliar. Total aset pun terus mengalami pertumbuhan: pada tahun 2017 aset sebesar Rp 3,089 triliun; tahun 2018 sebesar Rp 4,293 triliun; tahun 2019 sebesar Rp 5,493 triliun.
Lanjut Reza, 70 persen SDM yang dimiliki adalah kalangan muda dengan rentang usia 35 tahun ke bawah. “Dan untuk implementasi proses bisnis, kami sudah biasa menggunakan TI. Kami sudah membangun budaya kerja dengan TI tanpa batas waktu dan ruang, tanpa harus rapat di ruangan. Bisa saja yang bersangkutan sedang tugas di lapangan, lantas melakukan rapat dengan sarana TI.”
Foto Ilustrasi: Istimewa