Jakarta, TopBusiness – PT Unilever Indonesia, Tbk. (UNVR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di Grha Unilever, kantor pusat Perseroan yang berlokasi di BSD, Tangerang, Banten secara elektronik, Jumat lalu.
Rapat dilaksanakan dengan mengikuti Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan para peserta RUPST. Selain mengumumkan hasil kinerja yang positif dan pembagian dividen untuk tahun tutup buku 2019, Perseroan juga mengumumkan alokasi laba, pengangkatan direksi serta pengangkatan dewan komisaris yang baru.
RUPST tahun ini menyetujui laporan kinerja Perseroan (diaudit) untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019. Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp42,9 triliun, meningkat 2,7% (tanpa penjualan kategori Spread yang didivestasi di 2018, pertumbuhan penjualan adalah 4,8%) dan membukukan laba bersih sebesar Rp7,4 triliun (tumbuh 9,3% tanpa kategori Spread).
Dengan kinerja yang positfi itu, RUPST pun mengesahkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2019 dari laba bersih Perseroan yang telah dibagikan pada tanggal 18 Desember 2019 sebesar Rp430 per saham sebelum stock split di Januari 2020. Hal ini ekuivalen dengan Rp86 setelah stock split. Atau semuanya berjumlah Rp3,3 triliun.
“Dan juga menyetujui pembagian dividen final dari laba bersih Perseroan sejumlah Rp107 per saham setelah stock split atau semuanya berjumlah Rp4,1 triliun,” kata Sancoyo Antarikso, Direktur sekaligus Sekretaris Perseroan, dalam keterangan resmi yang diterima TopBusiness, Senin (27/7/2020).
Sehingga, dividen seluruhnya yang akan diterima oleh pemegang saham Perseroan yang berhak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sejumlah Rp193 per saham atau semuanya berjumlah Rp7,4 triliun yang akan dibagikan kepada semua pemegang saham perseroan yang berhak.
“Dan dividen final untuk 2019 yang berjumlah Rp7,4 triliun itu akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada tanggal 19 Agustus 2020,” ujar dia.
Dalam RUPST kali ini, perseroan juga mengumumkan pengangkatan direksi dan komisaris Perseroan. Perseroan mengangkat Badri Narayanan sebagai Direktur Unilever dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris UNVR.
Sancoyo menegaskan, Unilever telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 86 tahun. “Selama itu pula kami berkomitmen untuk membawa manfaat bagi masyarakat dan membantu Indonesia untuk menggerakkan ekonomi melalui berbagai upaya,” tandasnya.
Untuk itu, perlu adanya pembaharuan demi pembaharuan, sehingga Perseroan bisa tetap bertumbuh dengan berpegang pada strategi untuk melakukan operasi bisnis dengan berlandaskan tujuan/misi sosial yang kuat (purpose-led) serta memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan (future-fit).
Untuk mencapai tujuan tersebut, Sancoyo menambahkan, UNVR meyakini pengangkatan Badri Narayanan yang memiliki pengalaman sangat luas di tingkat global, akan secara signifikan memperkuat Perseroan untuk terus bisa memenangkan pasar di Indonesia.
Badri Narayanan bergabung dengan Unilever pada tahun 2000. Selama 20 tahun berkarir dengan Unilever, beliau pernah bekerja di bagian Area Sales and Customer, Merek Regional, Customer Development Excellent and Operations, serta Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional dan global. Dua posisi terakhirnya adalah sebagai Wakil Presiden Global, B2B eCommerce and Route to Market berbasis di India.
Dia memiliki pengetahuan manajemen umum yang kuat, pengalaman memimpin dalam berbagai posisi penjualan dan pemasaran di berbagai daerah geografis, setidaknya di 20 negara tempat Unilever beroperasi. Dia menyandang gelar Bachelor of Computer Science dari Madras University dan menyelesaikan pendidikan di bidang manajemen di Indian Institute of Management Bangalore dan Stanford University.
Sancoyo menambahkan, dalam pertumbuhan Perseroan selama ini, dewan komisaris memainkan peranan yang sangat penting, utamanya agar tetap relevan dan mampu terus jadi yang terdepan di tengah situasi penuh tantangan.
Pengangkatan Ignasius Jonan, seorang praktisi manajemen dan keuangan dengan pengalaman yang sangat luas sebagai pemimpin di berbagai lembaga dan institusi berprestasi seperti Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), ditambah pengalaman beliau dalam bidang pemerintahan sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2019) akan mendukung Perseroan untuk semakin memahami pasar nasional, terus bertumbuh semakin kuat, dan membawa dampak positif bagi ekosistem dan lingkungan sekitar.
“Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, Perseroan optimis untuk tetap bisa bertahan, memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai Perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini,” tutup Sancoyo.
Foto: istimewa