Jakarta, TopBusiness – Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung penuh penyelenggaraan TOP BUMD Awards 2020 yang merupakan ajang penganugerahan penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi bagi BUMD dan pelaku ekonomi lainnya agar senantiasa memberikan performa terbaik dalam sektor bisnis, ekonomi, investasi dan pelayanan bagi masyarakat.
“Melalui penyelenggaraan Top BUMD Awards 2020 mari kita satukan untuk bersama-sama bangkit dari pandemi Covid-19. Mari bahu-membahu membangun dan memajukan bangsa dan negara Indonesia yang kita cita-citakan,” ujar Bambang yang biasa disapa Bamsoet dalam sambutannya di ajang TOP BUMD Awards 2020 yang diselenggarakan di Grand Ballroom, Hotel Sultan, Kamis (28/8/2020).
Menurut Bambang, semua elemen masyarakat harus memiliki tekad dan keyakinan bahwa Indonesia dapat membangun sistem perekonomian yang kuat dan berkeadilan, demokrasi yang stabil dan berkualitas , serta kehidupan bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
“Selamat kepada segenap panitia dan partisipan TOP BUMD Awards 2020 dan seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan acara ini. Jaya terus BUMD Indonesia, majulah Indonesia,” kata Bamsoet.
Ajang penghargaan TOP BUMD Awards 2020 digelar oleh majalah Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta beberapa lembaga Tim Penilai.

Kegiatan TOP BUMD Awards ini diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun, sejak tahun 2016. Acara penganugerahan TOP BUMD Awards diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan, dan dihadiri oleh 470 peserta (masih di bawah 50 persen kapasitas ballroom).
Untuk tahun 2020 ini, tema yang diangkat adalah sebagai berikut: Strategi Keberlangsung Bisnis BUMD di era New Normal.
Selain Ketua MPR, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan keynote speech di acara yang dihadiri para para gubernur, bupati dan walikota, maupun Sekretaris Daerah, selaku Pembina BUMD dari seluruh Indonesia, para CEO, direktur, dewan Komisaris dan dewan pengawas BUMD.
Baca juga Wapres Ingatkan Peran BUMD dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Peserta Meningkat
Meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19, antusiasme peserta untuk mengikuti TOP BUMD Awards 2020 justru meningkat.
M. Lutfi Handayani, ketua Penyelenggara TOP BUMD Awards 2020, yang juga Pemimpin Redaksi majalah Top Business, memaparkan, TOP BUMD Awards 2020 diikuti oleh 163 BUMD finalis dari total sekitar 1.149 BUMD di Indonesia. Jumlah itu meningkat 7 persen, dibanding tahun 2019 sebanyak 152 BUMD.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 119 BUMD yang mengikuti proses penilaian secara lengkap, termasuk Wawancara Penjurian, yang telah diselenggarakan secara online, sejak 16 Maret – 8 Juni 2020 secara Online.
Ada 8 Profesor dan beberapa Doktor diantara 30 Dewan Juri yang juga pakar dan ahli dibidang manajemen Bisnis dan BUMD, yang melakukan penilaian dalam TOP BUMD Awards ini.

Lutfi menjelaskan bahwa TOP BUMD Awards, Insya Allah merupakan kegiatan award BUMD terbesar di Indonesia. Kegiatan Top BUMD Awards diselenggarakan setiap tahun oleh majalah Top Business sejak 2016.
Mulai tahun 2020 ini, majalah Top Business menyelenggarakan TOP BUMD Awards, bekerjasama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA), Lembaga Kajian Nawacita (LKN), dan beberapa asosiasi dan konsultan bisnis.
“Dengan segala kerendahan hati, mudah-mudahan, kegiatan TOP BUMD Awards ini, terus menjadi kegiatan BUMD Awards yang Terbesar, Paling Kredibel, Paling Bermanfaat di Indonesia,” ujar Lutfi dalam sambutannya di ajang TOP BUMD Awards 2020 yang digelar di Golden Ballroom – The Sultan Hotel Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Temuan Menarik
Sementara itu, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA selaku Ketua Dewan Juri TOP BUMD Awards 2020 memaparkan bahwa kriteria utama penilaian yang dilakukan oleh Dewan Juri, mengacu pada tiga aspek penting, yakni pertama, aspek Pencapaian Kinerja (atau achievement); kedua, aspek Peningkatan (atau improvement); dan ketiga, aspek kontribusi (atau contribution) BUMD dalam pembangunan di daerah yang dilakukan dalam 1-2 tahun terakhir.
“Tentu, tiga kriteria utama tersebut, menjadi dasar penilaian dan penentuan level Bintang 1-5, Penghargaan BUMD, dalam TOP BUMD Awards ini,” ujar Prof Djohermansyah dalam sambutannya di depan finalis TOP BUMD Awards.
Dewan Juri juga menetapkan penghargaan TOP Pembina BUMD 2020. Penghargaan TOP Pembina BUMD diberikan kepada Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) yang BUMD-nya mendapat penghargaan dalam kegiatan TOP BUMD Awards 2020 ini. Penghargaan ini diberikan karena Dewan Juri menilai, bahwa keberhasilan kinerja BUMD, tentu tidak lepas dari dukungan dan peran Kepala Daerahnya.
Selain itu, Prof Djo, panggilan akrab Ketua Dewan Juri menjelaskan beberapa temuan menarik selama proses penjurian berlangsung, sekaligus rekomendasi yang perlu kita perhatikan bersama.
Pertama, semua BUMD relatif sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak Pandemi COVID-19, namun perlu disusun dalam bentuk dokumen Business Continuity (panduan Keberlangsungan Bisnis) di era New Normal. Kedua, Generasi Millenial, mulai tertarik masuk ke BUMD. Lalu yang ketiga, semakin banyak BPR dan BPRS yang concern serta lebih intens dan terukur, untuk melakukan pemberantasan renternir / pelepas uang. Keempat, hampir semua PDAM, concern dalam hal penggunaan Teknologi Informasi, walau Sebagian masih perlu ditingkatan. Kelima, BPD banyak melakukan sinergi dan inovasi produk.

Namun ada beberapa catatan yang masih perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh para BUMD dan Pemerintah Daerah. Diantaranya adalah pentingnya Menyusun Dokumen Business Continuity, yang didalamnya terdiri dari hal-hal, seperti: (1) identifikasi perubahan bisinis, (2) identifikasi perubahan perilaku pelanggan, (3) identifikasi perubahan cara transaksi, (4) perumusan Inovasi yang perlu dilakukan, (5) identifikasi perubahan Standard Operation Procedure (SOP), dan (6) Pemanfaatan Peraturan dari Pemerintah yang memudahkan bisnis perusahaan.
Kemudian yang kedua, pentingnya Pemerintah Daerah, untuk mendorong Sinergi BUMD, minimal di wilayahnya, untuk saling memberi manfaat bersama. Ketiga, pentingnya untuk merumuskan kembali, VISI dan MISI perusahaan BUMD. Kemudian, strategi dan kebijakan bisnis, harus diarahkan dan diseleraskan untuk pencapaian VISI MSI-nya.
Sebagian besar BUMD, masih fokus hanya pada pencapaian laba dan setoran Deviden untuk PAD, karena kedua hal tersebut, yang sering menjadi ukuran keberhasilan pengelolaan BUMD, menurut Kepala Daerahnya. Dan yang keempat, fungsi dan peran BUMD, tidak hanya sekedar bermanfaat untuk menambah PAD saja, namun juga dapat berperan untuk mendukung pencapaian KPI / Tupoksi Kepala Daerah.