Jakarta, TopBusiness – Pandemi Covid 19 yang telah berkembang di Indonesia sejak Maret 2020 lalu tidak hanya menyebabkan kematian, namun juga berdampak negatif pada sektor ekonomi.
Menurut Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan pandemic telah menyebabkan daya beli masyarakat menurun, sehingga memengaruhi konsumsi.
“Oleh karena itu, perlu dorongan dari pengeluaran pemerintah dan penambahan investasi,” ujar dia, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Disebutkannya, strategi pemerintah untuk mendongkrak investasi adalah dengan fokus pada pengembangan sektor infrastruktur. Selain itu, Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah tetap mempertahankan reformasi kebijakan yang sudah dikerjakan sebelumnya.
“Kita dorong pengesahan Omnibus Law dan mendukung kalangan bisnis dan masyarakat yang terkena dampak Covid,” tuturnya.
Selain Tiongkok maupun negara-negara barat, investasi dari negara-negara Islam dari Arab dan Afrika di Indonesia juga jumlahnya juga cukup signifikan.
“Kita telah mendatangani nota kesepahaman sebesar US$ 22,8 miliar dengan Uni Emirat Arab pada tanggal 12 Januari lalu,” jelas Menko Luhut memberi contoh.
Detil kerja sama tersebut antara lain, lanjut dia, berupa pengembangan energi berkelanjutan, membagi visi mengenai pertumbuhan hijau sebagai cara untuk mentransformasi ketahanan energi menjadi energi berkelanjutan serta mendukung nilai asli Islam dalam mendorong toleransi serta beberapa lainnya.
“Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) dari negara Islam pada tahun 2019 didominasi oleh Uni Emirat Arab sebesar 69,7%,” bebernya.
Sementara yang terbaru, Indonesia juga dengan perusahaan Uni Emirat Arab bekerja sama untuk memproduksi vaksin Covid 19. Pihak UEA sudah berkomitmen untuk menyediakan 10 juta dosis untuk Indonesia dan melakukan kerja sama yang lebih luas untuk produksi farmasi di pasar Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara lainnya.
Foto: Istimewa