Jakarta, TopBusiness – Dua analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Yogie Surya Perdana / Aryo Perbongso menyatakan, Pefindo telah menetapkan peringkat “idBBB” untuk obligasi PUB IV 2020 PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PUB tersebut dengan nilai penerbitan maksimum sebesar Rp4,95 triliun – dimana Perusahaan telah menerbitkan IDR135,5 milyar – dan Obligasi PUB III senilai total IDR8.6 triliun.
Selain itu, di saat yang bersamaan, PEFINDO juga telah mempertahankan peringkat WSKT dan PUB II/2016-2017 di “idBBB”. Prospek dari peringkat Perusahaan adalah “stabil”.
Menurut mereka, obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.
“Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat di industri konstruksi domestik, keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara, dan fleksibilitas perusahaan yang moderat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh profil likuiditas yang lemah, leverage keuangan yang tinggi, dan lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi,” katanya, di Jakarta, ditulis senin (14/12/2020).
Meski begitu, peringkat dapat dinaikkan jika WSKT memperbaiki leverage keuangan dan rasio cakupan utang secara berkelanjutan didukung oleh backlog kontrak yang kuat yang memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke depan.
Peringkat juga dapat diturunkan jika penilaian terhadap fleksibilitas keuangan WSKT memburuk, yang tidak lagi mendukung pandangan Pefindo tentang akses moderatnya ke pendanaan eksternal untuk menjalankan aktivitas operasi atau mendanai kembali pinjaman yang ada secara teratur dalam waktu yang singkat.
“Kami juga dapat menurunkan peringkat jika ada penurunan substansial dalam pencapaian kontrak baru, yang berdampak pada visibilitas pendapatannya, dan/atau risiko keterlambatan penyelesaian proyek dan peningkatan biaya karena COVID-19, terutama jika WSKT tidak dapat mengusulkan eskalasi, karena akan mengurangi profitabilitasnya,” terang dia.
WSKT adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. Bisnis utama dari Perusahaan adalah menyediakan pekerjaan konstruksi, yang memberikan kontribusi 91% terhadap total pendapatan Perusahaan pada tahun 2019.
Usaha lainnya meliputi beton pracetak, jalan tol, properti, dan energi. Perusahaan memiliki jaringan pemasaran dalam negeri yang luas dengan 33 kantor pemasaran di dalam negeri.
Struktur pemegang saham pada 30 Juni 2020 terdiri dari Pemerintah Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 66% dan sisanya dimiliki oleh publik.
Foto: Istimewa
