Bank Jatim jelas bukan sembarang bank. Betapa tidak, bank tersebut merupakan badan usaha milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur, yang sudah menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Sebagai perusahaan publik, sudah tentu Bank Jatim sudah punya tata kelola yang lebih unggul.
Dalam hal digitalisasi pun, Bank Jatim terbukti mumpuni. Berbagai hal terkait TI (teknologi informasi) sudah diterapkan dengan standar-standar baku oleh bank tersebut. Inovasi pun selalu dijalankan. Tata kelola yang sistematis dan antisipatif pun ada, dan lain-lain.
Maka, dalam ajang Top Digital Awards 2020 yang digelar Majalah IT Works belum lama ini, Bank Jatim mendapatkan sejumlah penghargaan. Yaitu penghargaan ini: Top Digital Implementation on BPD Sector Level Stars 4; Top Digital Transformation Readiness 2020; Top Leader on Digital Implementation 2020 untuk Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.
Ada banyak hal menarik dari praktik TI di Bank Jatim. Salah satunya dalam hal pedoman kebijakan TI.
Direktur TI dan Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo menjelaskan tiga kunci kebijakan TI yang dimiliki. Pertama, dalam hal disaster recover plan. Di sini yang berjalan adalah: menjaga kelangsungan bisnis bank dari hal yang dapat mengakibatkan risiko, dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan operasional yang diakibatkan oleh bencana.
Kedua, adalah dalam hal business continuity IT. Bank Jatim melindungi proses bisnis yang kritis dari kegagalan akibat dari bencana, yang dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan perusahaan dalam melakukan proses bisnis secara normal.
Ketiga adalah adanya pedoman pelaksanaan kebijakan dan prosedur TI. “Penerapan manajemen risiko dalam penggunaan TI, menjadi salah satu referensi dalam melakukan risk assessment dan compliance review,” kata Tonny.
IT Strategic Plan
Lebih lanjut, Bank Jatim telah punya IT Strategic Plan 2020-2024. Adapun KPI (key performance indicator) hal tersebut, ada sembilan buah. Ya, benar, TI Bank Jatim mendukung terwujudnya Bank Jatim sebagai bank digital, dengan KPI tertentu.
Sembilan buah KPI tersebut adalah: memenuhi kebutuhan layanan teknologi stake holder; menyediakan layanan digital banking; mendukung program elektronifikasi keuangan daerah; access channel yang luas dilengkapi dengan fitur yang lengkap dan terintegrasi; menyesuaikan leading edge IT trend; digitalisasi, automasi, dan simplifikasi proses; membangun kolaborasi dan sinergi berbagai ekosistem; menerapkan tata kelola proses IT dan security berdasarkan best practice berstandar internasional; serta adanya layanan e-channel 24 jam.
Bank Jatim pun sudah menggelar hal ini: transformasi struktur organisasi TI menghadapi era Digital 4.0. Bank tersebut menggelar penambahan SubDivisi Pengembangan Digital Banking. “Hal tersebut untuk desain dan pengembangan produk dan layanan digital Bank Jatim,” Tonny menjelaskan.
Bank Jatim punya visi TI sebagai berikut: ‘Menjadi TI BPD Nomor 1 di Indonesia’. “Bank Jatim pun sudah menggelar transformasi struktur organisasi TI menghadapi era Digital 4.0,” Tonny berkata.
Keterangan Foto: Pengguna Mobile Banking Bank Jatim