Jakarta, TopBusiness – Kiprah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam setahun ini tetap menakjubkan. Kendati dalam pandemic Covid-19 yang terjadi di 2020 lalu, kontribusinya dalam melakukan kepedulian ke masyarakat tetap tinggi. Tak hanya itu BRI juga tetap konsisten dan terdepan dalam menggelar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah.
Program PEN yang diusung BRI ini dibuktikan tak hanya melalui restrukturisasi kredit kepada banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), namun juga melalui penyaluran bantuan sosial (Bansos), dan lain sebagainya.
Maka dari itu, sepanjang 2020 lalu, melalui aksi BRI Peduli, bank dengan asset terbesar di Indonesia itu semakin nyata dalam mewujudkan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dan bina lingkungan atau yang saat ini di perusahaan BUM disebut Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program BRI Peduli ini menyasar ke segala segmen program CSR sperti Indonesia Peduli, Indonesia Cerdas, Indonesia Sehat, Indonesia Membangun, Indonesia Takwa, Indonesia Sejahtera, dan Indonesia Lestari. Dengan mengusung prinsip-prinsip nilai yakni Transparan, Akuntabel, Bertanggung Jawab, dan Inklusif.
Hal itu seperti disampaikan oleh VP Corsec Bank BRI Aestika Oryza Gunarto, VP CSR & Com Dev Bank BRI Zainuddin Thalib B dalam sesi penjurian Top CSR Awards 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (26/2/2021). Mereka berdua didampingi SM CSR & Com Dev Bank BRI M Ganjar Nugraha dan AM CSR & Com Dev Bank BRI Agusman Muhammad L.
Bank BRI sendiri menjadi salah satu dari sekian perusahaan yang terpilih menjadi peserta penjurian TOP CSR Awards 2021 yang kali ini mengusung tema, ‘Peran Strategis CSR dalam Mendukung Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di masa Kenormalan Baru’. Top CSR Awards 2021 ini digelar oleh Majalah TopBusiness dan menggandeng beberapa perusahaan konsultan yang kompeten lainnya.
Di depan Dewan Juri, Aestika mengatakan, selain fokus menjalan bisnis dan operasional bank tersebut, pihak BRI juga tetap punya peran tanggung jawab sosial di masyarakat. Makanya, peran BRI dalam program BRI peduli tersebut jelas mengedepankan kontribusinya terhadap kepedulian kepada masyarakat atau lingkungan.
“Dan program BRI Peduli itu pada akhirnya akan dilakukan berdasarkan tiga hal keberpihakan, yakni 3P, pro planet, pro people dan pro profit. Secara sederhana, ini yang ingin di-drive value tersebut ke dalam semua jajaran BRI sampai ke ujung batas dunia mana pun,” tandas Aestika.
Dijelaskannya, untuk Pro Planet yakni kepedulan Bank BRI terhadap bumi dan lingkungan hidup, lalu Pro People ini, kepedulian BRI terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan tentu saja Pro Profit yakni keuntungan finansial dan non finansial. Artinya yang dihasilkan BRI bisa menghasilkan duit dan nama baik.
“Bahkan untuk keuntungan finansial dan atau non finansial itu juga diharapkan didapat oleh para penerima bantuan itu. Karena diharapkan nantinya dapat berdampak kepada bisnis perusahaan secara berkelanjutan.”

Zainuddin Thalib menambahkan, terkait program CSR atau TJSL ini, pihaknya selalu berpatokan pada vis-misi BRI Peduli. Untuk visinya adalah menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan nilai dan manfaat yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan.
Sedang misinya adalah pertama, melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung bisnis Bank BRI dengan tata kelola (governance) dan pengelolaan (management) yang baik, terencana, strategis, berdampak luas dan berkelanjutan.
Kedua, menciptakan perpaduan nilai (blended value) bagi BRI dan pemangku kepentingan. Dan ketiga, meningkatkan reputasi Bank BRI di mata pemangku kepentngan.
“Dengan kiprah BRI Peduli itu, Bank BRI telah mendapat penghargaan dari Asia Money sebagai Best Bank For CSR secara berturut-turut dalam tiga tahun ini, yakni 2018, 2019, dan 2020. Ini jelas bukan penghargaan kaleng-kaleng. Ini penghargaan berskala internasional. Penghargaan yang berhasil diraih ini menunjukkan bahwa BRI Peduli memberikan manfaat secara berkelanjutan,” tutur Zainuddin.
Program TJSL BRI yang dikemas dalam BRI Peduli sendiri memiliki sasaran sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB atau SDG’s) yang terdiri dari 12 hal. Yaitu, tanpa kemiskinan; tanpa kelaparan; kesehatan yang baik dan kesejahteraan; pendidikan berkualitas; air bersih dan sanitasi yang layak; pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; infrastruktur, industri, dan inovasi; berkurangnya kesenjangan; kota dan komunitas yang berkelanjutan; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; penanganan perubahan iklim; serta menjaga ekositem darat.
Lebih jauh disebutkannya, beberapa sektor bina lingkungan yang disentuh program BRI Peduli ini adalah bantuan pendidikan dapat berupa pelatihan, prasarana, dan sara pendidikan. Kemudian bantuan pengembangan prasarana dan/atau saran umum; bantuan pelestarian alam; bantuan bencana alam dan non alam termasuk yang disesabkan wabah; bantuan peningkatan kesehatan; bantuan sarana ibadah; serta bansos kemasyarakatan untuk pengentasan kemiskinan.
Komitmen bank yang kini dipimpin oleh Sunarso sebagai Direktur Utama itu terlihat dari kucuran anggaran untuk program TJSL tersebut yang kian massif. Tercatat di tahun lalu sebanyak Rp264,14 miliar anggaran bina lingkungan yang dikucurkan BRI. Angka tersebut meningkat 23% dibanding 2019. Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir terus naik yakni di 2019 sebesar Rp226,58 miliar dan di 2018 sebanyak Rp163,63 miliar.

Program BRI Peduli
Selama 2020, disebutan Zainuddin, BRI melalui payung program BRI Peduli terus membangun masyarakat dengan menyalurkan bantuan baik itu untuk menggerakan ekonomi maupun menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Beberapa programnya antara lain, bersih-bersih kali atau sungai di 19 lokasi di seluruh Indonesia; berbagi sembako kepada 250 panti asuhan di seluruh Indonesia; berbagi 150 ribu paket sembako kepada masyarakat via agen BRILink.
Selanjutnya, bantuan sarana dan prasarana 1.000 pasar untuk adaptasi kebiasaan baru; pemberian satu juta masker untuk pedagang besar; BRI melihat dunia (bantuan 5.000 kacamata untuk pelajar) sebagai dampak dari adanya kegiatan sekolah dari rumah; juga beasiswa ke 5.000 pelajar dan 3.000 mahasiswa; bantuan tanggap darurat pencegahan covid-19 melalui kantor cabang dan kantor wilayah; dan pemberian 130 mobil ambulance.
“Untuk konsep bersih-bersih kali ini, konsepnya adalah berupa tiga kegiatan yaitu normalisasi atau pembersihan atau pengerukan sungai, juga membangun sarana-prasaran fisik, serta edukasi lingkungan sehat,” katanya. “Di situ kita kembangkan konsep sampah jadi duit, yaitu konsep pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan RT/RW/pihak lainnya agar sampah dapat lebih bernilai ekonomis bagi masyarakat.”
Adapun untuk beasiswa mahasiswa dan pelajar itu, Zainuddin menjelaskan, sepanjang tahun lalu program beasiswa BRI ditujukan kepada 5.000 mahasiswa dan 1.250 pelajar seperti SD, SMP, dan SMA. “Beasiswa ini berupa pemberian dana pendidikan dengan nilai sesuai dengan tingkat pendidikan. Total penerima bantuan adalah 6.250 siswa dengan total anggaran Rp24,375 miliar,” ungkap dia.
Sementara untuk pengembangan sarana dan prasarana untuk adaptasi kebiaasan baru berupa pengembangan pasar, di tahun lalu bantuannya diberikan kepada 1.000 pasar dengan nominal sebesar Rp25 juta per pasar. Sehingga total anggarannya adalah Rp25 miliar.

4 Pilar BRI Peduli
Untuk program BRI Peduli sepanjang 2020 lalu, kata Zainuddin, sesuai dengan empat pilar tujuan pembanguan berkelanjutan (TPB) yaitu dari sektor economics yakni, pendidikan dan pelatihan UMKM; bantuan peralatan usaha; pelatihan vokasi; revitalisasi pasar; bantuan produksi pertanian, lumbung padi, alsintan; peningkatan kapasitas usaha kecl; dan pembangunan lapak/kios.
Untuk sektor social adalah bantuan penanggulangan pandemic covid-19 (non alam-wabah); pembangunan sarana prasarana pendidikan; renovasi/pembangunan RTLH (rumah tangga layak huni); bantuan sembako untuk masyarakat; bantuan korban bencana alam; bantuan pembangunan sarana prasarana umum; dan pembangunan prasarana ibadah.
Untuk aspek environment seperti bersih-bersih kali; pembuatan ruang terbuka hijau; mesin pengolah sampah; penanaman bibit pohon; dan urban farming.
Dan keempat aspek governance, yaitu laporan keuangan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan); annual report; sustainability report; audit reguler internal; audit eksternal; dan kepatuhan terhadap ketentuan reguler.
BRI Peduli dalam Penanggulangan Covid-19
Disebutkannya, untuk bantuan tanggap darurat BRI Peduli pencegahan Covid-19 melalui unit kerja BRI di seluruh Indonesia yakni dari 467 kantor cabang dan 19 kantor wilayah. Juga memberikan lebih dari 9.000 alat perlindungan diri (APD) untuk petugas kesehatan. Lalu, membagikan lebih dari 7.000 cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, juga membagikan lebih dari 1.510.150 masker untuk masyarakat,
Selanjutnya, membagikan berupa sembako untuk 250 panti asuhan di seluruh Indonesia. Kemudian, memberikan lebih dari 259.633 sembako gratis, ada juga memasang lebih dari 6.300 spot westafel cuci tangan, dan lain sebagainya.
FOTO: Istimewa
Kami mengelola lembaga pendidikan dan panti asuhan yang terletak jauh dari perkotaan dengan kondisi sangat butuh bantuan..
Program CSR sangat membantu sekali
Apakah program CSR bisa untuk pengajuan buku pelajaran dan bacaan fiksi dan dan non fiksi pada jenjang SD .
Terima kasih
Apa bisa mengjukan bantuan kesehatan