Jakarta, TopBusiness – PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berkomitmen menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan berusaha memenuhi standar CSR sesuai ISO 26000 dengan menerapkan tanggung jawab terhadap subyek-subyek inti dalam standar tersebut. Meski demikian, pihaknya menyadari bahwa masih banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk merujuk standar internasional tersebut.
“Kita akan mencoba program-program CSR yang kita jalankan ini bisa mengacu ke arah sana kedepannya, kita adopsi ISO 26000. Masih banyak pembenahan yang harus dilakukan. Kedepan program CSR bisa lebih bermanfat lagi,” ujar Arif Reza Fahlepi selaku Head of Corporate Communication Department, Corporate Secretary and Legal Compliance Division yang salah satunya membawahi program CSR dalam acara presentasi penjurian dan wawancara TOP CSR Awards 2021 yang diadakan Majalah TopBusiness secara virtual, Rabu (10/3/2021).
Dalam menjalankan program CSR, MTF berupaya memenuhi standar CSR sesuai ISO 26000 dengan menerapkan tanggung jawab terhadap komponen inti dalam standar tersebut. Tiga diantaranya seperti isu konsumen, tata kelola perusahaan dan ketenagakerjaan.
Isu Konsumen
Menurut Reza, komitmen perusahaan menjalankan ISO 26000 dapat terlihat dari program CSR yang telah dicanangkan, misalnya pada komponen Isu Konsumen. Pada komponen ini, MTF melakukan perbaikan pelayanan agar konsumen merasa nyaman, mulai dari fasilitas ruang tunggu yang di desain sedemikian rupa hingga layanan pengaduan untuk setip keluhan yang dialami.
“Kami juga menyediakan ruangan yang nyaman shingga konsumen merasakan di rumah sendiri bukan di kantor. Bahkan kita juga sediakan kopi secara gratis. Kita juga punya layanan pengaduan kosnsumen, layanan ini agar kosumen ketika merasa ada yang tidak nyaman, kita bisa serap dan memberikan solusinya, salah satunya melalui call center, email, website dan juga media social yang aktif dan bisa langsung chat dengan agen di jak kerja,” katanya saat mempresentasikan materi program CSR MTF.
Tata Kelola
Dari segi tata kelola, lanjut Reza, MTF menerapkan struktur dan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik dan mengikuti kaidah good corporate governance (GCG). Pada penerapan tata kelola tersebut, hal yang paling ditekankan adalah evaluasi dan monitoring sebagai langkah meminimalisir risiko yang terjadi. Seperti terhadapan oengadaan barang dan jasa pihaknya akan membuka penawarasn secara terbuka.
“Seluruh komponen (divisi) semua menjalankan review secara berkala,. Seperti rapat direksi setiap hari Senin. Ada pedoman menjemn risiko, pedoman pengadaan bang dan jasa. Untuk pengadaan barang kita melakukan bidiing tidak menunjuk langsung khawatir terjadi conflict of interest gitu. Dengan rangkain tersebut, proses bisnis kedepannya sesuai dengan timeline,” lanjut Reza.
Ketenagakerjaan
Masih menurut Reza, pada komponen ketenagakerjaan, MTF juga sangat memperdulikan keadaan karyawan, khusnusnya dalam menunjang dan peningkatan kemamuannya pada jabatan yang diembannya saat ini sehingga dengan meningkatnya kualitas makan secara otomatis akan mempengaruhi pendapatnnya baik remunerasi maupun benefit lainnya.
“Seluruh karyawan diberikan pelatihan untuk possi tertentu yang disyaratkan regulasi, misalnya di multifinan wajib sertifikasi pembiayan indoesia. Nah itu semua level ini wajib memiliki sertfikta. Kemudain program perbaikan remunerasi, benefit dan mendapatkan faslitas kesehantan. Karyawan dan pasangannya mendpatkan benfit kesehatan karena dicover oleh perusahaan,” tuturnya.
Untuk diketahui, Mandiri Tunas Finence merupakan perusahaan multifinance terpercaya di Indonesia yang memenuhi kebutuhan kredit mobil dan kendaraan bermotor Anda.
Penulis: Abdullah Suntani