Jakarta, TopBusiness – PT Great Giant Pineapple(GGP) merupakan perusahaan yang memproduksi buah kaleng dengan produk dari nanas, jambu, pisang serta beberapa buah lainnya. Sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), GGP telah membangun pertanian terpadu dan terintegrasi di Tanggamus, Lampung dengan pengelolaan kawasan pertanian seluas 30.000 hektare (ha).
Tak hanya itu, GGP yang hadir Lampung di sejak 1979 ini juga melakukan pembinaan kepada masyarakat lokal dengan luasan pertanian mencapai 564 ha. Sebelumnya, GGP juga telah membangun industri Tapioka sejak tahun 1973.
Produk buah kaleng produk GGP sekitar 96% terserap ke pasar luar negeri dengan negara yang telah menjadi pelanggan setianya antara lain Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Timur Tengah, Asia Pasifik serta Afrika. Untuk produk buahan segar produksi GGP seperti pisang Sunpride, pisang Barangan, Jambu dengan 86 persennya mengisi pasar buah dalam negeri.
Dalam satu tahunnya GGP melakukan eksor buah kaleng ke berbagai negara sebanyak 11.000 kontainer. Produk buah kaleng produksi GGP ini telah menguasai berbagai negara, bahkan produknya paling unggul dengan kualitas nomer satu. Sebab, produk buah kaleng GGP tidak menggunakan tambahan gula, tetapi manisnya buah tersebut dari hasil proses alami buah tersebut.
Kepada tim juri TOP CSR Awards 2021, Managing Director Corporate Support GGP Djoni Wesida menjelaskan, kesuksesan GGP dalam bisnis buah kaleng di pasar luar negeri ini tidak semata sukses korporasi saja. Akan tetapi GGP turut tumbuh dan besar bersama masyarakat sekitar perkebunan yang dimiliki perusahaan, seperti di Sumatera Selatan, Blitar-Jawa Timur serta kebun di wilayah Bali.
GGP tak hanya piawai mengelola bisnisnya, tetapi juga berhasil membangun masyarakat lokal untuk maju dan berkembang bersama perusahaan. Tak sedikit program kemitraan yang dibangun perusahaan turut serta meningkatkan kemampuan masyarakat serta menaikkan kelas masyarakat lokal menjadi pengusaha-pengusa tangguh di wilayah kerja GGP tersebut.
“Program kemitraaan GGP dengan para petani lokal untuk dapat memproduksi barang kebutuhan yang dibutuhkan GGP untuk memproduksi buah kaleng. Para petani langsung mendapatkan pembinaan dari hulu hingga hilir dengan menanam buah dengan strandar dan kaullitas mutu terbaik langsung dapat diserap oleh GGP,” ujar Djoni dalam sesi Presentasi danWawancara Penjurian TOP CSR Awards 2021 yang diselenggarakan majalah Top Business secara daring, Senin (5/3/2021).
GGP membina para petani dalam memproduksi hasil panen kebun dalam bentuk selay nanas, keripik nanas, keripik pisang, selay pisang. Para petani mendapatkan pencerahan, karena produk olahan mereka lebih terjamin kualitasnya karena dari hulu hingga produk jadi langsung mendapatkan kontrol sangat ketat dari GGP.
Selain itu, produk binaan ini dikemas dengan kemasan sangat menarik. GGP juga memberikan pelatihan untuk membangun pasar melalui online . Dan, tidak sedikit pula hasil produksi makanan olahan mitra binaan GGP telah menembus pasar pasar modern dan mal di seluruh Nusantara ini.
“GGP juga membangun kemitraan dengan para milenial untuk menyediakan kebutuhan palet untuk pengiriman bareng melalui kontainer, dengan kebutuhan 11.000 kontainer setiap tahunnya, jadi kebutuhan palet pun sangatlah banyak,” tutur Djoni.
Tak hanya itu, GGP pun memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat dengan berupaya menekan kasus gizi buruk dan kronis. Hingga saat ini GGP telah menyelamatkan masyarakat dari stunting sebanyak 4.500 orang.
GGP juga turut menjaga kelestarian alam berkelanjutan. “Perusahaan memiliki filosofi Kami membangun mangkok-mangkok bagi masyarakat lokal, agar mangkok tersebut bisa terisi penuh dengan pola kemitraan secara luas bagi masyarakat. Kami tumbuh dan berkembang bersama masyarakata dari hulu hingga hilir. Mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, serta juga turut menjaga kelestarian alam dengan memanfatkan berbagai limbah produksi pertanian yang bisa dimanfaatkan menjadi energi, biomasa, biogas serta juga mengunakan kotoran ternak menjadi energi yang bersih dan ramah lingkungan,” tegas Djoni.
Djoni mengakui, penialaian proper GGP masih dalam taraf Biru, akan tetapi pihaknya telah mengadopsi beberapa poin Sustainable Development Goals (SDG’s) dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Sementara itu Nurdizal M Rachman selaku dewan juri berharap, PT GGP bisa memberikan corporate branding terhadap hasil terbaik yang telah dilaksanakan GGP di wilayah operasionalnya. “GGP harus tampil memberikan dan menularkan kebaikan ini ke daearah lain pula. Saat ini GGP seakan low profile terhadap keberhasilan dan capainnya dalam membangun masyarakat dengan berbasiskan ISO 2600 SR,” tegas Nurdizal.