Jakarta, TopBusiness – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksi masih akan berkutat di zona merah. Hal ini tak lepas masih adanya sentiment negatif pasca libur Hari Raya Idul Fitri ini.
Menurut analis pasar modal dari Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, IHSG ditutup terkoreksi 0.63% di level 5938.35 pada perdagangan 11 Mei 2021 atau perdagangan sebelum libur lebaran lalu. Dan pada perdagangan hari ini, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
“Namun begitu, sudah terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujar Nafan dalam Binaartha Technical Research, Senin (17/5/2021).
Dengan kondisi tersebut, berdasarkan rasio fibonacci, Nafan memproyeksi, untuk level support maupun resistance maksimum IHSG kemungkinan akan berada pada rentang 5883.52 hingga 5972.18.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
– ADHI, daily (1125). RoE: 0.48%; PER: 153.07x; EPS: 7.48; PBV: 0.73x; Beta: 2.88. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1115 – 1125, dengan target harga secara bertahap di level 1145, 1215 dan 1285. Support: 1115, 1090 & 1075.
– AKRA, daily (3220). RoE: 10.90%; PER: 10.48x; EPS: 305.32; PBV: 1.15x; Beta: 1.74. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 3180 – 3220, dengan target harga secara bertahap di level 3290, 3420, 3600, 4010 dan 4420. Support: 3090.
– BRPT, daily (925). RoE: 5.75%; PER: 32.93x; EPS: 28.24; PBV: 1.89x; Beta: 1.86. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 910 – 925, dengan target harga secara bertahap di level 950, 980, 1025, 1195, 1370 dan 1540. Support: 885 & 850.
– ELSA, daily (336). RoE: 0.17%; PER: 384.09x; EPS: 0.88; PBV: 0.66x; Beta: 1.88. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 330 – 336, dengan target harga secara bertahap di level 352, 370 dan 386. Support: 318.
– MYOR, daily (2540). RoE: 25.84%; PER: 17.35x; EPS: 146.96; PBV: 4.48x; Beta: 0.14. Pergerakan harga saham menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada level 2520 – 2540, dengan target harga secara bertahap di 2600, 2780 dan 2950. Support: 2520 & 2470.
– PGAS, daily (1215). RoE: 8.03%; PER: 8.19x; EPS: 148.28; PBV: 0.66x; Beta: 2.46. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1205 – 1215, dengan target harga secara bertahap di level 1230, 1270, 1310 dan 1355. Support: 1205 & 1185.
– PSAB, daily (202). RoE: -1.66%; PER: -61.94x; EPS: -3.29; PBV: 1.03x; Beta: 1.6. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 196 – 202, dengan target harga secara bertahap di level 210, 216, 240, 266 dan 290. Support: 190.
– UNTR, daily (21450). RoE: 10.91%; PER: 10.65x; EPS: 2018.16; PBV: 1.17x; Beta: 0.8. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 21300 – 21500, dengan target harga secara bertahap di 22050, 22650, 25175, 27725, 30250 dan 34500. Support: 21300 & 20100.
FOTO: Rendy MR (TopBusiness)