Jakarta, TopBusiness – PT BPR Syariah Lampung Timur sadar betul bahwa salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis perusahaan adalah membangun kepercayaan konsumen. Hal inilah yang menjadikan BPR Syariah Lampung Timur tetap bertahan hingga saat ini. Demikian pernyataan Rendra Anggara selaku Direktur BPR Syariah Lampung Timur dalam acara penjurian TOP BUMD Awards 2021 yang diselenggarakan Majalah TopBusiness bekerjasama dengan asosiasi terkait, berlangsung secara daring, Kamis (3/6/2021).
“Meningkatkan kepercayaan mitra, kunci utama karena pada saat ini kita banyak bersaing tanpa trust (kepercayaan), kita tidak mungkin bisa bertahan hingg saat ini. Inilah yang menjadi salah satu strategi di samping kita juga meningkatkan loyalitas baik dari internal, pegawai maupun dari nasabah,” ungkap Rendra.
Dalam meningktakan kepercayaan nasabah tersebut, hal yang paling utama dilakukan BPR Syariah Lampung Timur adalah pelayanan. Pelayanan yang diterapkan bank syariah daerah tersebut dengan pola ‘jemput bola’. Apalagi di tengah pandemi saat ini, banyak koperasi yang tutup akibat kesulitan likuiditas.
“Persaingan luar buiasa, khususnya sebelum tahun 2020. Kita bersaing dengan koperas. Tapi karena pandemi koperasi ini banyak yang tumbang, mereka kesulitan likuiditas. Akhirnya, kita turun ke lapangan lebih intens, ke pasar, ke petani. Untuk yang pembiayaan umum ini harus atur stregi lagi, pendekatan lagi ke masyarakat, pelayanannya kita jemput pula, mulai promosi kita jmput bola. Kita kerjasama dengan nasabah-nasabah, dengan begitu secara emosional nasabah dan bank dekat,” paparnya.
Key Performance Indicator
Sebab itu, lanjut Rendra, BPR Syariah Lampung Timur terus berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan melalui peningkatan SDM (sumber daya manusia) dengan menerapkan Key Performance Indicator) sebagai pengukuran kinerja. Dengan menerapkan KPI diharapkan bisa menghadapi persaingan bisnis perbankan yang saat ini kian ketat. “Ini (penerapan KPI) tahun ketiga, mulai dari tahun 2019 sampai 2021, kita menilai karyawan berdasarkan kinerja atau hasil. Tadinya hanya berdasarkan prestasi waktu, sekarang berdasarkan prestasi kinerja atau KPI,” tuturnya.
Tak hanya itu, untuk menunjang performa pegawai, BPR Syariah Lampung Timur menjalankan pengembangan karir melalui pelatihan, rotasi dan promosi. Melalui skema ini, pegawai bisa meningkatkan kemampuannya berdasarkan keahlian yang dimiliki. Misalnya customer service (CS), front office (FO) bisa dirotasi ke marketing. “Sekarang penilaian kinerja karyawan dengan Penerapan KPI. Untuk pengembangan, jadi sipa saja bisa ke mana saja, artinya secara fisik bisa di pusat ataupun sesuai jobdes (tugas) nya. Misalnya CS bisa kita rotasi ke marketing, accounting, kita buka sesuai kemampuan diri, atau sesuai rencana pengembngn personal masing-masing,” bebernya.
Untuk diketahui, dalam penerapan kinerja berdasarkan KPI, ada tiga sasaran dalam pengukurannya, yakni Sasaran Hasil Koorporasi, Sasaran Hasil Jabatan/Individu, dan Sasaran Kompetensi.
Sasaran Hasil Koorporasi meliputi Pencapaian laba sesuai target rencana bisnis, Outstanding Pembiayaan Sesuai Target Rencana Bisnis, Pencapaian Asset dan Net Performance Financing (NPF) pada Tier 1 (satu). Sedangkan Sasaran Hasil Jabatan (Individu) meliputi, Pertumbuhan Portofolio Pembiayaan, Jumlah Nasabah Baru, Jumlah Kesalahan, Indeks Kompetensi SDI, Peningkatan Kepuasan Pelanggan dan Penerapan Manajemen Risiko. Dan Sasaran Kompetensi meliputi, Customer Focus, Collaboration, Process & Result Orientatition, Profesional Mindset, Personal Motivation, Creative and Inonvation.
“Dalam menejemen sistem tata kelola, khususnya sistem menejemen kinerja ada tiga sasaran, yakni sasaran perusaaahn, ada sasran individu dan sasaran kopetensi. Saasran kompetensi ini misalnya dia (karyawan) ada kepedulian dengan nasabah. Kompetensi ini ukuranna bias dilihat bagaiama caranya mereka mendekatkan diri ke nasabah sehingga hubungan bank dan konsumen terjalin baik,” terangnya.
Tingkat Kesehatan Bank
Sebai bank syariah daerah, tingkat kesehatan BPR Syariah Lampung Timur terbilang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari keterangan yang dipaparkan Rendra dalam presentasinya. “Alhamdulillah, tingkat kesehatan bank dari yang kita capture mulai tahun 2019 sampai tahun 2020 kemaren cenderung baik dan sehat. Misalnya CAR yang diminta minimal 12 persen, kita sudah di atas itu. ROA juga di atas yang ditetapkan dan NPF kita juga cenderung stabil. Bahkan penurunan biaya juga bisa kita efisiensi, kita bisa menekan sampai 45 persen,” tegasnya.
Berikut data lengkap tingkat kesehatan bank BPR Syariah Lampung Timur tahun 2020. CAR 30,20% atau tumbuh 27,74%, ROA sebesar 8,07% tumbuh 9,40%, ROE 40,31% (29,05%), NPF 6,45% dengan persentase sebesar 6,16%, CR 64.68% (32,04%), BOPO 45.04% (60.08%), KAP 95.89% (95,79%), FDR 82,17% (98,91%). Sedangkan tahun sebelumnya yakni 2019 sebagai berikut (tanpa persentase); CAR 38,01%, ROA 9.40%, ROE 28,80%, NPF 4,90%, CR 58,56%, BOPO 63,16%, KAP 96,21%, FDR 124,32%.
Penulis: Abdullah Suntani