Jakarta, TopBusiness – PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) kembali terpilih sebagai salah satu finalis di ajang penjurian TOP Corporate Social Responsibility (CSR) Awards 2022 yang diselenggarakan Majalah Top Business bekerja sama dengan sejumlah asosiasi dan konsutan bidang CSR.
Selain konsisten menjalankan program CSR untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 bagi masyarakat, DSLNG juga menginisiasi sejumlah program baru, termasuk dengan mengadopsi konsep CSV atau Creating Shared Value (Berbagi Manfaat Bersama) dalam program CSR sejalan dengan upaya keberlangsungan usaha di era kenormalan baru (new normal) ini.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) didirikan 28 Desember 2007 dan merupakan proyek LNG pertama di Indonesia yang dikembangkan sebagai usaha hilir migas, berdasarkan Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Skema hilir ini memungkinkan pengembangan usaha yang terpisah antara kegiatan di hulu (penyediaan bahan baku gas) dan kegiatan hilir (kilang LNG).
Kilang DSLNG berlokasi di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, sekitar 45 kilometer arah Tenggara dari Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai. Kilang ini berada di pesisir pantai menghadap Selat Peling yang merupakan rute laut dalam dari Surabaya dan Makassar menuju Luwuk dan Manado.
Sebagai perusahaan hilir, DSLNG berkontribusi terhadap penerimaan pemerintah melalui pembayaran pajak-pajak. Sejalan dengan misinya menjadi perusahaan LNG yang dapat diandalkan, DSLNG berkomitmen untuk memberi konstribusi positif kepada masyarakat di wilayah proyek.
Komitmen ini telah dilakukan sejak masa konstruksi hingga masa produksi melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) atau yang dikenal dengan CSR. Pelaksanaan TJSP ini mengacu pada undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku di antaranya:
1. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001, pasal 13
2. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, pasal 74 3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan.
Selain itu, dalam pelaksanaannya, Program TJSP DSLNG juga mengacu pada komitmen global Pemerintah Indone sia dalam mewujudkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDG), September 2015–2030.
Periode operasi perusahaan telah berlangsung sejak 2015 dan akan berakhir hingga 2027 nanti. Mata rantai nilai bisnis LNG termasuk kegiatan eksplorasi, produksi, pengolahan, liquifikasi, penyimpanan, transportasi, regasifikasi serta penyaluran ke konsumen.
Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan LNG yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, PT Donggi-Senoro LNG juga selalu memberi perhatian lebih pada pengembangan masyarakat sekitar.
Tidak sekadar mengejar bisnis, perusahaan juga selalu mencermati setiap perkembangan dan kemajuan masyarakat dan lingkungan sekitar agar perusaahan bisa memberikan andil dan manfaat, khususnya melalui kegiatan atau program CSR agar bisa tumbuh dan berkembang bersama sejalan dengan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Standar ISO 26000 SR
Dalam menjalankan program CSR, perusahaan juga telah menerapkan standar ISO 26000 SR terkait kebijakan/program perusahaan & CSR yang terkait subyek inti/ klausa sebagai Guidance Standard on Social Responsibility. Dalam pengimplementasian ISO 26000 – Guidance on Social Responsibility, yang dapat memberikan manfaat yang diperoleh, baik bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar, dengan tetap mempertahankan sumber daya dan tetap memperhatikan aspek pengelolaan manajemen risiko (risk management).
ISO 26000 – Guidance on Social Responsibility bermanfaat juga bagi masyarakat karena akan meningkatkan nilai tambah adanya perusahaan tersebut di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut.
Sejak awal, Program CSR yang dijalankan DSLNG difokuskan pada lima sektor utama yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, infrastruktur publik, serta lingkungan. Dalam menyusun, merancang, dan mengimplementasi program CSR, DSLNG mengacu pada berbagai regulasi di dalam negeri maupun praktik terbaik yang diakui global.
“Ini sejalan dengan misi DSLNG untuk memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjadi perusahaan LNG yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ungkap Amal Fatullah Randy, Senior CSR Program Officer PT. Donggi Senoro LNG, saat mengawali presentasi dan wawancara penjurian TOP CSR Awards 2022, melalui zoom meeting, Senin (7/2/2022).
Turut hadir dalam wawancara penjurian dan memberikan tanggapan dan jawaban atas pertanyaan tim dewan juri di antaranya, CSR Program Officer DSLNG, Popy Farida Apelawi Waytipo, CSR P&M Officer, Desmoon King Romalo, serta CSR Officer, Theodora Paramita. Penjurian yang berlangsung hampir dua jam ini, banyak mengungkap inisiasi program CSR di masa pandemi serta program yang terkait keberlangsungan perusahaan di era kenormalan baru ini.
Sebagai perusahaan tambang, DSLNG menyadari adanya dampak sosial maupun risiko dalam kegiatan usaha. Dalam hal ini, perusahaan telah menerapkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3LH) di berbagai lini operasional pertambangan. Komitmen DSLNG terhadap K3LH diterjemahkan dalam bentuk pengelolaan operasional yang efektif dan efisien.
Terkait komitmen ini, DSLNG memastikan bahwa Sistem Manajemen K3LH Perusahaan memiliki visi dan tujuan yang jelas. Penerapan rencana dan tujuan K3LH perusahaan juga terus dipantau secara langsung melalui wadah berbagi ilmu dan praktik kerja terbaik kepada seluruh karyawan dan mitra bisnis. Guna memastikan pencapaian tujuan tersebut, komunikasi antar departemen juga terus dijalankan.
“Terkait tata kelola CSR dan sistem perencanaan, perusahan senantiasa juga mencermati isu – isu strategis menyangkut keberadaan perusahaan. Di antaranya, terkait ketenagakarjaan, keterlibatan pengusaha lokal, masalah sosial dan budaya, pencemaran lingkungan dan kepunahan satwa endemic, serta masalah kesenjangan sosial,” ujarnya di depan tim dewan juri terdiri Kusuma Prabandi sekaligus moderator, Benyamin de Haan, Sulistio, Nurdizal Nur Rachman, Febrizal, AJ Boesra, dan Thendri Supriatno.
CSR di Era Kenormalan Baru
Sejak pandemi Covid-19 dan dalam upaya mendukung bisnis di masa Kenormalan Baru, DSLNG telah memiliki kebijakan dan menerapkan serangkaian Protokol Kesehatan ketat. Perusahaan telah membuat aturan bagi seluruh manajemen dan karyawan terkait rangkaian protokol kesehatan mulai dari Rumah, Karantina Hotel, Pesawat, hingga di site untuk operasional dan produksi.
“Untuk di rumah, perusahaan melakukan pemantauan 14 hari sebelum keberangkatan (Online Health Surveillance), termasuk juga pemantauan 14 hari sebelum keberangkatan pulang bagi mereka yang ada di site. Untuk site, juga dilakukan Rapid Tes Antigen 2 hari setelah kedatangan,” ujarnya.
Masih dalam kaitan mendukung penanganan pandemi Covid-19, DSLNG juga banyak menggelar program CSR yang ditujukan untuk membantu dan meringankan masyarakat dari beban akibat pandemi. Di antaranya melakukan program Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk keluarga karyawan dan masyarakat umum serta vaksinasi keliling untuk anak Sekolah.
Perusahaan juga melakukan donasi sembako dan suplemen untuk tenaga kesehatan dan masyarakat. Selain itu juga ada donasi oksigen dan APD yang dibagikan untuk RS dan Pemerintah Daerah. Misalnya di tiga kecamatan yang merupakan wilayah ring satu yakni Kecamatan Kintom, Batui, Nambo dan beberapa lokasi lainnya telah dilakukan pembagian masker 192 Pcs, Handsatitizer 600 Pcs, multivitamin,174 Pcs, supplement 798 Pcs, Disinfectan liquid 30 Pcs, Disinfectan Spray 2 times, Rapid Tes Antigen Kit 360 Pcs, Banner Information 3 Pcs, dan masih bannyak beberapa bantuan lainnya.
Selain di wilayah ring I, kegiatan CSR juga dilakukan di wilayah ring dua, ring tiga dan lainnya. Misal, untuk bantuan bencana alam. Adapun wilayah ring 2 atau komunitas yang lebih besar mencakup masyarakat di Kab. Banggai dengan total populasi kurang lebih 360.000 jiwa. Sedangkan wilayah ring untuk komunitas lokal yang lebih laus yakni masyarakat yang berada di Sulawesi Tengah dengan total populasi kurang lebih 3.000.000 jiwa.
Masih terkait upaya peningkatan kesehatan masyarakat saat pandemi, DSLNG juga menggelar program Vaksinasi Keliling menggunakan Bis Sekolah, yang merupakan program intervensi peningkatan jumlah vaksinasi khususnya bagi pelajar yang tidak memiliki akses ke sentra vaksinasi.
“Dalam upaya membantu para siswa melakukan proses pembelajaran online, tahun 2021 kami juga membangun power internet untuk mendukung dari ketersediaan jaringan internbet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah online,” ujar Theodora Paramita.
DSLNG bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai juga telah memberikan beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi dan kurang mampu tingkat dasar, menengah, hingga atas di tiga kecamatan terdekat, yaitu Batui, Kintom, dan Nambo. Pemantauan beasiswa yang dimulai tahun 2018 dilakukan setiap enam bulan.
Sebelum pandemi, di sektor pendidikan non formal DSLNG juga menjalin kemitraan dengan Pemerintah Banggai dan Provinsi Sulawesi Tengah untuk melaksanakan program pelatihan kejuruan dengan secara simultan untuk melakukan pengelasan, otomotif, menjahit, dan teknik elektro.
Sasarannya adalah kelompok muda potensial di desa-desa dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka sebagai pekerja atau wirausaha. Pelatihan ini sukses dan membawa perspektif baru bekerja untuk peserta.
Adopsi Konsep CSV
Dalam pengembangan program CSR, DSLNG juga mulai menerapkan atau mengadopsi konsep Creating Shared Value (CSV) yang bisa memberi manfaat bersama. Di antaranya pengelolaan daur ulang sampah dengan melibatkan pemuda yang sebelumnya pengangguran untuk mengelola sampah, termasuk sampah dari perusahaan seperti kertas dan organik lainnya untuk diolah kembali menjadi barang kreatif bernilai ekonomi. Seperti goodiebag, ecopen, notebook dari kertas daur ulang dan lainnya, di mana sebagian dibeli oleh perusahaan.
“Program pengelolaan sampah ini bisa mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dari masyarakat dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Sebelumnya, sampah kertas perusahaan dibakar dengan mesin incinerator, sehingga ada added value yang hilang,” kata Amal Fatullah Randy.
“Kemudian kami melibatkan pemuda untuk mendaur ulang sampah kertas perusahaan menjadi barang kreatif bernilai ekonomi. Perusahaan jadi salah satu pasar produk kreatifnya yang berupa goodie bag, ecopen, notebook dari kertas daur ulang,” ungkap Amal.
Bahkan setelah mendapat pelatihan dan penguasaan tentang pengelolaan sampah ini, Pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sosial menjadikan para pemuda sebagai trainer daur ulang sampah. Saat ini anggotanya telah diundang untuk melatih di berbagai tempat oleh Dinas Sosial daerah lain.
Program CSR lain bernuansa CSV yakni Program Hubungan Kemasyarakatan melalui Rumah Pendampingan Bonua. Program ini bertujuan membangun keharmonisan antara masyarakat dan perusahaan melalui rangkaian program berbasis masyarakat. Program ini dapat memberikan manfaat kepada stakeholder, yaitu, masyarakat adanya asas keadilan dan kemerataan untuk semua Desa/Kelurahan di Ring 1 DSLNG (38 Desa/Kelurahan) di berbagai sector. Manfaat bagi perusahaan, terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat untuk sama mendukung operasional perusahaan.
Program CSR lainnya terkait dengan lingkungan yang cukup unik yakni berupa Program Konservasi Maleo Berbasis Masyarakat. Dimana DSLNG jadi Pionir dalam pelestarian burung Maleo, sebagai satwa endemik dan hampir punah, dengan metode eksitu.
Program ini memberi manfaat bagi masyarakat berupa penguatan kapasitas pemuda kelompok pecinta alam dan masyarakat adat Batui dalam melestarikan burung Maleo. Sedangkan bagi perusahaan, ini menjadi bukti nyatra komitmen pengelolaan dan mendukung kelestarian lingkungan dengan mendapat citra positif dari nasional (Dirjen KSDAE) dan internasional (UNEP). Dalam hal ini ada kolaborasi pemerintah dengan BKSDA Sulawesi Tengah dalam optimalisasi upaya pelestarian Burung Maleo dan Kawasan Ecoedutourisme di Fasilitas Maleo Center DSLNG.
Penulis: Ahmad Churry